Sungai Musi merupakan urat nadi masyarakat Palembang. Meskipun masih banyak yang membelakangi sungai Musi dan buang sampah sembarangan, tetapi sungai Musi memegang peranan penting dalam kehidupan warga Palembang. Masih ada lho yang tinggal di rumah rakit yang ditambatkan di pinggir sungai Musi. Begitu juga dengan warung makanan. Di tepian sungai Musi, banyak warung makanan yang tertambat di pinggir sungai Musi.
Kalau kita pergi ke pasar 16 ilir, di pinggir sungai Musi kita bisa melihat beberapa warung pindang yang berjajar di sana. Saat ini ada empat warung pindang di sana. Lokasinya bisa berpindah-pindah karena memang warung makannya terletak di atas perahu, tapi biasanya pergeserannya tidak terlalu jauh.
Bersama dengan teman-teman blogger yang mengikuti trip yang diadakan Kementerian Pariwisata, kami makan siang di tempat ini. Kami makan siang di warung pindang Mbok Yah. Rata-rata warung pindang yang ada di sini menyediakan pindang pegagan. Pada dasarnya warung ini menyediakan berbagai jenis pindang, ada pindang ikan patin, baung dan pindang tulang. Selain itu, buat yang tidak suka pindang tersedia ayam goreng dan ikan goreng. Ini bukan kunjungan pertama kali saya ke sini, jadi kali ini saya memesan brengkes patin tempoyak. Tempoyak sendiri asalnya dari durian yang difermentasi sehingga menghasilkan rasa yang asam. Kalau menurut saya, tempoyak itu adalah salah satu makanan enak yang ada di dunia. Ok, ini lebay. Tapi beneran, tempoyak itu kalaupun cuma dijadikan sambal saja tetap enak kok.
Rasa pindang yang ada di warung makan ini lumayan enak dan harganya juga relatif terjangkau. Satu porsi pindang dan nasi dihargai antara 25 – 30 ribu. Sebenarnya tempat ini bukan tempat khusus turis makan, tetapi memang merupakan salah satu tempat orang di sekitar pasar 16 Ilir kalau ingin makan siang. Itulah sebabnya harganya relatif murah. Dan makannya pun bergabung dengan warga lokal. Yang terpenting adalah kita bisa makan siang dan memandangi jembatan Ampera dari meja kita makan. Luar biasa kan?
Pindang terapung
Di samping pasar 16 Ilir di pinggir sungai Musi
Disclaimer: Trip ini merupakan Trip yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata dalam rangka memeriahkan Musi Triboatton 2016 yang berlangsung 11 – 15 Mei 2016.
perlu dicoba nih makan di warung perahu
dulu nggak tau ada warung seperti ini, pengen pindang tulangnya
Saya pun baru tahu setelah diajakin mas Arie Parikesit ke sini. Kapan ke Palembang mbak, biar kita bisa makan di sini.
Say yes to Pindang. Hidup pindang Meranjat!
Hidup pindang Musi Rawas! #eh
makasie referensinya mbak, mau dong diajakin kulineran keliling Palembang…
Ayo ke Palembang. Biar bisa mencoba Kuliner yang ada di Palembang.
saya lagi dinas di Palembang ini mbak, sampe September atau Oktober…suka mati gaya mo kuliner kemana, g tau jalur angkot… 😂🙏
Saya ke mana-mana ngandalin transmusi. Kalau mau bisa join sama anak-anak IG yang suka nyobain macem-macem Kuliner di Palembang sini.
lhah nyasar ke blognya mba Ira…hihihi…
hai Ina..