Dalam hidup, mungkin tidak semua orang selalu beruntung. Selalu ada orang yang dari bayi sampai meninggal hidupnya makmur dan tidak pernah kesusahan, tapi biasanya species yang seperti ini lumayan langka. Beruntunglah kalian yang tidak pernah kesusahan sepanjang hidupnya. Saya mungkin tidak selalu beruntung dalam hidup, tetapi alhamdulillah tidak pernah susah banget sampai harus jual kolor demi makan misalnya.
Adalah Onggy Hianata yang mendobrak stereotipe warga keturunan Tionghoa di Indonesia. Banyak yang beranggapan bahwa orang Tionghoa pasti tidak pernah susah hidupnya. Padahal faktanya banyak juga warga keturuan Tionghoa yang seperti Onggy, saudaranya banyak, bapaknya cuma buruh rendahan sehingga makan pun harus diirit-irit. Akibat kemiskinannya, Onggy sampai telat masuk sekolah dasar di Tarakan.
Namun karena tekatnya yang kuat, Onggy akhirnya bisa kuliah di Surabaya. Untuk membiayai kuliah dan keperluan sehari-hari, Onggy mencoba berbagai hal walaupun semuanya gagal. Dalam film “Terbang Menembus Langit”, perjalanan hidup Onggy diceritakan secara runtut. Membuat kita sadar bahwa tidak ada perjuangan yang sia-sia walaupun sepertinya berat.
Akting Dion Wiyoko cukup lumayan lah ya, begitu juga dengan akting Chew Kin Wah dan Dinda Hau. Tapi pencuri perhatian di film ini adalah aksi ketiga teman kos Onggy di Surabaya, tingkah mereka cukup mengocok perut penonton termasuk saya. Cerita karya Fajar Nugros cukup runtut walaupun ada beberapa bagian yang tampaknya langsung loncat. Layak ditonton kalau sedang ingin mencari penggelora semangat ketika sedang down menghadapi cobaan hidup karena seperti kutipan dari sinopsisnya,
Hidup itu bukan hanya perkara sukses. Tapi berapa kali “jatuh” yang bisa kamu terima, sebelum kamu meraih impianmu.
Dan satu lagi, Laura Basuki itu cantik amat ya Tuhaan.
Terbang Menembus Langit akan tayang di bioskop mulai besok 19 April 2018.
PS: Gambar dari sini.