Saya baru berkesempatan mencoba makan di restoran ini ketika beberapa orang teman saya pulang ke Palembang dalam rangka mudik lebaran. Memang sudah agak lama sih. Tapi kan tidak ada salahnya dipost sekarang. *pembelaan diri*.
Kami datang ke sini jam 8.30 malam. Cukup malam untuk ukuran Palembang. Sampai di sana, suasananya memang agak sepi, hanya ada satu meja yang diisi oleh tamu. Tapi itu tidak menghalangi niat kami untuk mencoba makanan di sini. Begitu sampai, kami mendapatkan compliment berupa bone marrow atau tulang sumsum panggang. Kami mendapatkan penjelasan cara memakan bone marrow ini dari pelayan di sini. Ternyata caranya adalah dengan memakannya bersama butter dan roti. sumsumnya sudah dipanggang terlebih dahulu sehingga langsung lumer di mulut. Enak juga, sayang agak repot buat mengorek-ngorek bagian dalam tulang untuk menemukan sumsumnya.
Restoran ini cukup serius dalam menata tampilannya, mulai dari menu yang dibuat secara khusus, sampai dengan kait untuk gantungan tas yang ada di bawah meja. Jadi kalaupun bawa ransel seperti saya, tidak perlu menaruh ransel tersebut di lantai.
Saya akhirnya memesan makanan yang tidak ada di menu ini. Saya memesan chef’s special yang tidak ditawarkan setiap hari. Salah satu menu khusus hari itu adalah lamb shank. Sementara Arie memesan BBQ Ox Tongue, Chichi memesan Braised Short Ribs dan Suzan memesan Miso Salmon dan Penne BBQ Duck.
Ketika makanan saya datang, ternyata porsinya besar sekali. Ya iyalah, satu paha domba yang dimasak dengan cara dikukus. Saking besarnya saya sampai tidak sanggup menghabiskan. lagipula, bau dombanya masih terasa sekali. Saya sempat mencoba penne BBQ Duck punya Suzan. bebeknya enak. Yang menarik adalah Braised Short ribsnya yang tidak menggunakan mashed potato tapi ubi cilembu. Menurut saya rasanya juga enak kok.
Setelah kekenyangan ternyata chefnya mengirimkan makanan penutup untuk kami. Ada donat, tiramisu dan cheese cake. Saya suka tiramisunya yang lembut.
Secara keseluruhan makanan di sini memang enak. Hanya saja harganya memang termasuk mahal untuk ukuran Palembang, air mineral saja dihargai 26 ribu. Nampaknya tempat ini cocok untuk menjamu relasi atau mengadakan candlelight dinner. Soalnya harga makanan di sini termasuk mahal untuk mahasiswa seperti saya.
Makanan: 27 ribu (grissini stik) – 189 ribu (the udang galah)
Minuman: 19 ribu (lemon grass syrup) – 48 ribu (virgin island)
pajak dan service 15%
La vita bella casual dining restaurant
AKBP Cek Agus 284 Kenten Golf
Palembang 30114
Telp: 0711 – 5626366
alamak, itu mah bukan aga mahal, emang muahaaal huhuhu
tapi keren bgt itu makananya dihias2 macam gitu :p
iya mahal sih.
chefnya memang serius bikin menunya.
kesana lagi yuk lebaran haji… wakakakaka
Halo salam kenal. Makanannya enak-enak keliatannya, wajar sih kalau harganya mahal. Tempatnya juga bagus, tertata rapih, serius dan profesional. Yang penting jangan terlalu sering aja makan disitu bisa tekor ( he.he..he..). Namun cocok tuh buat acara kelurga, pertemuan bisnis dan lainnya. Hanya satu yang bikin aku sedikit meringis, itu kok makanannya berlemak semua ya.. bikin ndut donk.. 🙂
biar tidak gemuk, bisa olahraga kok.
untuk kelas JKT harganya oke, kl buat kelas daerah udah masuk mahal sih hihihi
Salut juga sama keberanian pemilik Restoran ini.
Resto fine dining plg menonjol di Palembang mnurutku, kmrn nyobain risotto jamurnya n ternyata enak…..
agak diralat sedikit mbak, lamb shank itu bukan paha domba, tp kakinya……
klo bhas kita sengkel, klo paha domba itu lamb leg…..hehehe
itu cuma kaya food doang ya? gaada nasi nya gitu?
Paket nasi juga ada kok.
Pingback: Butcher Steak and Pasta | Itik Kecil
Pingback: Lima Restoran Steak di Palembang | Life is Beautiful
Pingback: Butcher Steak and Pasta [closed] | Life is Beautiful