Goiq

Tak terasa sudah satu tahun yang lalu, ketika kabar yang mengejutkan itu datang. Awalnya cuma liat di instastory kalo kamu masuk Emergency Room.

our last convo on IG direct message

Kupikir itu cuma sakit biasa saja, seperti kalo aku terpaksa harus masuk Emergency Room gara-gara maagku kumat. Tapi ternyata aku salah, hari ke hari keadaanmu semakin memburuk. Aku sudah janji mau nengokin kamu setelah Asian Games 2019 kelar, karena aku pikir kamu masih bisa  bertahan. Tapi ternyata aku salah. Dan kabar itu datang di tengah-tengah keriaan penutupan Asian Games 2019 di Jakabaring. Can you imagine that, I was crying in the middle of crowd while Virzha was singing?

Awalnya dari Wongkito, terus entah kenapa kita malah jadi suka nongkrong di malam Senin. Kamu jadi orang yang one call away.

“Goiq, ayo kita nyobain tempat makan yang baru buka di sana.”
“Goiq bosen nih di rumah. Ayo ajak yang lain buat nonton film horror di bioskop.”

Sampai akhirnya kamu memutuskan untuk mengejar karir di Jakarta, meskipun sedih tapi itu yang terbaik untukmu. Karena di sini kamu gak bakal berkembang, jadi pergi ke Jakarta adalah yang terbaik.

Meskipun kamu di Jakarta, kamu tetap one chat away.

“Goiq, aku mau ke Jakarta. Ayo ketemu.”
“Goiq, ada gosip baru nih…”

Banyak yang bilang persahabatan diuji pada saat traveling, dan aku yakin kita lulus. Ingat trip kita ke Hong Kong tahun 2013? Perjalanan lima hari itu semakin meyakinkanku kalo kamu adalah sedikit dari temanku yang bisa akur ketika sedang jalan-jalan. Ada satu saat di mana aku yakin kamu sedang menahan diri untuk tidak mencekikku karena aku ngotot untuk tetap jalan walaupun sudah nyasar, tapi akhirnya semuanya baik-baik saja. Selain itu, itu lima hari yang menyenangkan di Hong Kong.

Goiq heboh foto di cable car

Sebagai manusia, kamu tentu tidak sempurna. Tapi tentu saja aku gak mau inget yang jelek-jelek darimu. Aku cuma berusaha ingat yang baik-baik saja. Kamu tidak pernah mengeluh ketika diminta untuk mengantar jemput kami semua, selalu ramah dengan semua orang dan ketika ada yang berselisih tidak pernah menghasut, selalu berusaha untuk netral dan tidak memihak, Kamu juga satu dari sedikit orang yang menjadi tempat curhatku ketika ada masalah. Begitu pun sebaliknya, curhatmu tentang pekerjaan maupun tentang asmara.

Kamu pergi terlalu cepat, terlalu banyak rencana kita yang akhirnya hanya akan jadi wacana saja. Kamu sempat berniat pulang ke Palembang, dan mau nyaleg. Kita malah sempat berencana buat bikin agensi di sini. Masih banyak rencana jalan-jalan kita yang lain yang belum terwujud. Kita belum menikmati autumn di Kyoto bersama-sama, belum sempat jalan-jalan hore ke Singapore dan Malaysia.

Sekarang, kadang-kadang kalo lagi mau ke Jakarta aku kepikiran buat kontak kamu, terus akhirnya sadar kalo kamu sudah gak ada. Btw, waktu itu aku ketemu sepupumu tapi aku memilih untuk menghindar. Karena terus terang saja aku belum sanggup, karena pasti jadinya keinget kamu. Harusnya aku nulis soal ini juga setahun yang lalu, tapi aku gak tahu harus nulis soal apa.

Sekarang kamu sudah tenang di Jagakarsa, baik-baik di sana ya. Insya Allah kapan-kapan aku nengokin kamu lagi sana. Rest in peace, beautiful soul. You will be missed.

4 thoughts on “Goiq

  1. Hai Goiq.
    Udah setahun sejak nganter kamu pergi waktu itu. Tapi sampai sekarang aku masih ga percaya. Seperti ga mungkin.

    Kenangan tentang kamu tuh cuma nyisa yang baik-baik. You will be missed.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.