Pengalaman Mengurus Visa Korea Selatan

Setelah resign dari kantor, hal pertama yang saya lakukan adalah menghambur-hamburkan uang mencari tempat untuk trip selanjutnya. Setelah covid, saya belum pernah lagi jalan-jalan ke luar negeri. Trip terakhir saya adalah ke Malaysia di akhir tahun 2019. Itu pun karena mendapatkan undangan dari Malaysia Health Care Council. Jadi untuk merayakan awal saya menjadi pengangguran, saya memutuskan untuk melakukan solo traveling ke luar negeri.

Tadinya saya ingin ke Jepang lagi, karena saya sudah beberapa kali ke sana dan sudah tahu daerahnya. Selain itu, dengan e-paspor saya tidak perlu mengurus visa lagi. Tapi setelah melihat harga tiketnya yang menurut saya tidak masuk akal, saya mencoba melirik negara tetangganya Korea Selatan. Apalagi setelah covid saya rajin menonton drakor. So South Korea it is.

Masalahnya ke Korea Selatan memerlukan visa dan dari dulu saya paling malas ke negara yang membutuhkan visa. Bukan apa-apa, dulu sebagai freelancer pendapatan saya tidak pasti, selain itu saya tidak memiliki kantor yang bisa memberikan surat keterangan kerja.

Sebenarnya mengurus visa Korea Selatan sendiri cukup mudah dan bisa dilakukan sendiri kalau kita tinggal di Jakarta. Namun karena saya tidak tinggal di Jakarta saya akhirnya menyerahkan pengurusan visa ini ke travel agent. Kedutaan Korea Selatan memiliki daftar travel agent yang terdaftar (authorized travel agent), jadi sebaiknya untuk mengurus visa menggunakan travel agent yang sudah terdaftar ini. Saya menggunakan Dwidaya Tour. Untuk biayanya ada penambahan sedikit dibandingkan kalau kita mengurus sendiri ke KVAC di Lotte Kuningan. Tapi tetap lebih murah karena saya tidak perlu terbang ke Jakarta untuk mengurus visa sendiri. Belum lagi harus menunggu beberapa hari setelah visa selesai.

Syarat pengurusan visa Korea Selatan pada tahun 2023 adalah:

  • Formulir visa yang sudah diisi lengkap (tidak boleh ada yang kosong)
  • Passport masa berlaku 7 bulan dan  Paspor lama
  • Pasfoto terbaru berwarna (maks. 3 bulan terakhir)  3.5 x 4.5 = 2 lembar background putih
  • Pegawai kantor : surat sponsor kerja (dalam bahasa Inggris) dan bukti potong pajak SPT formulir 1721 A1/A2 terbaru dalam 1 tahun terakhir (cap dan tanda tangan perusahaan). Jika tidak mempunyai bukti potong pajak SPT wajib melampirkan surat pernyataan tidak mempunyai SPT yang dibuat oleh perusahaan di atas kop surat perusahaan
  • Pemilik usaha : Sponsor kerja dibuat oleh HRD/Karyawan lain,  SIUP / akta pendirian usaha (tercantum nama pemohon visa/pemberi sponsor) dan bukti potong pajak SPT 1770 terbaru 1 tahun terakhir (lengkap halaman pertama hingga akhir, cap dan tanda tangan perusahaan)
  • Pelajar : surat keterangan pelajar (dalam bahasa inggris) dari Sekolah/Universitas
  • Dokumen keuangan Rekening  koran asli dan cap/legalisir bank 4 bulan terakhir.
  • Fotokopi KTP,  Akte Nikah,  Akte Lahir (anak) harus jelas dan KK.
  • Bagi istri yang bepergian sendiri harus ada surat ijin dari suami,  bagi anak (dibawah 21 tahun, status masih pelajar) yang bepergian sendiri harus ada surat ijin dari orang tua

Untuk pegawai perlu melampirkan surat sponsor kerja, untuk yang ini saya minta tolong HRD kantor untuk membuatkan. Selain itu untuk pegawai wajib melampirkan bukti potong pajak SPT formulir 1721 A1/A2 yang terbaru. Untuk bukti potong pajak saya minta ke Finance kantor. Kalaupun tidak ada SPT, harus melampirkan surat keterangan dari perusahaan dengan kop perusahaan.

Persyaratan lainnya adalah rekening koran asli empat bulan terakhir yang dilegalisir bank dan dan surat referensi dari Bank. Entah kenapa, di Dwidaya tidak menerima rekening koran dari Jenius. Agen sendiri meminta rekening koran empat bulan terakhir. Saya ke bank dan minta untuk dibuatkan surat referensi dari bank dan minta rekening koran yang dicap basah. Untuk rekening koran langsung selesai, tetapi surat referensi bank baru selesai keesokan harinya. Walaupun tidak ada patokan syarat uang yang ada di rekening, rekening yang saya pakai adalah rekening untuk menerima gaji. Jadi memang ada uang keluar masuk setiap bulannya. Mungkin dipastikan saja uang yang ada di rekening cukup untuk biaya selama kita berada di Korea Selatan.

Setelah semua persyaratan lengkap, saya menyerahkannya ke staf di Dwidaya untuk diperiksa sebelum dikirim ke Jakarta. Staf memeriksa untuk memastikan apakah dokumen sudah lengkap sesuai dengan persyaratan dari kedutaan Korea Selatan. Lama waktu pengurusan visa dari kedutaan adalah 9 hari kerja, tetapi dari agent 14 hari kerja. Saya mengajukan visa di akhir Maret namun karena banyak terpotong libur Idul Fitri, paspor baru saya terima lagi di akhir April, atau seminggu menjelang keberangkatan saya ke Korea.

Saya sempat deg-degan saat menunggu kepastian apakah visa saya disetujui atau ditolak, karena saya sudah membeli tiket pesawat dan memesan hostel. Apalagi melihat banyak cerita yang pengajuan visanya ditolak. Bayangkan duit tiket dan hostel saya yang melayang kalau visa saya tidak disetujui. Saya baru tahu kalau ternyata kita bisa memeriksa sejauh mana proses pengajuan visa kita di situs ini

Format nama yang dimasukkan adalah sesuai dengan nama yang ada di paspor dan dimulai dari nama belakang terlebih dahulu, baru nama depan dan nama tengah (kalau ada). Setelah memasukkan nama, nomor paspor dan tanggal, nanti akan muncul informasi proses pengajuan paspor kita.

Visa yang diterbitkan bukanlah dalam bentuk stiker yang ditempel di paspor, tetapi dalam bentuk selembar kertas yang bisa kita print kapan saja, jika kertas tersebut hilang. Kertas inilah yang akan ditunjukkan bersama paspor ketika kita melewati imigrasi di Korea Selatan.

Mungkin kalau bisa memilih, saya lebih suka mengurus sendiri karena proses pengurusan visanya sendiri cukup mudah, namun dengan dibantu oleh agen pengurusan visa saya jadi lebih mudah karena tidak perlu ke Jakarta. Harganya memang lebih mahal daripada mengurus sendiri, tapi kita tidak keluar uang lagi untuk tiket pesawat dan penginapan selama mengurus visa di Jakarta.

Soonfat Korean BBQ Palembang

Ketika pertama kali dibuka awal tahun 2019, Soonfat yang berada di jalan Veteran cukup menarik perhatian terutama karena harganya yang murah. Selama ini di Palembang cukup susah mencari Korean Barbeque apalagi dengan harga yang terjangkau, sekalinya ada harganya cukup mahal. Makanya ketika itu, untuk makan di sini antriannya kadang panjang banget. Apalagi tempat ini hanya buka di malam hari saja, sehingga kalau mau makan di sini harus bersabar menunggu. Continue reading

Oleh-Oleh Khas Palembang: Kue Maksuba dan Kue Delapan Jam Palembang Harum

Kue maksuba dan delapan jam

Tidak ada yang lebih membahagiakan saya ketika lebaran. Selain karena lebaran adalah hari yang istimewa, lebaran juga adalah kesempatan saya untuk mencicipi kue-kue khas Palembang terutama maksuba. Sedari kecil, maksuba adalah kue yang paling saya sukai. Terbuat dari telur, gula, susu dan mentega, rasanya yang manis dan gurih membuat satu potong saja tak cukup untuk saya. Kadang-kadang kalo bertamu ke rumah orang lain pada saat lebaran, maka yang paling dicari adalah maksuba. Continue reading

Berkunjung ke Tiga Rumah Sakit Mitra MHTC di Kuala Lumpur

Pada kunjungan saya ke Malaysia bulan November lalu, saya sempat berkunjung ke tiga rumah sakit/klinik yang ada di Kuala Lumpur. Ketiga rumah sakit dan klinik ini merupakan mitra dari Malaysian Health Care Council (MHTC). Ada 73 rumah sakit dan klinik di seluruh Malaysia yang menjadi mitra MHTC.

Continue reading

#MyHT2020: Promosi Malaysia untuk Wisata Kesehatan tahun 2020

Selama ini, berobat ke Malaysia identik dengan jaminan pelayanan prima dan harga yang relatif terjangkau sehingga banyak yang menjadikan Malaysia sebagai tujuan berobat ke luar negeri. Selama tahun 2018 saja tercatat 1,2 juta pasien internasional yang berobat ke Malaysia, hampir dua kali lipat dari kunjungan di tahun 2011.

Pihak Malaysia sendiri sangat serius menangani wisata kesehatan di Malaysia ini. Berbeda dengan negara lain, Malaysia Healthcare Tourism Council (MHTC) berada di bawah Kementerian Keuangan Malaysia. Menurut ibu Sherene Azli dari MHTC, setiap 1 ringgit yang dikeluarkan untuk pelayanan kesehatan, maka akan ada 4 ringgit yang berkontribusi ke penerimaan pariwisata. Mungkin karena itulah koordinasinya berada di bawah Kementerian Keuangan dan bekerjasama juga dengan Kementerian lain seperti Kementerian Pariwisata dan Kementerian Kesehatan.

Continue reading

Manse Korean Grill Palembang

Manse Korean Grill Palembang

Restoran All You Can Eat di Palembang khususnya Korean Grill semakin bertambah meriah dengan dibukanya Manse Korean Grill awal bulan Oktober ini. Manse Korean Grill berada di jalan Demang Lebar Daun, tepatnya di seberang Percetakan Erlangga Palembang. Continue reading