Tentang pelecehan seksual

Pagi ini saya menjadi korban pelecehan seksual di angkutan umum. seorang bapak ternyata sibuk menyenggol payudara saya dengan tangannya. *bahkan membayangkannya lagi terasa menjijikkan*. Saya sempat tak bisa bicara, marah dan ketika akhirnya saya berteriak, bajingan itu malah melarikan diri.  Sampai sekarangpun emosi saya masih campur aduk. marah, sedih, jijik dan menyesal kenapa harus memaksakan naik angkutan umum itu.

Dan saya jadi berpikir, betapa masih banyak orang termasuk laki-laki yang menyalahkan korban pelecehan seksual. Kalian yang mengundang, jadi salah sendiri kenapa bisa seperti itu. salah sendiri kenapa pakai pakaian seksi. salah sendiri kenapa jalan sendirian tengah malam. salah sendiri kenapa naik angkot berdesak-desakan. jangan-jangan nanti ada pula yang menyalahkan kenapa bisa hidup.

saya naik angkot jam 10 pagi, memakai jaket kedodoran dan rasanya tidak seksi sama sekali. tetap saja bajingan itu melecehkan saya. jadi pelecehan seksual bukan tentang pakaian, bukan tentang memprovokasi. pelecehan seksual adalah tentang bajingan yang tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Mau berpakaian serapat apapun, kalau pikirannya kotor pelecehan seksual tetap akan terjadi.

di mana letak seksinya pakaian ini?

di mana letak seksinya pakaian ini?

Jadi, buat semua yang beranggapan bahwa korban pelecehan seksual yang memprovokasi, ini pesan saya buat kalian.

i'd be glad to hit your face

i’d be glad to hit your face

Ps: gambar terakhir dari sini.

#278 Pocong Minta Kawin

Setelah pengalaman buruk saya minggu lalu, kali ini saya tidak berharap banyak terhadap film ini. Jadi Pocong minta kawin bercerita tentang perempuan bernama Ningsih yang patah hati karena calon suaminya tak datang pada saat akad nikah mereka dan terjun dari lantai 3 rumah susun karena frustasi. Kamarnya yang kosong kemudian disewakan kepada empat mahasiswa pelit dan bokek yang sedang membutuhkan kamar. Ketika melihat foto Ningsih yang ehm tonggos dan tidak menarik, keempat mahasiswa ini menghina-hina rupa Ningsih. Nampaknya pocong Ningsih tidak terima dan ceritapun berlanjut dengan teror si pocong yang bernama Ningsih ini. Continue reading

#119 itikkecil dan satu jam terpanjang dalam hidupnya

Rute saya setiap hari ketika pulang ke rumah, terutama kalau membawa mobil adalah melewati Benteng Kuto Besak. memang ada rute lainnya, tetapi entah kenapa saya lebih suka melewati benteng kuto besak dan pasar 16 ilir baru kemudian naik ke jembatan ampera untuk pulang ke rumah. Rasanya ada perasaan senang tak terkira setiap kali melihat jembatan ampera dari arah benteng kuto besak. call me corny, but i always feel at home every time I see Ampera Bridge. Continue reading

#69 itikkecil dan bunda

Sungguh, selama ini saya kira bunda adalah panggilan khusus dari mbak-mbak di beberapa ITC di Jakarta. saya tidak menyangka kalau panggilan semacam ini sudah menjalar masuk ke Palembang juga.

Sumpah, it’s really annoying :
“Bunda, mau es krimnya?”
“Bunda, kalau beli es krim ini gratis hadiahnya lho”
“Jadi beli es krimnya bunda?”
“Beli es krimnya cuma satu, bunda?”
Grrrrr….

Bukan karena saya belum punya anak lantas saya keberatan dipanggil bunda. selama ini kalau dipanggil ibu saya gak protes kok. cuma masalahnya, panggilan seperti itu, IMHO, terlalu sok akrab dan rasanya terlalu intim. rasanya saya ingin menanyakan, “Situ anak saya bukan? rasanya saya tidak punya anak kayak situ!” 👿 Lagipula, jika suatu saat saya punya anak, saya ingin dipanggil ibu saja.