Jadi, hasil diskusi di kelas hari ini adalah:
“Kalau mau lihat suatu sekolah sudah berhasil atau belum menerapkan pendidikan multikultural, lihat apakah gambar pemandangan muridnya masih berupa dua buah gunung yang di tengahnya ada matahari dan ada sawah dan jalan.”
Sederhana saja, boro-boro mau mengakui adanya keragaman dan kemajemukan budaya kalau murid tidak boleh keluar pakem dalam pelajaran menggambar. Atau tidak boleh melukiskan langit dan laut dengan warna lain selain biru. atau matahari selain dengan warna kuning.
errr masalah gambar pemandangan itu sebenernya masalah kerativitas murid yang mana saya adalah salah satunya yang kurang kreatif sehingga bisanya menggambar gunung, sawah, matahari dan burung berbentuk huruf m.
soal kemajemukan budaya, saya pikir tak sekedar soal gunung-gunungan yang sering dulu saya gambar pake penggaris biar rapi .
jadi ya memang perlu guru gambar yang ‘keren’ untuk membentuk gunung itu berwarnawarni dan tak cuma berbentuk segitiga sama sisi
etapi, maksudnya multikultural disini yang mana toh ?
😐
Yang jadi masalah kalau gurunya menyalahkan siswa yang berani menyalahi pakem. Soal pendidikan multikultural itu bisa digoogling saja sih *pemalas*. Tapi intinya pendidikan multikultural adalah pendidikan yang menekankan pentingnya menerima dan menghargai perbedaan budaya, ras, suku, gender, kelas sosial dan agama.
salam kenal 🙂
sukses selalu 🙂
salaaaaam kenal …….