Anak ini saya lihat ketika saya sedang antri di salah satu restoran cepat saji di sini. Tanpa bicara sepatah katapun, hanya meletakkan uang lecek senilai dua ribu rupiah dan meloncat-loncat.
Walaupun dia tampak terasing di sini, anak ini tetap punya keinginan untuk makan es krim di sini.
Ya, bagaimanapun juga dia tetap anak-anak.
update : berdasarkan petunjuk om edy, ukuran gambar saya perkecil.
Wah coba kalau mbak mbak yang kayak gitu….he he
Great Pict… Biar semakin banyak mata hati yang terbuka…
[OOT]
@ fall in love
….
*kirim sms merah*
Kita? Elu aja kali 😛
*ditendang*
[/OOT]
waah, speechless mbak.
ternyata diusia yang katanya 100 tahun bangkit, anak2 indonesia masih belum semua ya bisa menikmati smuanya.
Es krim memang menarik minat siapapun, bahkan anak miskin…dan dia berusaha untuk menabung agar bisa mencoba seperti apa rasanya es cream. Kita seharusnya salut pada anak ini, dibanding para koruptor itu.
*speechless, dak tahu harus komen gimana*
Di satu sisi, miris karena dia jadi bukti nyata tentang tidak meratanya kesejahteraan rakyat Indonesia…
Di sisi lain, salut pada keberhasilannya menikmati es krim (mungkin ada sebuah cerita menarik di balik usahanya itu)…
Di sisi lain lagi, juga sedih karena dia lebih memilih untuk membeli es krim daripada memanfaatkan uang yang dimilikinya untuk hal lain yang dapat berguna lebih lama 😕
Mungkin itu hasil kerja kerasnya hari itu….
kasian ya…
ya begini lah. Indonesia dan salah satu ragam kehidupan anak-anak nya…..
namanya juga anak kecil…
kenapa juga orang yeng seperti itu selalu dipandang sebelah mata! mereka kan juga punya hak sama seperti kita! apakah hanya orang2 yg berpakaian bagus saja yang boleh membeli itu , dimana letak keadilannya?
ingat sodara dia juga bagian dari negara ini
make me sad!
Nyantai aja… Jek…
Sama-sama manusia….
Yang penting kan bayar…
Betullll….
Dia pasti udah memendam lama cita2nya buat beli es krim itu. Jadi sedih liatnya.
Tikk… yakin gak anak ini gak punya Kebutuhan khusus, lets say AUTISM (ADD, ADHD, PDD Nos, Asperger dsb) atau mungkin Mental Retardation (MR), tapi tidak terdeteksi, atau malah merupakan anak yg dibuang oleh keluarganya, karena “tidak diinginkan”
Kalo iya, well, kasihan sekali anak itu… Boleh gak mbak itik menghubungi lembaga sosial terdekat… Anak2 berkebutuhan khusus itu perlu ditolong… kasihan, masih mending anak jalannan yg normal, mereka masih bisa belajar mandiri… Kalo yg memang punya kekurangan… agak sulit bagi mereka untuk bertahan, jangan2 malah jadi mangsa para lelaki penyuka anak2 (pedofilia???) diluar sana… Duhhhh… 😦
kalo nggak… email aku dech mbak, saya coba bantu… menghubungi yayasan sosial setempat.
Big step start from our tiny little step… That’s how we change the world.
salam,
silly
“Anak kecil ini….” anaknya siapa yakk….???
btw… photonya bagus.
punya nyali juga tuh anak, mbak. semoga kelak dia bisa menjadi pekerja yang rajin sehingga mampu menciptakan lapangan kerja mandiri.
Tentu beda arti es krim itu buat dia… seperti mimpi mungkin…
sesuatu yang gak mungkin dengan mudah dia dapatkan….
….
Saya kemarin bisa kelupaan bertanya satu hal pada siapa saja: Pemerintahan saya yang mengakui UUD dengan pasal tentang fakir miskin dan anak terlantar sedang dimana sekarang?
Oh ya! Mereka sedang menghitung-hitung keuntungan dari kenaikan BBM bentar lagi… 😆
Dan saya *konon* tetap tidak boleh pesimis dengan kata Indonesia Bangkit sementara pemandangan demikian muncul hingga ke pelosok kota kabupaten di Aceh.
What a wonderful world…
*sori Ra, jadi curcol begini*
Nggak aneh kok. Bukankah pembeli adalah raja nggak peduli siapapun dia, yang penting dia ‘kan bisa bayar. Kalo pembeli kaya anak itu ditolak, sebentar lagi restoran itu bakalan nggak laku lagi. Soalnya anak-anak ‘kan termasuk pembeli paling potensial.
Salam http://economatic.wordpress.com/
Lecek tak apalah yang penting uang.. Yang bikin saya agak geli tuh ngga pake bajunya tuh lho..
Emang anak kecil ituh, yang sebelah kiri, tengah atau kanan? 🙂
@tintin
amin 😀
@FAD
kalau saya belum tentu berani ke tempat seperti itu.
@Joey
semoga
@alex
gak ikut-ikut
@mataharicinta
iya 😀
@edratna
iya bu, paling tidak itu uang bukan dari hasil korupsi.
@suandana
bukankah dia hanya anak-anak biasa yang mungkin punya keinginan sama seperti anak-anak lainnya, makan es krim.
@Zee
perasaan saya campur aduk waktu melihat dia 😀
@faridyuniar
iya 😀
@Julie
ya, dan saya menganggapnya anak kecil biasa 😀
@cipluq
nyantai aja bu 😀 , tentu saja ia berhak membeli es krim itu. tapi bukankah kadang-kadang ada orang (termasuk saya mungkin) yang beranggapan kalau anak seperti ini tidak boleh masuk ke tempat-tempat tertentu. saya pernah lihat satpam suatu mall di sini yang mengusir anak-anak seperti ini yang ingin masuk ke mall. ironis memang 😀
@wahyu
betoollll 😆
@kniapril
iya, kadang-kadang es krim seperti itu cuma jadi suatu kemewahan untuk dia.
@Silly
glekk… saya sungguh merasa ditampar membaca komen mbak sil kali ini. saya akui saya cuma menganggap anak ini sebagai objek foto saya saja. saya tidak tahu mau mencari anak ini di mana. palembang itu luas mbak 😀 , tapi sudah ada beberapa lembaga yang menjadi pendamping anak jalanan dan ada beberapa juga yang saya tahu. kalau saya menemukan anak itu lagi akan saya kontak mereka.
@serdadu95
makasih pak 😳
@Sawali Tuhusetya
iya pak, semoga nantinya ia tidak terjebak menjadi kriminil.
@terserah
sayangnya saya gak liat bagaimana saat ia makan es krim itu.
@alex
iya ya… kalo di sini, kayaknya masih sibuk kampanye *dibekap*
@economatic
adalah haknya untuk jadi pembeli di sana. tapi entah ya… saya merasa dia jadi terasing di antara orang lain. tapi bagaimanapun saya salut dengan keberaniannya.
@Dhimas
kayaknya gak mampu beli baju 😀
@Estehtawar
kayaknya tergantung penafsiran masing-masing 😉
Di Citra Raya juga ada anak-anak seperti itu, meminta-minta di sekitar kawasan niaga. Nanti setelah cukup uang mereka akan beli es krim, fried chicken atau apa saja yang mereka inginkan.
Istri saya pernah bercerita bahwa ada temannya yang melarang memberi uang mereka karena temannya itu pernah melihat anak-anak itu masuk CFC beli ayam goreng. Saya bilang kepada istri saya bahwa mereka juga ingin bisa makan CFC. Apa Rp500 atau Rp1000 atau Rp5000 atau lebih untuk mereka akan membuat kita miskin? Anak-anak itu juga seperti anak kita yang kadang ingin seperti teman-temannya yang lain, makan fried chicken ala Amerika itu.
hem….itik kecil-itik kecil, masih sempet2nya ngambilin foto anak orang yang lg telanjang dada…but i saluuut….., lain kali kalo mau makan d McD kasih tau ya…sapa tau aq juga bs ambil foto cowok cakep yang lg nangkring d McD hehheeh
Pingback: Curhat of the day « Itik Kecil
kasian ya….
*speechless*
😦
keren potonya… sedikit mengandung ironi…
kontras
bbm mahal …. semua pasti ikutan mahal …..
Bakal musim PHK nih ……
Banyak orang miskin baru nih …….
Dduuuuh ….. reaksinya make rante
eh …… berantai
gmn gmn, dapet ga es nya ma anak kecilny mbak??, smoga ia mendapatkan es krim itu…
potret sekeliling kita nih mbak..
Pingback: Dancing In The Rain « alex’s blog
pelayannya mo ramah gak mbak sama anak kecil itu? mudah2an iyah…
bener2 bagus mba. mereka itu gede pd nya. orang kota mana mau gitu2an, kbanyakan jaimnya.
sepertinya duit 2000 itu buat mereka ibarat mendapatkan playstation 3 terbaru.
patut dicontoh. inspiratif. kaya nilai kemanusiaan.
dah 100 tahun bangkit, 63 tahun merdeka, masih ada aja yang kyk ginian…… cekcekckekckek
duh kesiaaaaan…sampe gak pake baju dan sendal gituh
*tu bapak2 disamping sampe ngeliatin gituh pak…. beliin dong, jangan liatin ajah
ga tau mo komen apa..beneran..saya cuma pengen nangis mbak..
Foto yang bagus…. tetapi terlepas dari faktor ia adalah seorang anak2…….. saya sering menemukan anak2 seperti ini yang meminta2 dengan dalih untuk uang sekolah….. hmm… ternyata ada kemungkinan dia pergi ke The Golden Arch untuk membeli es krim…………
sempet sempetnya foto kejadian itu 😀
@arif
kadang-kadang hal yang sangat sepele menurut kita bisa jadi sangat berarti untuk orang lain 😀
@beruangputih
ngapain ngambil foto cowok? kayak kurang kerjaan aja 😆
@grace
syukurlah grace masih punya empati ke anak ini
@detnot
kenapa?
@Bri
ironi itulah yang saya tangkap pada saat melihat ini
@sagung
ironi seperti ini akan semakin banyak terjadi
@amaliasolicha
dapet kok……
@harri
emberrr
@ghozan
pelayannya melayani dia sama seperti melayani yang lain
@iblo
iya…. saya sendiri gak akan pede masuk ke tempat yang kira-kira akan menolak saya 😀
@resi bismo
ironis ya
@tc
duitnya cukup kok
@stey
perasaan saya juga campur aduk pas liat ini
@Yari NK
bagaimanapun ia tetap anak-anak yang punya keinginan pak 😀
@yudi
lagi nunggu pesanan.
Pingback: Harga Naik karena BBM naik? « wak AbduLSomad
Masa kecil memang masa penuh kejujuran. Hidup dalam kepura puraan adalah dunia orang dewasa.
Momen pengambilan fotonya jitu banget!
saya justru ngeliat bagaimana kapitalist dengan segala iming iming budaya dan kenikmatan yang ditawarkan pada otak otak siapapun juga dan kemirisan yang terjadi atas kenyataan negeri ini
saya melihat dua sisi berbeda dari ketertindasan dan penindasan dalam satu kerangka gambar yang disajikan oleh ira
sebuah simbolisasi perlawanan yang salah kaprah terselewengkan imagi imagi semu, mimpi indah dan harapan palsu
sebuah kebangkitan, penentangan yang kemudian diluluh lantakkan kenyataan
kemiskinan itu
padahal ada eskrim yg lebih murah…dibanding di Texas, McD..dll
kesetaraan hidup sepertinya terhalang oleh selembar uang
kalo memang di apunya uang dan pengen beli es krim sah sah saja kok
mbak, cuma pengen tau, kita diajarkan berbuat baik sama orang lain. menolong orang susah ato kelaparan. pada titik kapan kita berubah untuk bersikap sedikit acuh dengan tetap bisa makan meski ada orang miskin di sekitar kita?
*sori terlalu serius*
eh, kalo photo bertiga itu pamali lho, nanti ada apa-apanya 😆
waktu aku masih kerja di resto fast food yang sama,, aku juga pernah mengalami hal serupa.. anak-anak yang ngamen di sekitaran Jalan Jendral Sudirman Jogja,, seringkali mampir masuk or jalan di lintasan Drive-Thru buat beli es krim dengan uang lusuh ataupun recehannya.. kadang kasihan ngelihatnya,, apalagi kalo lihat pandangan orang2 yang MERASA KAYA ke anak-anak ini.. fyuh…
@imcw
iya dok, saya iri dengan mereka.
@Leinard Ardneham
makasih 😳
@kagendra
saya juga memikirkan hal yang sama…… bagaimana kapitalis itu memabukkan semua orang termasuk anak kecil ini
@iromanda
bagaimanapun ia tetap anak kecil yang sesekali punya keinginan.
@aminhers
saya gak ngerti….
@chatoer
iya 😀
@nindityo
saya takutnya saya hampir sampai di titik itu….
yang difoto kan gak tau 😳
@anginbiru
saya juga sebal dengan orang-orang yang menganggap kalau anak ini gak berhak masuk ke lingkungan mereka.