Sesungguhnya saya termasuk orang yang tidak terlalu sering masuk dapur. Paling kalo lapar terus gak ada makanan di rumah, atau pas koki aka ibu saya lagi gak di rumah sementara bapake mau makan, ya terpaksa masak. Menu yang sederhana saja, yang penting bisa dimakan. Mengapa harus repot belajar masak sementara ada koki hebat di rumah *anak durhaka*.

Adonan lakso yang siap direbus

Tapi iseng-iseng lihat di instagram terus nemu flyer dari Fangs Homeschool Baking and Cooking (selanjutnya bakal disebut Fangs aja), ada kelas LBS atau lakso, burgo dan sate ikan saya jadi berminat buat ikutan. Lakso dan burgo adalah menu sarapan Palembang yang jadi favorit saya. Harganya juga tidak terlalu mahal, 200 ribu rupiah saja. Setelah kontak admin di whatsapp, daftar dan transfer duit pendaftaran, sehari sebelumnya admin menginformasikan lokasi dan aturan selama mengikuti kelas. Aturannya sih standar aja, gak boleh bawa anak ataupun teman ke dalam kelas dan menjaga kebersihan serta ketertiban di dalam kelas.

Hari itu dimulai dengan pemberitahuan kelas diundur setengah jam. Ternyata yang ikut kelas 7 orang. Kelas ini sistem belajarnya per grup. Jadi satu grup tiga orang yang mendapatkan bahan dan mengerjakannya bersama-sama. setiap orang di dalam grup ini juga bergiliran untuk mempraktekkan resep. Masing-masing siswa mendapatkan resep yang harus dijaga baik-baik karena kalau ilang gak bakal dikasih lagi.

Temen satu grup – grup ogah rugi

satu grup tiga orang bekerja sama

Gurunya cukup informatif, memberikan tips dan trik termasuk kegagalan yang biasa terjadi ketika memasak lakso dan burgo. Misalnya kenapa agak susah untuk menggulung burgo dan kenapa lapisan burgonya bisa tidak mulus termasuk merk bahan-bahan yang dipakai untuk memasak. Selain itu, setiap peserta juga diamati satu persatu dan dikasih tahu teknik yang benar jika ada kekeliruan.

Demo oleh gurunya

Bu guru sedang menjelaskan cara membuat kuah lakso dan burgo yang enak

Selain lakso dan burgo, diajarkan juga pembuatan sate ikan. Sate ikan di sini bukan sate yang dipanggang, tetapi sate ikan Palembang yang dibungkus di daun pisang dan kemudian dikukus. Kalau sate ikan sih pembuatannya gampang. Beda dengan burgo yang harus hati-hati ketika hendak membuat adonan burgo maupun pada saat mengukus ataupun menggulungnya. Sementara lakso agak susah ketika hendak mengaduk adonannya karena dibutuhkan tenaga yang kuat. Kayaknya mending bayar 10 ribu – 15 ribu buat beli lakso *pemalas*.

Sedang mencoba menggulung burgo dengan baik dan benar

lakso dan burgo yang baru selesai dibuat

Tapi setelah ikutan kursus ini, saya jadi tahu dan pede bakal bisa bikin lakso, burgo dan sate ikan sendiri. Meskipun tampilannya mungkin belum ok. Tapi hasil akhirnya oke juga kan? kan? *acungin golok*

Burgo, lakso dan sate ikan

Setiap hari Fangs menawarkan beragam kelas, bisa dipilih kok. Ada kelas yang hands onnya per kelompok, ada juga yang sendiri-sendiri. Sepertinya tergantung harga juga, tapi buat 200 ribu menurut saya cukup masuk akal. Disediakan juga makan siang. Untuk kelas yang sendiri-sendiri harganya biasanya lebih mahal. Lokasi kursusnya di Jl. Gersik juga dekat dengan angkutan umum. jadi tidak susah menuju ke sana.

Hari itu dapat makan siangnya bihun. Saya gak makan soalnya sudah bawa bekal dari rumah. tapi nyobain browniesnya dan enak.

Untuk yang pengen tahu lebih banyak soal fangs, bisa ke ig mereka di @fangshomeschool.official atau kontak langsung di whatsapp 081977828388