
sandal jepit
tak perlu dibahas soal kaki saya yang mungkin perlu dirawat itu. dan soal sandal yang berbeda warna ini. yang jelas saya tidak salah memakai sandal.
jumlah orang tak dikenal yang menegur secara terang-terangan dan mengatakan kalau saya memakai sandal yang salah : 1 orang
jumlah orang tak dikenal yang berbalik hanya untuk mengamati sandal saya : tak terhitung
jumlah orang tak dikenal yang senyum-senyum melihat saya memakai sandal ini : tak terhitung
orang yang membujuk saya untuk berhenti memakai sandal ini dan membelikan sandal baru : pacar saya
si pacar : ngapain sih pake sandal itu.
saya : gak punya sandal yang lain
si pacar : nanti dibeliin sandal baru. tapi sandal itu gak usah dipake lagi ya…
saya : *matre mode on* kalo gitu, minta beliin sandal jepit billabong saja *gaya manis manja yang najis*
si pacar : ya sudah, nanti sandal jepitnya tak tulisin billabong *pelit mode on*
saya : yah…
Karena saya gagal mendapatkan sandal jepit billabong yang baru. saya tetap setia memakai sandal itu.
Sekarang si pacar sedang jalan-jalan ke Jakarta dan mengabarkan melalui SMS kalau sedang jalan-jalan ke senayan city.
saya via SMS : sandal jepit punyaku itu dijual di senayan city loo..
si pacar via SMS : sandal? itu untuk orang gila! sarap!
nah lo…
saya via SMS : jadi sayang, aku memang gila dan sarap. tapi kamu masih mau dengan aku yang gila dan sarap ini. berarti kamu kan sarap juga…
hening. tak ada balasan.