#278 Pocong Minta Kawin

Setelah pengalaman buruk saya minggu lalu, kali ini saya tidak berharap banyak terhadap film ini. Jadi Pocong minta kawin bercerita tentang perempuan bernama Ningsih yang patah hati karena calon suaminya tak datang pada saat akad nikah mereka dan terjun dari lantai 3 rumah susun karena frustasi. Kamarnya yang kosong kemudian disewakan kepada empat mahasiswa pelit dan bokek yang sedang membutuhkan kamar. Ketika melihat foto Ningsih yang ehm tonggos dan tidak menarik, keempat mahasiswa ini menghina-hina rupa Ningsih. Nampaknya pocong Ningsih tidak terima dan ceritapun berlanjut dengan teror si pocong yang bernama Ningsih ini.

Lantas peran mbak Julia Perez sebagai apa? mbak Jupe berperan sebagai Yuli Gaga, penyanyi gagal yang menjadi tetangga Ningsih dan menjadi salah satu korban teror pocong Ningsih. Yang membuat saya garuk-garuk kepala *tidak sampai nepok jidat seperti minggu lalu* adalah betapa sukanya si mbak Yuli Gaga ini bernyanyi memakai mike dengan mini componya sambil bergoyang-goyang tak jelas. Dan saya percaya, kalau ini nyata banyak laki-laki yang sudi menjadi tetangganya mbak Yuli karena dese suka banget pake hotpants dan tanktop buntung yang menyebabkan udelnya terlihat dengan jelas. jangan lupakan juga legging motif macan tutul yang aduhai itu. Sementara keempat mahasiswa tersebut ternyata mempunyai hobi yang aneh, menciumi bra di jemuran milik orang lain. bayangkan di dunia nyata kalau ada yang berani megang-megang kutang jemuran orang. pasti dihajar orang sekampung!

Seperti yang sudah saya sebutkan, film berdurasi sekitar 80 menit ini fokusnya adalah tentang teror pocong yang  frustasi karena batal kawin. tetapi yang menjadi pertanyaan saya sepanjang film ini adalah, maunya pocong ini sebenarnya apa? bolak-balik muncul di setiap tempat di rumah susun tanpa alasan pasti *eh* dan meneror semua orang. dan ketika ditanyain dukun ternyata karena pengen ketemu sama calon suaminya, Hamid.

Errr… pocong yang aneh.. gentayangan di rumah susun, sampai ke kampus mosok tak bisa mendatangi rumah si Hamid padahal alamatnya jelas. okelah kalo Hamid ngasih alamat palsu mungkin pocongpun kesulitan mencari keberadaan Hamid lo kate Ayu Tingting? *eh* wong alamatnya jelas gitu. Kan tinggal didatengin saja terus bilang, “Hamid daku tak terima kau tak datang di hari pernikahan kita. Kalau kau benar-benar laki-laki, ayo datang ke kuburanku! Kita selesaikan semuanya sekarang!” Biar si pocong bisa move on. Tapi ternyata pocongnya labil makanya semua penghuni rumah susun didatengin. yeah, such an attention seeker 😀

Harusnya kemunculan pocongnya dijaga biar lebih ekslusif. ya… kira-kira tiap 15 menit gitu  atau di waktu-waktu khusus saja. ini muncul terus sepanjang film. kesannya murahan banget pocongnya itu. caper gitu deh. harusnya dikasih judul pocong caper minta kawin tapi bisa juga sih judulnya diganti jadi pocong murahan yang muncul terus sepanjang film. saya juga heran kenapa pada takut dengan pocong. padahal kan tinggal tarik tali pocongnya, bubar deh semuanya #apeu

Kalau membaca resensinya di 21, film ini mengklaim sebagai film komedi horor. tetapi menurut saya, horor kagak komedipun kagak. sepanjang film ini tidak sekalipun saya tertawa meskipun di depan saya ada juga yang tertawa terpingkal-pingkal. entahlah, mungkin karena selera humor saya yang tidak sama dengan pembuat film ini. sementara horornya juga gagal karena saya tidak merasa takut sama sekali. kaget sih iya pertama-tamanya. tapi lama-lama biasa. karena pocongnya muncul terus. mau siang, sore, malam ataupun subuh pocongnya pasti selalu ada menggoda semua penghuni rumah susun dan juga di kampus tempat keempat mahasiswa tersebut kuliah. jadi apa yang mau ditakutkan kalau begitu?

Soal selera humor memang relatif. lucu menurut saya belum tentu lucu menurut orang lain. sebagai contoh joke di film ini : Julia Perez sedang bernyanyi sambil memegang mike. tiba-tiba muncullah pocongnya. Julia Perez terpaku kemudian menyodorkan mike kepada si pocong dan lari ketakutan. kiri dan depan saya sudah meledak ketawanya sementara saya : “kurang lucu. usaha lagi dong kakak….”. Seperti yang saya katakan sebelumnya, selera humor saya dan penulis skenario ini nampaknya memang berbeda jalan dan tak mungkin menyatu *eh*

Film ini sungguh membuat saya kecewa. serba tanggung! lucu tidak, menakutkanpun tidak. Satu-satunya yang membuat saya bertahan untuk menonton film ini sampai akhir adalah uang duapuluh ribu untuk tiket dan delapan ribu untuk lemon tea yang sudah saya bayarkan demi menyukseskan saya menonton film ini.

10 thoughts on “#278 Pocong Minta Kawin

  1. Pingback: #278 Pocong Minta Kawin | Itik Kecil- Typhoon Pepeng

  2. Sumpah gokil,, :mrgreen: :mrgreen: saya senang banget baca resensi film buatan mbak. Mantap, thumbs up buat mental mbak yang baja banget (bisa bertahan nonton film itu sampai akhir itu mantap tenan D8) dan penulisan resensi yang sangat objektif namun tak meninggalkan ‘personal taste’ ini. 😀

  3. Pingback: #290 Setannya kok masih ada | My Blog

  4. Pingback: #293 bagaimana membuat film horor yang laku di Indonesia : studi kasus Pacar Hantu Perawan | My Blog

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.