Pagi ini saya menjadi korban pelecehan seksual di angkutan umum. seorang bapak ternyata sibuk menyenggol payudara saya dengan tangannya. *bahkan membayangkannya lagi terasa menjijikkan*. Saya sempat tak bisa bicara, marah dan ketika akhirnya saya berteriak, bajingan itu malah melarikan diri. Sampai sekarangpun emosi saya masih campur aduk. marah, sedih, jijik dan menyesal kenapa harus memaksakan naik angkutan umum itu.
Dan saya jadi berpikir, betapa masih banyak orang termasuk laki-laki yang menyalahkan korban pelecehan seksual. Kalian yang mengundang, jadi salah sendiri kenapa bisa seperti itu. salah sendiri kenapa pakai pakaian seksi. salah sendiri kenapa jalan sendirian tengah malam. salah sendiri kenapa naik angkot berdesak-desakan. jangan-jangan nanti ada pula yang menyalahkan kenapa bisa hidup.
saya naik angkot jam 10 pagi, memakai jaket kedodoran dan rasanya tidak seksi sama sekali. tetap saja bajingan itu melecehkan saya. jadi pelecehan seksual bukan tentang pakaian, bukan tentang memprovokasi. pelecehan seksual adalah tentang bajingan yang tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Mau berpakaian serapat apapun, kalau pikirannya kotor pelecehan seksual tetap akan terjadi.
Jadi, buat semua yang beranggapan bahwa korban pelecehan seksual yang memprovokasi, ini pesan saya buat kalian.
Ps: gambar terakhir dari sini.