Saya adalah penggemar bebek goreng, terutama bebek H. Slamet yang tersohor itu. Kelebihan bebek H. Slamet menurut saya adalah sambalnya yang legendaris itu. Semua yang berteman dengan saya di path pasti tahu kalau saya suka sekali makan di sana. Sampai-sampai sepertinya saya identik dengan bebek slamet dan dianggap sebagai buzzer bebek slamet.
Tag Archives: food
Bangi Kopitiam
Kopitiam merupakan salah satu tren rumah makan yang akhirnya sampai juga ke Palembang sini. Mengikuti beberapa kopitiam yang sudah masuk ke Palembang akhirnya Bangi Kopitiam buka juga di Palembang. Saya sempat salah kira. Saya kira Bangi Kopitiam merupakan kopitiam asli Indonesia. ternyata Bangi kopitiam berpusat di Malaysia. di sini Bangi kopitiam buka di dekat pasar Gubah yang merupakan daerah jajahan saya. Tampilan luarnya juga menarik. Tidak seperti beberapa kopitiam yang buka di ruko, bangi kopitiam membangun bangunan restorannya dari awal sehingga penampakan luarnya juga menarik.
Lima Restoran Steak di Palembang
Kalau lagi ada uang atau ditraktir saya suka makan steak. Pengalaman mencari steak di Palembang selama ini agak sulit. Baru-baru ini saja bermunculan beberapa restoran steak yang rasanya pantas untuk disebut steak. sebelumnya saya seringkali kecewa dengan steak yang disajikan oleh beberapa restoran. Mereka menyebutnya steak walaupun sebenarnya menurut saya steak yang mereka sajikan itu lebih pantas disebut semur. Ada beberapa restoran yang bisa dikunjungi kalau ingin makan steak di Palembang. Btw, saya tidak memasukkan restoran yang ada di hotel karena harganya menurut saya mahal dan pajaknya juga lebih mahal lagi. Beberapa restoran tersebut adalah:
Seoul Korean Restaurant
Meskipun demam Korea melanda Indonesia, saya tidak terlalu tertarik untuk mencoba kuliner Korea. Pengalaman pertama mencoba kuliner Korea adalah ketika saya ke Jogja dan menginap di salah satu penginapan. Berhubung katanya pemiliknya orang Korea, setiap pagi pada saat sarapan kimchi tidak pernah alpa di meja makan. Pada saat makan di sana kimchinya sesuai dengan lidah saya. Pernah juga mencoba kimchi dalam kemasan yang dijual di supermarket, ternyata tidak sesuai dengan lidah saya ditambah bonus masuk rumah sakit karena perut saya tidak kuat menahan asamnya kimchi kemasan itu. Selain itu, pengalaman kuliner saya terbatas pada makan indomie bulgogi ya anggap aja masuk dah dan ayam goreng bonchon dan four fingers. Dan seorang teman mengusulkan untuk mencoba resto korea di Palembang ini. Maka suatu siang yang agak panas, berbondong-bondonglah kami ke sana.