Cek Toko Sebelah

Cek Toko Sebelah

Cek Toko Sebelah

Cek Toko Sebelah merupakan film yang bercerita tentang keluarga Tionghoa pemilik toko sembako. Intinya sih tentang hubungan antara anak laki-laki dan bapaknya yang memang terkadang tidak semesra hubungan antara ibu dan anak-anaknya. Ada koh Afuk dan dua orang anaknya Yohan dan Erwin sepeninggal ibu mereka.

Erwin adalah tipe anak baik-baik, yang kalau kamu sekolahnya di sekolah Katolik/Kristen terkenal biasanya nemulah tipe yang kayak gini. Hidupnya lurus, pinter dan kerjaannya belajar melulu. Dapet beasiswa atau dengan biaya sendiri sekolah di luar negeri dan sukses bekerja di perusahaan multinasional. Dibandingkan dengan kakaknya koh Yohan yang bengal, bapaknya lebih sayang dengan Erwin yang jadi kebanggaan keluarga. Yohan yang anak sulung hubungannya rumit dengan bapaknya karena dia DO, pernah dipenjara karena ngobat dan menikah dengan perempuan pribumi yang tidak disetujui bapaknya.

Erwin mendapatkan promosi untuk menjadi brand director di Singapura, sementara Yohan bekerja sebagai fotografer lepas dan kalau kepepet minjem duit ke bapaknya untuk modal usaha. Ketika koh Afuk sakit, mendadak ia meminta Erwin untuk mengelola toko sembako, alih-alih Yohan yang merupakan anak tertua.

Konflik bermula dari sini, Erwin berat melepas karirnya demi toko sembako kecil sementara Yohan diam-diam ingin mendapatkan kesempatan untuk mengelola toko sembako itu. Akhirnya Erwin setuju untuk mengelola toko itu selama satu bulan dengan perjanjian kalau dia tidak suka maka setelah satu bulan dia boleh kembali ke pekerjaannya. Di akhir film, akan ada jawaban apakah Erwin atau Yohan yang akhirnya mengelola toko tersebut.

Film ini menurut saya bagus karena banyak menyisipkan nilai-nilai kehidupan tanpa terkesan harus menggurui. Misalnya kenapa koh Afuk tidak percaya dengan Yohan untuk mengelola toko sembakonya. “Mengurus Ayu saja kamu masih belum bisa, bagaimana kamu mengurus pegawai toko papa?” dan juga pesan untuk membayar hutang terlebih dahulu agar hidup bisa tenang. Bagaimanapun juga, seorang bapak pasti menyayangi anaknya walaupun mungkin cara menunjukkannya berbeda-beda.

Film ini cukup menguras emosi saya, banyak onion ninja di dalam bioskop. Tapi selain itu, banyak adegannya yang membuat tersenyum bahkan tertawa. Scene favorit saya adalah tiap kali geng capsa atau geng teman sekolah Yohan berjudi di rumah Aming. Akting Edward Suhardi sangat luar biasa, walaupun karakternya agak mengingatkan saya dengan Howard Wolowitz. Akting Chew Kin Wah sebagai koh Afuk juga luar biasa. Saya seperti bertemu dengan engkoh pemilik toko sembako yang agak galak yang banyak dijumpai di sekitar rumah saya sendiri. Adinia Wirasti tampil memukau seperti biasa.

Sementara Ernest Prakasa di film ini sangat luar biasa *berima*. Sebagai aktor, sutradara maupun penulis skenario ia sudah melakukan tugasnya dengan baik. Alur ceritanya rapi, walaupun ada satu dua lawakan yang menurut saya tak perlu dan membuat bosan. Aktingnya sebagai Erwin juga cukup bagus. Dan walaupun banyak comic yang dijadikan pemain, tidak ada satu pun karakter yang nampak sebagai tempelan. Jadi saya menunggu, apalagi film berikutnya yang akan diproduksi oleh Ernest Prakasa.

Rating. 4.5/5

sumber foto dari sini.

12 thoughts on “Cek Toko Sebelah

  1. Film keren yg bikin gw ngusap air mata sambil ngakak parah. Gw cinta geng capsa, selain karena akting mereka yg natural dan LUCU BANGET juga karena sarkasme di percakapan mereka bener-bener ngena! Ajakin gw nonton lagi dong, Ra 😀 .

  2. Aku nonton ini ketawa, nangis, ketawa lagi, nangis lagi. Kesel. :)))
    Asli ini salah satu film Indonesia terbaik yang pernah aku tonton. Ringan tapi dalem.

    Favoriteku adalah Kuncoro!

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.