Perjalalanan ke kampus Inderalaya bisa jadi sangat melelahkan. Karena jalan yang masih sempit dan volume kendaraan yang banyak, seringkali jarak 32 km dari kota Palembang ini bisa ditempuh berjam-jam. Banyak yang tidak tahu kalau ada alternatif lain kalau ingin ke Inderalaya dan bebas macet. Naik kereta api jurusan Kertapati-Inderalaya bisa menjadi salah satu pilihana kalau tidak mau terjebak macet berjam-jam lamanya.

Suatu pagi, saya mencoba menaiki kereta ini ketika ada urusan di kampus Unsri Inderalaya. Berdasarkan jadwal yang ada, kereta dari Kertapati berangkat jam 07.30. Saya sampai di stasiun kertapati ketika jam menunjukkan waktu 6.50. Loket umtuk pembelian tiket kereta Kertalaya tersedia di tempat khusus. Antrian sudah terbentuk namun belum ada tanda-tanda kalau loket akan dibuka. Tidak ada yang menyerobot antrian, namun ada seorang laki-laki yang malah memaksa kami yang antri untuk membentuk dua barisan untuk satu loket. Ya sudahlah, mungkin memang yang berlaku di sana seperti itu. Jam 7.15 loket akhirnya dibuka. cukup membayar 3000 rupiah saja untuk tiket tanpa tempat duduk.

Ketika masuk ke bagian dalam stasiun, tidak ada pemeriksaan kartu identitas dan semua orang hanya diperiksa tiketnya saja.

KA Kertalaya

Kereta berangkat tepat jam 07.30 pagi. Penumpang kereta pagi itu lumayan ramai. Ada kondektur yang memeriksa karcis penumpang. Keretanya juga nyaman, dengan kursi menghadap ke samping seperti kereta komuter lain untuk mengantisipasi jika ada penumpang yang berdiri.

bagian dalam KA Kertalaya

bagian dalam KA Kertalaya

Berdasarkan jadwal harusnya kereta sampai jam 08.00, namun karena menunggu beberapa kereta lain yang lewat kereta ini sampai di stasiun Inderalaya jam 08.15. Lumayan cepat jika dibandingkan dengan ketika kita menaiki kendaraan umum. Sesampainya di stasiun Inderalaya, ternyata shuttle bus UNSRI sudah menunggu untuk mengantarkan penumpang KA Kertalaya ke kampus Unsri dengan cuma-cuma. Meskipun kalau dihitung lagi jarak dari stasiun Inderalaya ke kampus UNSRI tidak terlalu jauh, paling hanya 1 km. Kalaupun tidak ada shuttle bus kita juga bisa naik angkot kalau malas jalan kaki. Nampaknya hari itu terjadi peningkatan jumlah penumpang secara luar biasa sehingga pengemudi busnya merasa perlu untuk mendokumentasikan penumpang busnya hari itu.

KA Kertalaya sebenarnya bisa menjadi alternatif angkutan umum kalau hendak ke kampus UNSRI Inderalaya ataupun kalau ingin ke Inderalaya karena stasiunnya juga terletak di pinggir jalan lintas Sumatera. Sayangnya jadwal kereta ini hanya satu kali sehari. Palembang – Inderalaya jam 07.30 dan Inderalaya – Palembang jam 14.18. Tidak banyak pilihan waktunya. Ketika pulang saya akhirnya naik transmusi karena urusan saja sudah selesai jam 11 siang dan terlalu lama untuk menunggu kereta ini berangkat lagi ke Palembang. Dan waktu yang ditempuh dari kampus Inderalaya dan kampus bukit besar adalah 1 jam 30 menit.

Kelemahan kereta ini adalah penumpang harus ke stasiun kertapati dulu dan mengeluarkan ongkos lagi untuk menuju ke sana. sementara dengan menggunakan angkutan lain mereka hanya perlu membayar satu kali. selain itu pilihan waktunya juga terbatas. Padahal kalau mau serius, angkutan kereta ini bisa jadi salah satu alternatif karena kemacetan yang seringkali terjadi di ruas jalan Palembang – Inderalaya.

Tapi niat baik pemerintah tetap harus dihargai, stasiun Inderalaya dan sekian kilometer rel baru sengaja dibangun untuk mewujudkan transportasi ke kampus UNSRI. Selain itu, pengoperasian KA Kertalaya juga masih disubsidi oleh pemerintah sehingga pengguna hanya membayar 3000 saja. Oleh karena itu, agar tidak sia-sia mungkin perlu dipikirkan lagi cara agar semakin banyak orang yang menggunakan KA Kertalaya ini.