Update: Pindah ke Eat Street Palembang Icon dan di samping La Vita Bella
Mencari steak yang enak dan (lumayan) murah di Palembang termasuk perkara susah-susah gampang. Kalau mau steak yang serius (halah bahasanya), harganya juga biasanya serius. serius mahal maksudnya. Steak yang murah juga banyak sih, tapi sayangnya steak murah ini sering terpeleset menjadi semacam daging semur. Kalaupun mencoba steak wagyu, menu termurah yang pernah saya makan adalah di la vita bella berupa paket makan siang yang belum tentu setiap waktu ada. Kalau dihitung-hitung, total harga buat satu orang juga lebih dari seratus ribu rupiah. tetep mahal dong jatuhnya.
Dari info yang berseliweran di media sosial, saya akhirnya menemukan butcher. Resto ini katanya menjual steak wagyu dengan harga lumayan terjangkau. lumayan lho ya.. berarti kalau hitungan saya sih masih tetap mahal. Pertama kali makan di sini saya agak kecewa dengan wagyu beef cheeknya. Karena saya tidak suka lidah, dan ternyata pipi wagyu itu rasanya mirip-mirip lidah.
Kali kedua, saya diajak salah seorang sahabat saya yang sedang pulang kampung untuk makan di sini. butcher steak tidak menggunakan AC namun tidak terlalu panas karena bentuknya yang terbuka. begitu datang, pelayan langsung memberikan daftar menu. Selain menu yang ada di daftar menu, ada juga Chef’ Special yang bisa berganti-ganti. Soal Chef’ special ini bisa dilihat di papan menu ataupun ditanyakan pada pelayannya. Kalau dilihat-lihat, penataan di tempat ini mirip dengan la vita bella. ternyata memang butcher merupakan bagian dari keluarga la vita bella.
Kami datang ke sini pas waktu makan siang, jadinya kalap pesan ini itu di sini. saya memesan japanese wagyu steak sedangkan teman saya memesan chicken steak. Selain makanan utama, kami juga memesan starter food.
sautee mushroom ini adalah menu yang sehat dan cocok buat vegetarian karena tidak ada dagingnya sama sekali (ya iyalah), onion ringnya juga enak. dan kalaupun hanya pesan onion ring ini juga masih bisa kenyang kok. Tak lama kemudian steak yang kami pesan datang. Saya baru sadar kalau ternyata kita bisa memesan mash potato sebagai pengganti french fries. Ketika saya minta penggantian, ternyata chefnya memberikan mash potato sebagai bonus. Suka deh sama bonus model kayak gini.
Jangan tertipu dengan bentuk daging wagyu-nya yang kelihatan kecil, daging seberat 160gr ini bikin saya jadi kekenyangan. Apalagi ditambah dengan french fries, mash potato dan onion ring. daging wagyunya juga terasa lembut dan tidak alot ketika dikunyah. Untuk minumnya saya memesan lychee tea. seorang teman saya yang lain juga memesan cheese cake.
Butcher steak and pasta bisa jadi alternatif kalau ingin mencoba wagyu dengan harga yang relatif terjangkau. sayangnya harga minumannya menurut saya lumayan mahal. Tapi kalau sebulan sekali mampir di sini kayaknya masih bisa lah ya. Kalau berulang tahun bisa dapet steak gratis di sini, meskipun saya tidak tahu apa jenis steak yang digratiskan. Selain itu, chef-nya juga termasuk murah hati. Kalau kita posting di path atau instagram bisa dapet dessert gratis
Butcher Steak and Pasta
Jl. Kapten Anwar Sastro R-1
(di samping Hotel Arista)
Palembang
telpon: 0811 7135478
.
makanannya lezatos banget yak…
Iya. Enak banget.
Waaah kalau aku ke Palembang mbak Ira harus traktir aku makan di sini! *guling-gulingan*
Tentu sajaa.. Kapan ke sininya?
Mbak, di Palembang ada ga ya makanan khas timur tengah gitu selain martabak HAR?
Ada juga nasi minyak atau nasi kebuli. Dijual di daerah pasar Kuto.
Pingback: Lima Restoran Steak di Palembang | Life is Beautiful