Beberapa fotografer terkenal menyarankan, kamera yang terbaik adalah kamera termahal yang mampu kamu beli. Selama setahun belakangan ini saya memang tidak punya kamera setelah kamera Canon 500D saya ternyata berjamur dan untuk mereparasinya harganya lebih mahal dari harga kamera poket biasa. Sempat mengandalkan HP dan ipad saja untuk dokumentasi pekerjaan, saya juga sempat pinjam pakai kamera Fuji  XM 1 milik adik saya. Setelah dijual oleh yang punya, saya jadi tak ada kamera lagi. Kamera impian saya sebenarnya Fuji XT10, anu sebenarnya karena saya cukup puas memakai XM 1 dan naksir sama kamera yang dipakai Rangga di AADC 2. #eh

Autumn ini saya berencana untuk pergi ke Jepang, karena itu perlu kamera yang mumpuni untuk dokumentasi selama saya berada di sana. #alesan. Tapi duit terbatas, kalo beli XT10 artinya gak ada ongkos buat selama berada di Jepang. Sementara biaya hidup selama di Jepang sana mahal.  Jadi, Fuji dicoret dari pilihan dan saya menjadi realistis dengan mencari opsi lain yang lebih masuk akal dan tentu saja dengan kualitas yang bagus pula.

Setelah bolak-balik lihat review, saya jadi mikir-mikir buat beli kamera mirrorless Canon. Saya lupa alasan awal saya memilih kamera ini, tapi saya melihat kamera ini cocok untuk saya yang tidak terlalu paham dengan konsep dalam fotografi dan kadang-kadang pake kamera tinggal jepret saja, kameranya enteng dan gampang dibawa ke mana-mana dan terutama murah.

Ketika saya hendak membeli kamera ini di salah satu toko kamera di Palembang, ternyata barangnya tidak ada stoknya. Padahal dua hari sebelumnya, saya melihat masih ada tiga atau empat kamera yang siap untuk dijual. Untuk paket kamera kit dengan 1 lensa EF M 15 – 45 mm/f 3.5 – 6.3 IS STM, dihargai 5.6 juta (pertengahan November). Empunya toko menawarkan kepada saya untuk menunggu kamera yang akan datang dua hari lagi. Ketika saya lihat di website Canon, ternyata ada juga paket kamera kit dengan 2 lensa di mana satu lensanya lagi adalah lensa EF M 22 mm//f 2 STM. Saya menanyakan apakah bisa memesan kamera kit 2 ini. Ternyata bisa.

Kenapa saya memilih kamera kit yang ini karena harganya hanya 6.6 juta saja. Dengan menambah 1 juta saya mendapatkan satu lensa lagi yang kalau dibeli secara ketengan harganya lebih dari 3 juta. Plus bonus boneka Rilakkuma.

Canon EOS M 10

Canon EOS M10

Spesifikasi kamera ini adalah:

• 18.0MP APS-C CMOS Sensor
• DIGIC 6 Image Processor
• 3.0″ 1.04m-Dot Tilting Touchscreen LCD
• Full HD 1080p Video at 30/24 fps
• Built-In Wi-Fi Connectivity NFC
• Hybrid CMOS AF II, 49-Point System
• Up to 4.6 fps and Expandable ISO 25600
• Creative Assist and Self Portrait Mode
• EF-M 15-45mm f/3.5-6.3 IS STM Lens
• EF-M 22mm f/2 STM Lens

Secara singkat, kelebihan kamera ini buat saya adalah:

• Ringan dan kecil, jadi gampang dibawa ke mana-mana.
• User friendly, gampang dipakai oleh siapa pun termasuk yang tidak paham tentang fotografi.
• Cocok buat yang ingin bikin vlog karena hasil videonya juga lumayan bagus.
• Harganya relatif murah
• Dengan menggunakan adapter, bisa menggunakan lensa Canon seri lain dan semua fungsi lensa tersebut akan bekerja di kamera ini.
• Layar LCDnya touch screen dan bisa diputar.
• Bisa mengambil foto dengan menggunakan hp.
• Hasil foto bisa ditransfer ke smartphone dengan menggunakan wifi.

Sedangkan kelemahannya:

• Baterenya cepat habis, rata-rata hanya bertahan 200 jepretan saja. Perlu bawa batere cadangan kalau ingin memotret seharian.
• Harga adapter lensanya mahal, 2 jutaan bo.
• Tidak ada viewfinder, jadi kita hanya mengandalkan layar LCD untuk memotret.

Setelah sebulan lebih memakai kamera ini yang terasa adalah, tas saya terasa jauh lebih ringan ketika jalan-jalan. Berat kamera ini cuma 130 gr, sehingga walaupun membawa 2 lensa sekaligus total berat bawaannya menjadi setengah kilogram saja. Mode pemotretannya juga banyak sehingga buat pemalas macam saya cukup menekan tombol saja. Lensa yang paling banyak saya pakai adalah lensa pancakenya, lensanya cukup wide sehingga saya tidak perlu mengganti lensa untuk memotret pemandangan dan apperturenya rendah sehingga efek bokeh tetap bisa didapatkan dengan mudah.

Kamera ini cocok untuk dibawa pada saat jalan-jalan karena ringan dan bentuknya yang kecil tidak terlalu makan tempat di tas. Karena enteng, kamera ini bisa dibawa setiap hari. Cocok juga buat yang doyan selfie meskipun pergi sendirian. Saya tentu saja tidak menyesal membeli kamera ini karena harganya yang murah dan hasil fotonya juga lumayan bagus.

Sebagai penutup berikut hasil foto-foto dari kamera Canon M10 saya dengan menggunakan lensa EF M 22 mm/f 2.

The Wizarding World of Harry Potter – Osaka

Beard Papa!

Ginkgo Avenue – Showa Kinen Park Tachikawa

Showa Kinen Park – Tachikawa

Kobe Port Tower

Momiji – Kyoto

The Wizarding World of Harry Potter – Osaka

Night Landscape – Osaka

Tekka Donburi

Beef Steak

Yoshinoya

Momiji – Odaiba