Minggu yang lalu saya menemani seorang blogger asal Malaysia yang sedang berkunjung ke Palembang. Seperti biasa, turis yang jalan-jalan ke sini pasti diajak ke sungai Musi dan pulau Kemaro. Nampaknya lama-lama saya bakal dinobatkan jadi duta pulau Kemaro saking seringnya saya jalan-jalan ke sini.
Ternyata sehari sebelum teman saya ini sudah lebih dulu jalan-jalan sendirian ke kawasan Benteng Kuto Besak dan sekitarnya. Dan ia sebenarnya ingin masuk ke musium SMB ini, sayangnya pada Sabtu sore musium ini tutup dan pada hari minggu pagi ketika kami datang ke sana musium ini juga tidak dibuka.
Kalau ditanya sudah berapa kali saya masuk ke dalam musium ini, jawabannya adalah belum pernah. Selain itu sepenglihatan saya, pengunjung yang datang ke musium ini masih sedikit. Paling-paling para pelajar yang sedang studi tour atau turis yang memang sengaja datang untuk berkunjung. Warga kota seperti saya mungkin termasuk orang yang malas datang ke musium.
Kalau saja musium ini dibuka pada hari minggu dan hari libur lainnya, saya yakin pengunjungnya mungkin bisa bertambah. Banyak orangtua yang sebenarnya butuh alternatif lain buat tempat berlibur dengan anak-anaknya. Daripada balik-baliknya ke mall, lebih baik kalau liburan diisi dengan berkunjung ke tempat seperti ini. Soal hari libur pegawai bisa dibalik kan? jadikan saja waktu musium tutup di hari senin misalnya. Toh di Jakarta rata-rata musium tutup pada hari senin dan pada hari minggu pengunjungnya jadi lumayan ramai.
Lain kali kalau ke Batavia jalan2 yuk ke Museum2 😀
Sudah pernah sih ke daerah kota tua. Pernah ditulis di sini juga kok.
Museum di Palembang kurang dikelola dengan menarik dan profesional… sayang sekali… 🙂
emangnya musium cuma di kota aja?
Ya enggak sih. Tapi kan yang paling banyak ya di sekitar situ.
hihihihi