#10 itikkecil dan keberanian

Beberapa waktu yang lalu ada salah seorang gay yang mengeluh. Dia bertanya kenapa si F terus yang dikirim pergi ke mana-mana. Kenapa yang lain tidak pernah dikirim untuk mengikuti acara-acara yang diadakan di luar kota. bahkan di luar negeri.

Saya hanya tertawa saja mendengar protes seperti ini. In my humble opinion, wajar saja kalau F terus yang dikirim ke mana-mana. karena orang di luar sana hanya kenal F. F yang dengan terbuka berani mengakui kalau dia adalah gay di media lokal termasuk radio dan koran dan namanya juga jelas tertulis di sana. Hujatan yang datang kepada F setelah itu luar biasa banyaknya. Belum lagi setelah berita untuk muncul di koran. semua teman-temannya menjauh karena takut dituding gay juga.

Apakah yang lain berani untuk terbuka seperti itu? Memang itu adalah hak pribadi mau jujur terbuka atau tetap bersembunyi. F memang punya kesempatan untuk pergi ke mana-mana. Tetapi harga yang dibayar juga mahal. Dicaci orang karena dianggap sebagai orang berdosa, dijauhi oleh teman-teman karena dianggap bisa membahayakan teman-teman yang lain. tetapi F berani, dan itu yang patut dihargai.

Ada lagi S yang positif HIV. Ketika dulu belum ada yang berani terbuka mengakui. S yang terlebih dahulu tampil di depan publik dan mengakui kalau ia positif HIV. Menghadapi reaksi orang yang baru saja menerima pengakuan itu tentu saja membuat saya miris. Ada yang tidak mau bersalaman lagi. Ada yang langsung menghindar dan membuang gelas yang tadinya dipakai S. Meskipun ada juga yang tetap bersikap biasa saja. Kalau anda ada di posisi seperti ini, apakah anda akan secara terbuka berani mengakuinya?

Keberanian untuk membuka diri mengakui hal-hal yang bisa membuat diri dimusuhi dan bahkan diusir adalah sesuatu yang saya kagumi. Kalau saya yang ada di posisi itu belum tentu saya akan mengakui secara terbuka karena saya pasti tidak nyaman dicaci, dimusuhi bahkan dihakimi oleh orang lain. F  dan S sudah memilih jalannya sendiri. jalan yang berbeda dengan orang lain. Seperti yang dituliskan Robert Frost dalam The road not taken :

two roads diverged in a wood, and I –
I took the one less travelled by,
And that has made all of the difference.

17 thoughts on “#10 itikkecil dan keberanian

  1. wow, orang yang mengakui dirinya gay atau HIV+ di muka umum memang selalu membuat saya terkagum. saya sendiri belum tentu bisa seperti itu kalau ada di posisi mereka. tapi yang pasti, saya akan menerima mereka apa adanya. kalau dibilang ada perubahan, jelas ada. tapi tidak akan terlalu kentara. – mudah2an

  2. betul mbak ira, mungkin mereka takut soalnya belum tentu diterima, padahal kalo ada orang yang berbeda jalan sama kita kan ngga berarti itu orang tersesat..

  3. Untuk membuat keputusan diperlukan proses dan pemikiran yang pastinya seringkali tidak mudah makanya saya salut buat orang-orang yang berani jujur baik pada dirinya sendiri dan orang lain terutama buat hal-hal yang dianggap masih ekstrim di masyarakat kita.

    Sekali lagi salah satu cerita dari jeng Ira yang menginspirasi ^^ ‘peluk peluk’

  4. Kehidupan memang seperti itu Ira, orang hanya bisa protes, tapi mereka tak berani menghadapi tanggung jawab seperti A.
    Dan, apakah yang protes juga mau terbuka? Jawabannya …belum tentu, benar apa tidak?

Leave a reply to itikkecil Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.