Ngopi Bareng KAI 2019 di Stasiun LRT Bumi Sriwijaya

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) bekerja sama dengan Komunitas Kopi Nusantara mengadakan acara Ngopi Bareng KAI #3 – Enjoy Your Journey with Indonesian Coffee. Ajang sebelumnya yang berlangsung di tahun 2018 diminati oleh masyarakat dan bahkan pada Ngopi Bareng KAI #2 mendapatkan apresiasi dari Museum Rekor Indonesia dengan predikat sebagai “Pemrakarta dan Penyelenggaraan Pembagian Kopi Terbanyak di Kereta Api dan Stasiun”.

Gerbang Stasiun LRT Bumi Sriwijaya

Acara ini dibuka di stasiun LRT Bumi Sriwijaya. Sebagai salah satu stasiun tersibuk, pemilihan lokasi ini menurut saya tepat. Bukan karena saya sering turun di sini, tapi karena memang stasiun ini menjadi pilihan utama bagi penumpang dari bandara maupun penumpang yang hendak menuju kawasan mall di simpang lima DPRD Palembang.

Stasiun LRT Bumi Sriwijaya yang lumayan sibuk

Selama dua hari, 11 – 12 Maret 2019 dibagikan kopi gratis bagi pengguna LRT. Terdapat tujuh kedai kopi yang membuka stan di sini. Sesuai dengan sambutan Direktur Komersial PT. Kereta Api Indonesia (persero) bapak Dody Budiawan pada saat membuka pelaksanaan kegiatan ini, acara ini menjadi ajang untuk memperkenalkan kopi lokal khususnya kopi Sumatera Selatan. Sumatera Selatan merupakan salah satu daerah penghasil kopi terbesar di Indonesia. Kopi dari Sumatera Selatan yang cukup dikenal selama ini adalah kopi Semendo. Padahal selain Semendo di Muara Enim, terdapat beberapa daerah yang menghasilkan kopi seperti OKU Selatan, Empat Lawang, Lahat dan Pagar Alam.

Pembukaan Ngopi Bareng KAI 2019 di Stasiun LRT Bumi Sriwijaya

Dody Budiawan, Direktur Komersial PT. Kereta Api Indonesia (persero)

Ngopi Bareng KAI 2019 ini dibuka secara simbolis dengan prosesi penyeduhan kopi oleh Direktur Komersial PT. KAI (persero) beserta tamu undangan lainnya.

Penyeduhan kopi bersama untuk membuka Ngopi Bareng KAI 2019

Ngopi Bareng KAI 2019 ini menjadi ajang pengenalan kopi lokal di Sumatera Selatan

Pada kesempatan ini, hampir semua kopi asal Sumsel disajikan dan bisa dicoba secara gratis. Selain kopi, pengunjung juga dapat membeli produk turunan dari kopi seperti pengharum mobil, parfum dan gelang. Saya juga membeli pengharum ruangan dan kopi arabica asal Semendo yang katanya susah dicari. Selama ini kopi robusta lebih banyak dihasilkan di Sumatera Selatan.

Berbagai produk yang dipamerkan

Hasil jarahan hari ini: pewangi mobil dan kopi arabica Semendo

Live music

MC yang ikut memeriahkan Ngopi Bareng KAI 2019

Pengunjung yang mau nyanyi juga diperbolehkan

Selama dua hari mampir di tempat ini, berbagai jenis kopi ditawarkan secara gratis kepada pengunjung dengan syarat menunjukkan aplikasi KAI Access yang sudah terdaftar di ponselnya kepada petugas. di Palembang sendiri, 2500 cup kopi gratis disajikan kepada pengunjung. Selain mendapatkan kopi gratis, penumpang juga dihibur live music.

Bagi-bagi kopi gratis di stasiun LRT

Kopi lokal asal Sumatera Selatan

Kopi lokal asal Sumatera Selatan

Kopi gratis, semuanya kopi lokal Indonesia

Iced latte gratisan

Selain di Palembang, acara ini juga diadakan di 16 stasiun kereta lain di Gambir, Pasar Senen, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, Purwokerto, Yogyakarta, Solo Balapan, MAdiun. Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi, Malang, Jember, Medan, Padang dan Tanjung Karang.  Selain itu terdapat 40 kereta jarak jauh dan menengah yang menyuguhkan kopi gratis selama perjalanannya dengan mengajak 200 barista profesional untuk meramu dan menyuguhkan kopi. Sebanyak 50 ribu cup kopi dibagikan selama acara ini berlangsung.

Barista menyajikan kopi lokal Sumsel

Rizma. Salah seorang teman blogger yang ikutan mencicipi kopi gratis menyatakan kegiatan seperti ini sangat bagus untuk diadakan di Palembang karena bisa mengajak generasi milenial untuk naik LRT. Sayangnya tidak ada makanan sehingga Rizma sendiri rela membeli donat sebagai teman untuk minum kopi gratisan ini.

Donat teman buat ngopi

Happy girl with her coffee and donut

Setelah dua hari berada di sini menurut saya kegiatan ini harus sering-sering diadakan di stasiun LRT. Mengingat katanya penumpang LRT masih sedikit. Selain itu, ide untuk memperkenalkan kopi lokal patut diapresiasi mengingat untuk di Palembang sendiri masih banyak yang tidak tahu tentang daerah asal penghasil kopi selain Semendo.