1. Grieving
Err.. di tahap ini biasanya saya sedih banget, kadang-kadang sampai nangis bombay. Yang dilakukan tiap hari adalah meratapi nasib dan curhat sambil nangis-nangis ke si pacar. di tahap ini juga saya tak sudi mampir atau sekadar lewat daerah kantor. terlalu menyakitkan buat saya š¦
2. Anger
di tahapan ini, muncul rasa marah. jadinya menyumpahi siapa saja yang dianggap sebagai biang keladi persoalan ini. dan biasanya juga saya malah timbul rasa dendam. ‘tunggu saja ya.. akan kubuktikan kalau aku lebih mampu dan aku bakal dapat kerjaan yang lebih ok daripada ini’ atau ‘situ kerja sana deh… ogut mau liburan, wekkk!!’. Di tahapan ini saya juga masih tak sudi mampir ke kantor.
3. Denial
‘ya… meskipun ditendang dari kerjaan ini, aku baik-baik saja kok. ada untungnya juga sih, bisa liburan’. padahal dalam hati merintih, ‘yaolo, gimana mau bayar kartu kredit?’ *panik*
pura-pura baik-baik saja dan itu yang berusaha ditunjukkan ke semua orang. meskipun hati merintih pilu
4. Acceptance
Ya sudahlah ya… mau diapain lagi. memang sudah jalannya begitu. Ā jodoh eh rejeki kan sudah diatur Allah SWT *mendadak religius*. Lihat sisi baiknya, saya kan bisa pergi liburan dengan tenang. *bobol celengan ayam buat pergi liburan*
dan pertanyaannya, saya di tahap yang mana sekarang? #eaaa
Jadi di tahap mana? #followup #eaaa
*balik update CV*
Duh, aku kok berasa ikut ngerasain, ya. š¦
Semoga cepat dapat jalan ke luar dan pekerjaan yg lebih baik ya, mbak. ^^
@Eru
tahap liburan *siul-siul*
@juminten
terima kasih, Nil š