#pengakuan : saya sekarang sedang tergila-gila dengan Frasier. Iya, dokter Frasier Crane. Selalu menyenangkan untuk menonton setiap episodenya. meskipun re-run dan saya mungkin sudah pernah menontonnya, kalau sempat pasti akan saya tonton. sayang jam tayangnya kurang cocok buat saya yang tidak termasuk nocturnal.
Beberapa waktu yang lalu saya menonton episode yang berjudul “Roz, a loan”. Dalam episode ini diceritakan tentang Roz yang sedang mengalami kesulitan keuangan dan akhirnya Frasier bersedia untuk meminjamkan sejumlah uang setelah Roz mengeluhkan tentang beratnya untuk membiayai anak sebagai seorang ibu tunggal dan pengangguran. kemudian Frasier mengetahui kalau Roz menghabiskan uang untuk pergi ke spa dan berbelanja tas mahal. Frasier merasa kecewa dan memutuskan untuk mengkonfrontasi Roz.
Pernah mengalami situasi seperti ini? Saya sih belum pernah. tapi yang menarik adalah saran yang dikatakan Ayah Frasier, Martin kepada Frasier bahwa setelah ia meminjamkan uangnya apa yang dilakukan oleh si peminjam uang adalah hak si peminjam uang. mungkin saja ada yang tidak setuju dengan statemen ini tapi rasanya selama yang bersangkutan mengembalikan uangnya tepat waktu mungkin sah-sah saja. mungkin saja ada yang merasa ditipu. ketika saya menanyakan hal ini kepada dua orang teman saya mereka mengatakan rasanya seperti ditipu mentah-mentah.
Ada lagi kasus seperti ini. seorang teman meminjamkan uangnya kepada seorang teman yang lainnya. sayangnya si teman ini tidak pernah mengembalikan uangnya meskipun sudah sering ditagih-tagih. ketika sang teman mengetahui bahwa yang bersangkutan malah membeli blackberry baru, dongkollah si teman yang ini.
Dari sini saya memetik pelajaran bahwa lebih baik :
- jangan meminjam atau meminjamkan
- kalaupun memutuskan untuk meminjamkan lebih baik meminjamkan jumlah yang kalaupun tidak dikembalikan kita tidak akan sakit hati. jadi kalau meminjamkan uang dari tabungan darurat kita misalnya atau dari uang untuk pembayaran yang mendesak lebih baik tidak. daripada kita sakit hati memikirkannya dan malah kelimpungan untuk memenuhi kewajiban kita.
Ada lagi yang mau menambahkan pelajaran yang sudah didapatkan dari soal pinjam meminjam ini?
ahhhh….. jadi keingetan ada yg minjem blom dibungain ‘bakatrentenir’
Aku meminjamkan uang ke beberapa orang sampai sekarang belum dibayar-bayar. Yang kalau ditotal lumayan bisa buat beli laptop baru. 😐
@ansella
dasar lintah darat!!!!
*ditendang sampai ke arab*
@Kimi
gak ditagih kim? kalo sudah seharga laptop baru banyak itu…
saya ga pernah minjemin banyak atau dipinjemin banyak. Ngeri. Ya karena di atas itu. Tapi di antara yang sedikit itu ada juga yang ga balik. Orangnya pura-pura ga tau gitu. Ya sudahlah, tapi jadi tau tabiatnya “cuma seperti itu” ternyata 😀
Itulah kenapa saya lebih memilih untuk meminjamkan uang yang kalaupun ilang saya tidak terlalu sakit hati.
tapi memang, dengan begitu kita lebih tahu tabiat si teman
boleh minjem kameramu itu ga, ra ?

*ga modal*
saya lebih memilih metode pertama, tidak meminjam atau meminjamkan.. cukup sudahlah meminjamkan uang ke siapa pun.. ngga akan lagi-lagi.
terserah mau dibilang pelit juga.. lah kalo pas ditagihnya bikin males, ya repot!
😆
@warm
saya kan pelit *eh*
@Chic
lebih baik dicap pelit daripada kita yang dongkol karena masalah uang 😀
iya mbak, setuju banget jangan meminjamkan karena pastinya akan membuat sakit hati saja, daripada hubungan pertemanan jadi buruk gara-gara pinjam meminjam itu
apalagi kalo minjemin
mantanpacar ya? *eh*Saya sering mengalami hal itu, jadi ibu saya berkata:
Berikan pinjaman asalkan uang yang dipinjamkan tak mengganggu cash flow mu. Dan berikan secukupnya, sehingga tidak berlebihan dan tak dimanfaatkan ke hal yang tak benar.
Bagaimana jika pinjam dalam jumlah besar? Kita katakan saja, kita tak punya uang sebesar itu..kita memberi saran, jika dia PNS, bisa meminjam kredit ke Bank yang dipotong gaji tiap bulan, mau tak mau dia akan terpaksa membayar. Atau dia perlu enjual sebagian asetnya yang idle atau tak terlalu penting.
Pelajaran lain: jangan pernah meminjam atau meminjamkan uang pada teman, karena sering pertemanan menjadi putus.
atau kalaupun meminjamkan jangan dipersoalkan lagi. daripada jadi ribut di belakang. tapi memang yang paling benar adalah jangan meminjam dan meminjamkan.