Ada kategori baru di blog ini : curhat of the day menambah keyakinan saya kalau blog ini memang bener-bener blog yang gak penting.
Berkaitan dengan postingan saya yang terakhir, ada satu komen yang membuat saya benar-benar merasa ditabok dan akhirnya merenung. Komennya dari tante silly yang tercinta ini :
Tikk… yakin gak anak ini gak punya Kebutuhan khusus, lets say AUTISM (ADD, ADHD, PDD Nos, Asperger dsb) atau mungkin Mental Retardation (MR), tapi tidak terdeteksi, atau malah merupakan anak yg dibuang oleh keluarganya, karena “tidak diinginkan”
Kalo iya, well, kasihan sekali anak itu… Boleh gak mbak itik menghubungi lembaga sosial terdekat… Anak2 berkebutuhan khusus itu perlu ditolong… kasihan, masih mending anak jalannan yg normal, mereka masih bisa belajar mandiri… Kalo yg memang punya kekurangan… agak sulit bagi mereka untuk bertahan, jangan2 malah jadi mangsa para lelaki penyuka anak2 (pedofilia???) diluar sana… Duhhhh…
kalo nggak… email aku dech mbak, saya coba bantu… menghubungi yayasan sosial setempat.
Big step start from our tiny little step… That’s how we change the world.
salam,
silly
saya akui kalau saya sedang tergila-gila dengan fotografi. semua hal yang menurut saya menarik untuk saya foto pasti akan saya foto. biasanya saya lebih tertarik mengabadikan landscape. tetapi sekarang minat saya juga bergeser ke arah human interest.
Tapi komentar dari mbak silly yang sungguh mulia itu membuat saya sadar kalau ternyata saya hanya menganggap anak ini sebagai objek foto, tidak lebih dari itu. iya sih, kalau seandainya duitnya kemaren kurang untuk beli eskrim dengan sukarela saya akan mencukupi kekurangan uang itu. tapi gak lebih dari itu. Tidak terpikirkan sama sekali dengan apa yang disampaikan oleh mbak silly itu.
Saya khawatir nantinya saya akan menjadi orang yang tidak bisa berempati lagi dengan orang lain, tidak peduli dengan kebutuhan orang lain. Terus terang saja, saya takut.
Ah, benar-benar curhat yang tidak penting…
Note : Komen belum akan saya balas, mau pulang dulu, mendadak sakit kepala dan muak dengan kemunafikan di dunia nyata termasuk diri saya sendiri
ternyata disadari atau tidak ada yang pudar dari nilai kemanusian kita sebagai manusia (ga nyambung yah) he.
salam kenal.
tabik!
terbengong, ini yang posting sebenernya si tante silly apa itik ??? :d
tapi ada bener nya kata – kata si tante, kita harus bantu, walaupun mungkin bantuan kita cuman bisa bertahan satu atau dua hari tapi seengganya kita bantu.
bener2 belum dibales komennya
tenang, bukan berarti yg curhat itu gak serius, toh saya yakin hati ente buagus, cuma momennya emang gak mungkin utk berbuat lebiih banyak *ah ngomong apa lg sih saya*
selalu ada waktu untuk tersadar, mbak. yah, namanya aja manusia; tempatnya khilaf dan lupa. makanya Tuhan juga ngasih kesempatan buat bertobat. sama aja buat tersadar, tho? ohohoho…
@cK
iya chik…. mau ngubah blog ini jadi tempat curhat
@edy
😯 jadi ceritanya soal caplang melulu?
@eMina
makasih atas hiburannya 😀
@cK & grace
mungkin bisa dimulai dengan membantu semampu kita
@takochan
padahal, ada atau tidaknya orang yang mengkoordinir mereka, anak-anaklah yang paling menderita 😀
@ulan
saya gak tahu lan… tanya ke dinas sosial di surabaya bisa kok 😀
@suandana
tapi saya takut, itu lama-lama akan benar-benar hilang
@silly
saya tetap berterima kasih dengan komen mbak silly, paling tidak itu sudah mengingatkan saya.
@emyou
*saya aja baru selesai merenungnya sekarang*
@Kimi
itu yang saya takutkan
@ayahshiva
saya sering melihat kejadian anak jalanan yang dipukul oleh boss mereka karena gak dapat uang. yang jadi korban tetap anak-anak kan 😀
@ika
makanya itu membuat saya sedih
@Nike
mungkin yang bisa kita hapus itu kesenjangan yang terlalu jauh itu.
@Au’

@silly
setelah saya pikir-pikir lagi. anak ini menyadarkan saya kalau nasib saya tidak buruk-buruk amat
saya kan baik hati dan tidak sombong 😎
@mansup
kalau pake mikir-mikir kayak gitu, berarti harus dipertanyakan ketulusan niatnya
@Joey D’Juve
*sambit Joey karena OOT*
@Abeeayang
makasih
@cukopara
salah satunya….
@edratna
berarti tidak cukup dengan niat ya bu
@goop
saya belajar untuk membaca bahasa gambar
@nenyok
semakin membuat saya takut karena hidup ini begitu mengerikan
@Raffael
mana???? kok saya gak pernah baca.
@daniel
salutnya disampein sama mbak silly
@goldfriend
tapi ada ketakutan tersendiri di dalam diri saya sekarang bang…. saya takut kalau akhirnya saya benar-benar menjadi orang yang ignorrant.
@Ndaru
itu juga yang jadi pertanyaan saya
@ichanx
kenapa?
@Zee
saya sedang mencari cara untuk mengasah itu.
@natazya
saya belum terbiasa
@Angelndutz
saya sudah gak nangis lagi
@sofianblue
makasih
@Sawali
makasih pak , tapi saya merasa saya hanya menganggapnya sebagai objek foto semata, tidak lebih dari itu
@amalia
jadi, tergantung niat 😉
@harri
maksud lo???? 👿
*timpuk harri*
@Okta
sudah kebanyakan muntah di blognya tante silly
@dana
heehhh??? amit-amit.. *ketok meja tiga kali*
@faridyuniar
setuju
@serdadu95
dan nurani saya hampir mati….
@ghozan
saya yakin dirimu orangtua yang bertanggung jawab
@nieznya adiet
cup cup… jangan nangis di sini
@stey
iya
@Chic
komen mbak silly menyadarkan saya
@kw
dan kita harus pintar membedakan mana yang komoditi mana yang bukan
@ratutebu
*sodorin obat sakit kepala*
@plainlove
tapi kan dirimu sekarang sudah sadar
@ahsani taqwiem
salam kenal juga
@suprie
iya, harus bantu semampu kita
@Joey D’Juve lagi
ini kan sudah dibalas
@warmorning
makasih atas pengertiannya
@joesatch yang legendaris
berarti Tuhan masih sayang dengan saya
Ngga usah cemas tik, buktinya dgn foto itu kamu sudah memancing komentar Silly, dan akibat dari komentar Silly itu banyak yg tercerahkan. Nah, dalam hal ini berarti foto kamu itu sudah menjalankan tugasnya utk menyadarkan orang yg kurang peduli selama ini. Coba bayangkan kalo kamu ga upload foto itu jadi postingan, hidup akan terus berlanjut kan.. namun jlh org yg tercerahkan tidak akan sebanyak sekarang.
humm .. sudah dihubungi mba elmbaganya ..?? 🙂
ass.
yang penting niat dan tujuannya karena-NYA.
salam kenal mbak
wah rame banget nih blog :d
salam kenal saja na
menata niat itu susah lho ……….
tapi perjuangan kesana takkan pernah berhenti 😀
dengan memfoto lalu dimuat di blog, itu pun sudah peduli
ah moga sakit kepalanya cuma kiasan saja 🙂
hidup di dunia ini gak sendirian… kita mesti bersosialisasi dengan orang lain.. saling perduli dan saling menolong sesama… tak membedakan status dan agama yang melekat sejak kita lahir…
dari balik lensa……………
saya masih bingung mana ttg foto2 yang dimaksud..tapi akan saya cari tau…
kok jadi mendadak sakit kepala dan muak dengan kemunafikan di dunia nyata ?? hidup itu bergulir dan apapun akan kita rasakan..ikhlas, syukur, sabar kan membuat kita bahagia… *sori oot*
paling tidak kita sebagai blogger suah turut aktif dalam mengangkat fenomena dijalanan walau hanya tulisan, tapi justru dengan tulisan akan banyak yang terketuk hatinya untuk memberikan partisipasi.
WADUHHH BUKAN BRARTI TERUS MORATORIUM KARYA LOH YA!
PERENUNGAN ITU PERLU, TAPI JANGAN LAMA LAMA OK!
KEEP OON POSTING DAN KEEP ON SHOOTING
SEORANG JURNALIS SEJATI KADANG HARUS JADI PRIBADI YANG TAK BERPERASAAN DAN KALAU SAMPAI ADA KONFLIK PERASAAN YA ITU RISIKO JURNALIS (THE PRICE WE PAY!)
KETAKBERPERASAANNYA KITA TAK DAPAT DIUKUR DENGAN SECARA SEDERHANA DENGAN PENGGARIS 30 cm AN
ITU DALEM BANGET DAN BUTUH PERENUNGAN
SELAMAT MERENUNG
SEE YOU ALL
At least you’ve made them know 🙂
Tindakan nyata memang akan lebih membantu ya mbak.
Thanks udah memposting masalah ini.
Ahh..serasa kena tabok juga nih.
terkadang apa yang kita anggap biasa malah menjadi luar biasa dimata orang lain. intinya lakukan aja apa yang bisa kita lakukan dan biarkan.
biarkan menjadi terang bagi yang memahami.
dan biarkan juga menjadi sampah bagi yang tidak paham.
hormat buat itik kecil..
*tegaaak graak*
Alow all yg ada di sini lam kenal ya dari Ryan wong kito, btw asyik nih ada community wong kito, btw communitynya apa neh?gimana caranya gabung ke community, sebelumnya kenalkan saya Ryan sekarang berdomisili di bogor. Klo yang nyasar ke bogor bisa kontak2 aja.
cheeerss
Ryan
eko_fishtech@yahoo.com
02519282584/081318582548
tu yang di blockquote kok panggilnya tik, ntar keliru tutik lho..
Pergi ke tempat kumuh…ke Kampung…Ke Desa…Ke Gunung…itu perlu untuk menjaga empati
hmmm . . . . .
tapi kalo mba nulis kaya gitu berarti mba orang yang berhati peka . . . .
gak kaya obet yang B E B A L . . .
hehehehe
hm….bener jg Niez_nya adit,
hari gini! ga usyah banyak komen ah
Tunjukin “kita mang peduli kok”
yang dialami oleh mbak itu normal, wajar bagi manusia.
yang tidak normal adalah ketika rasa itu hilang sama sekali.
bersyukur karena rasa itu maish ada di hati.
keadilan itu bukan sama rata atau sama rasa, walau terkadang memang demikian adanya.
setuju…!!!
BUBARKAN FPI..!!!!!
*ini bahas FPI bukan..???*
Pingback: 236 « Itik Kecil
@CY
makasih CY
@tintin
saya masih sibuk
@Alex
salam kenal juga
@Gelandangan
salam kenal kembali 😀
@sagung
itu yang susah buat saya
@gajahkurus
tapi apakah sudah cukup peduli 😉
@achoey sang khilaf
saya memang sakit kepala beneran 😀
@alfaroby
saya setuju
@almas
kenapa?
@cempluk
makasih atas sarannya 😀
@Resi Bismo
iya…..
@Kagendra
saya sakit beneran kang
@Nazieb
heeh 😀
@tini
bukan saya yang nabok…..
@nindityo
makasih… 😳
@Ryan
salam kenal. untuk wongkito coba ke sini
@diorockout
gak bakalan keliru… itu saya anggap panggilan sayang kok 😀
@FAD
setuju….
@owbertku
biasanya yang bilang bebal itu malah gak bebal
@iis
iya 😀
@satrio
makasih
@escoret
duh… yang oot….
hoh,, yakin postingan kayak gini nggak penting..? paling nggak ada pesan moral di paragraf terakhir kok.. hoho..
@anginbiru

setuju dengan mas angin biru 🙂 senada dengan mba itik kecil, semakin lama semkin takut kehilangan empati karena menganggap hal seperti demikian biasa saja. salam kenal mba 🙂
@jaspress
salam kenal juga. ini memang hal yang saya takutkan 😀
Needed to post you that very little note to finally give many thanks as before relating to the striking things you’ve contributed in this case. It’s particularly open-handed of people like you to grant unreservedly just what a number of us could possibly have advertised as an ebook to generate some money for themselves, certainly given that you might have tried it in case you desired. These solutions additionally acted like a easy way to comprehend other people have similar eagerness similar to my personal own to know the truth many more on the topic of this issue. I am sure there are many more fun times in the future for people who scan through your blog post.