8 Juli 2009 : Jam 00.30 pagi hp saya berbunyi. it was from my better half. Dia bukan termasuk orang yang suka menelpon untuk mengatakan hal-hal tak penting. Dan yang terjadi pagi itu sampai sekarang masih tergambar dengan jelas dalam ingatan saya. Kalimatnya singkat saja, “Ra, bapakku meninggal.”
It was a devastating news for both of us. Dan sejak saat itu, saya selalu mengangkat telpon meskipun di tengah malam, siapa tahu ada kabar penting dan mendesak yang perlu saya ketahui. meskipun harus diakui saya seringkali cemas bila mendapat telpon malam-malam. Therefore no news is good news ๐
Beberapa waktu yang lalu, ada salah satu nomor yang bolak-balik mengsms saya meskipun saya tak tahu itu nomor siapa. karena cuma sms akhirnya saya abaikan saja. hal yang sama juga berlaku untuk sms-sms nyasar yang ujung-ujungnya cuma mengajak kenalan. emangnya saya perempuan apaan? *eh*
Tapi yang terjadi semalam membuat saya benar- benar jengkel. Bayangkan saja, nomor tak dikenal itu menelpon jam setengah dua malam dan ketika diangkat langsung ditutup.ย Entah ABG iseng atau tante-tante girang/om-om senang yang kurang kerjaan yang masih punya energi untuk menelpon orang tengah malam. Dan SMS yang menyusul selanjutnya benar-benar juara “ae Lom Tdur Z…”. Menulis bahasa Indonesia yang lancar pun tak bisa…
Well, I have my own limit. sms, I still tolerate that. but midnight phone call? you might think that was fun and funny. but I didn’t, I don’t and I won’t think so. And here’s my advice to you : GET A LIFE! period
Ah… telepon tengah malam… kenangan…
kenangannya indah atau buruk? *eh*
@mansup
maafkan saya baru teringat… i know the pain, and I can recall what happened that night until now….
Bukan tengah malam, tapi berkaitan dengan paragraf 2 dari terakhir. Saya kaget luar biasa ketika nomor hape Indo yang baru beberapa jam saya beli ketika pulang kampung beberapa bulan lalu mendapat sms dari nomor tak dikenal. Apa temen saya? Saya baru kasih tahu nomor itu ke 1-2 orang aja. Saya jawab, “Maaf ini siapa ya?”. Dibalasnya, “q ****, kmu capa e??” (**** = nama)
Ealah roda “keberuntungan” ๐
Saya ada ide untuk berpura-pura jadi bapak polisi, tapi malas. Toh saya pikir dalam ~10 hari nomor itu ga saya pake lagi ๐ (akhirnya saya pake lagi 1 hari waktu ngunjungin temen di Batam)
Anyway, apa yang Mbak Ira lakukan terhadap orang di paragraf 2 itu? ๐
Ahโฆ telepon tengah malamโฆ kenanganโฆ
*nyontek mansup*
*sambil mewek*
Baiklah, saya akan mengambil kehidupan. *loh*
Telepon tengah malam? Apa karena murah ya? Eh, masih zaman gak sik?
Kalau ada nomor-nomor iseng semacam itu, dulu aku kasih ke seorang kawan. Terus nanti kawan itu membombardir nomor itu dengan SMS yang banyak. Jebol dah tuh hapenya. ๐
gak mo comment, karena ini hal biasa bagiku *sok artis
tapi ada tantangan untuk induk itik disini
hehe ;p
kalo malam lebih murah.. hehheh makanya kalo telpon tengah malam..
iya telepon tengah malem emang kenangan ‘mengikuti partai kenangan tengah malam’ ๐
‘nyemplung ke sumur’ ‘ngisi sumur’
GET A LIFE! period !
Setujuuuu !!!
Sepertinya mereka tidak punya kehidupan sosial …
Mereka hanya senang hidup di alam frekuensi …
dan ini menyedihkan sekali …
salam saya Tik …
well aku juga pernah punya pengalaman menjawab telepon tengah malam
http://imelda.coutrier.com/2009/09/17/midnight-call/
sometimes, they need us ๐
EM
@lambrtz
nomornya langsung saya blok ๐
@christin
*puk-puk Christin*
@Farjis
pengen juga kalau ada program yang bisa membombardir nomor itu pake SMS ๐
@Dora
sudah pernah bikin ๐
jadi gimana?
@amirul
tapi kalau mengganggu orang lain, bagaimana?
@ansella
ngapain nyemplung ke sumur?
@nh18
memang menyedihkan om. seperti tak ada kegiatan lain saja
@Imelda
kalau telepon penting saya setuju mbak. tetapi kalau teleponnya iseng, itu benar-benar menyebalkan
Dulu kawanku itu pakai SMS gratis dari operator. Kan gratisnya sampai ribuan SMS gitu katanya. Sayang daripada gak dipakai, katanya. ๐
sebaiknya selalu bersikap positif ktika ada hal2 yg diluar dugaan,siapa tahu aja di situ ada rezeki kita