Awal tahun 2011, out of the blue, saya membuat resolusi yang saya yakin pasti akan tercapai kalau berusaha. selama ini setiap kali saya membuat resolusi tahun baru biasanya gagal maning gagal maning… Continue reading
Tag Archives: postaday2011
#347 hari ini
Tadi pagi ada kelas Akademi berbagi Palembang bersama mas Endy Kurniawan. Kelasnya seru dan menarik. Untuk lebih lengkapnya lihat linimasa saya d twitter deh
*males nulis panjang lebar*.
Jadi intinya, daripada nabung di bank dan nilai uangnya tergerus inflasi, mendingan simpan dalam bentuk emas batangan atau dinar deh…

Peserta Akber Palembang bersama mas Endy Kurniawan
##335 Transmusi
Terhitung mulai hari ini tarif transmusi dinaikkan menjadi empat ribu rupiah. Bener-bener senin harga naik dah 🙂
Selaku pengguna transmusi yang kadang setia kadang tidak, mau tidak mau saya harus menerima kenaikan tarif ini.
Tapi sebagai konsumen tentu saja saya punya harapan tersendiri. Tarif naik tentunya harus dibarengi dengan perbaikan pelayanan. Tak usah jauh-jauh deh. Armada harus ditambah sehingga waktu tunggu antar bis semakin singkat jadi tidak ada penumpukan penumpang lagi. Dan kalau malam armada yang beroperasi ditambah dong. Karena pada malam harilah yang menurut saya parah. Sudah waktu tunggunya lama, penumpang juga berdesak-desakan di dalam transmusi.
Semoga setelah naik tarifnya pelayanannya juga semakin baik.
Wajah: Suku Anak Dalam
Selain memoto bunga dan makanan, sesungguhnya saya juga terobsesi memoto wajah orang. Selama perjalanan saya kemarin saya beruntung karena sempat mengunjungi komunitas anak dalam dan bisa mengabadikan wajah mereka, dengan seijin mereka tentunya. Ya… saya sadar foto-foto saya jauh dari sempurna. namanya juga masih belajar *ngeles* Continue reading
#332 Arwah kuntilanak duyung
Iya. saya sedang kesepian. lagipula saya sutris karena banyak tugas minggu ini yang harusnya sudah selesai beberapa minggu yang lalu. jadi untuk merayakan selesainya tugas saya itu, hari ini saya memutuskan untuk menghibur diri sambil menonton arwah kuntilanak duyung. Sebagai bekal, saya memilih untuk ngemil buah salak setengah kilo biar sehat. daripada saya makan popcorn terus? Continue reading
#328 tukang culik
beberapa situasi yang saya temui selama perjalanan ini: Continue reading
#326 Petualangan
Sedari kecil, saya amat suka membaca buku-buku karya Enid Blyton. Semuanya saya suka. Lima sekawan, pasukan mau tahu, sapta siaga, malory tower, si badung, st. Clare dan masih banyak lagi.
Akibat kecerobohan saya waktu kecil, buku-buku tersebut banyak yang hilang. Sementara saya adalah orang yang kalau mendadak teringat kalimat yang ada di suatu buku, saya akan membaca kembali buku itu. Jadi saya biasanya membaca lebih dari sekali setiap buku yang saya miliki atau saya pinjam sebelum dikembalikan, kecuali kalau tidak happy ending.
Ada beberapa buku yang akhirnya saya beli lebih dari satu kali.
Dan buku-buku Enid Blyton adalah beberapa buku yang akhirnya saya beli kembali. Kalau best seller seperti lima sekawan atau cerita asrama memang lebih gampang, tetapi untuk seri petualangan atau the adventure series sangat susah untuk dicari karena tidak diterbitkan lagi oleh gramedia. Saya bahkan membeli buku bekas seri petualangan ini.
Malam ini saya senang karena saya melihat seri ini sudah ada di gramedia. Jadi bisa koleksi lagi.
Buku karya Enid Blyton lain yang saya sukai adalah rumah beratap merah atau the family at red-roofs. Buku terbitan gramedia saya hilang jadi saya akhirnya membeli buku aslinya.
Tapi saya berharap semoga gramedia mau menerbitkan lagi buku anak-anak liar atau those dreadful children. Ya semoga buku-buku Enid Blyton diterbitkan kembali deh.
#324 getting to zero
Tema hari AIDS tahun ini yang jatuh setiap tanggal 1 Desember adalah Getting to zero: zero new infection, zero discrimination & zero AIDS-related death.
Sepertinya mustahil ya. Tapi tak ada yang tak mungkin. Kalau semua orang sudah paham tentang cara penularan HIV, harusnya bisa jadi pintu untuk secara perlahan-lahan mengurangi kasus baru HIV. Karena orang yang paham tentang cara penularan tentu saja seharusnya tahu bagaimana cara menghindari agar tidak tertular.
Paham tentang cara penularan juga akan membuat tidak ada lagi diskriminasi. Karena orang yang paham akan tahu bahwa setiap orang dapat hidup bersama dengan orang yang terinfeksi HIV tanpa perlu khawatir akan tertular. Orang yang paham tentu saja akan tahu bahwa siapa saja dapat terinfeksi HIV sehingga tidak adalagi hubungannya dengan masalah moral. Dengan demikian diharapkan tidak ada lagi stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV, penderita AIDS maupun keluarganya.
Pemahaman tentang HIV juga akan membuat orang yang sadar dirinya beresiko akan secara sukarela memeriksakan status HIVnya sehingga jika ada HIV di dalam tubuhnya akan dapat langsung diberi anti retroviral untuk memperpanjang harapan hidup orang dengan HIV. Sehingga semoga saja tidak ada lagi orang yang meninggal akibat AIDS.
Ngomong-ngomong, sudah tahu kan cara penularan HIV? Sekadar mengingatkan kembali, virus HIV hanya hidup di darah, cairan sperma maupun vagina. Jadi HIV hanya dapat ditularkan melalui cara berikut ini: hubungan seks yang tidak aman, transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, penggunaan jarum tato yang tidak steril dan dari ibu ke bayinya.
Selamat hari AIDS.
#322 hari ini
Masih keliling untuk menemukan Suku Anak Dalam yang masih nomaden ke arah Sungai Badak. Sayangnya hanya menemukan bekas tempat tinggal mereka.
Akhirnya kami menuju Gelobak untuk ketemu dengan suku anak dalam yang sudah menetap.
Kalau cerita pemandu kami, SAD yang nomaden itu masih benar-benar terasing. Dan melihat sisa-sisa rumahnya memang kelihatan. Dindingnya dari kulit kayu sementara atapnya dari rumbia. Foto menyusul. Katanya juga kalau ada aktivitas manusia di dekat tempat tinggal mereka, mereka akan pindah menjauh atau masuk ke bagian hutan yang lebih dalam.
Sementara kalau yang kami temui di Gelobak sudah lebih maju. Mereka punya televisi dan parabola di rumah. Anak-anak mereka menggunakan hp dan naik motor ke mana-mana.
#321 hari ini
Naik perahu ke Bungkal.
Bertemu lagi dengan salah satu kepala Suku Anak Dalam.
Meratapi koneksi internet yang busuk. Koneksi internet Telkomsel tewas di Bayung Lencir. XL angin-anginan, kadang lancar kadang tidak. Sayangnya saya tak punya kartu indosat. Atau harusnya saya beli saja?
Malam ini saya memilih tidur sajalah, sepertinya saya terkena flu akibat berhujan-hujan kemarin. Akibatnya memang tugas kuliah terbengkalai, ya sudahlah review Karl Marx minggu depan saja saya kumpul. Semoga dosen saya berkenan.
Btw, setelah bolak-balik menelpon 116, akhirnya kartu halo saya bisa digunakan kembali. Silakan lo ya yang mau mengontak saya. *eh*