Jauh sebelum ada backpacker ataupun ribut-ribut antar traveler vs turis ataupun soal traveler pemula, di Sumatera Selatan sudah terkenal kisah tentang Serunting. Ya levelnya memang cuma keluyuran di Sumatera bagian selatan saja, tapi itu jaman dulu. Jaman belum ada motor jadi bisa kayak om Bolang yang keliling wilayah timur Indonesia pake motor. Sumatera Selatan itu luas banget, gak kebayang kalau naik kuda atau pun jalan kaki kayak Serunting ini.
Serunting sendiri lebih dikenal dengan nama si pahit lidah karena apa yang diomongin sama doi biasanya kejadian. Kalo dikutuk jadi batu ya udah, jadi batu. Sayangnya si pahit lidah ini kelewat sensi. Jadi kalo doi negor terus gak dibales, ya siap-siap aja jadi batu.
Setelah menghadiri festival gerhana matahari di Palembang, saya bersama 17 blogger lain berkeliling di Sumatera Selatan untuk melihat tempat-tempat wisata yang menjadi andalan dari beberapa kabupaten dan kota. Kalau dilihat-lihat, hampir setiap tempat yang didatangi, pasti ada hubungannya dengan si pahit lidah ini.

Gua puteri di desa Padang Bindu Ogan Komering Ulu

Gunung Seminung dan danau Ranau

Meskipun kami tidak berkunjung ke gajah yang dikutuk jadi batu oleh si Pahit Lidah, kami juga berkunjung ke Pagaralam
Cerita lebih lengkap akan dibahas di posting berikutnya. Tapi sebagai teaser, bolehlah diintip video hasil karya teman saya dari Malaysia yang keren ini sekeren orangnya.
Mau jalan-jalan lagi, kangen semuanya
Aku pun mau.
aku pengen nginep lebih lama di Pagaralam. hahaha. ini mau nulis dari tadi malah bingung, foto yg mau dipost ke blog banyak banget :)))
Iya mbok. Kurang lama di Pagaralam. *ngarep ada fam trip lagi ke sana* #eh
Suk akau liatdanau ranau dan seminung … damai banget
Yuk ke sini lagi Cumi.
Pingback: Cerita Gua Putri | Life is Beautiful