Seperti yang sudah saya tulis dalam posting sebelumnya, Hari Sabtu di Benteng Kuto Besak ada acara Penyinaran Jembatan Ampera bersama lampu Philips LED. Jadi jam tiga sore saya menyeret teman saya Arie untuk menemani saya datang ke acara ini. Harusnya mulai jam satu siang tapi Palembang panas banget jadi saya memilih pergi jam tiga sore saja.
Begitu saya datang ke sana ternyata sudah ramai. Kami langsung menuju showcase yang menunjukkan penggunaan lampu LED Philips di berbagai tempat. Ternyata lampu LED tidak hanya digunakan di dalam rumah tangga saja. Lampu LED Philips juga digunakan di toko baju, pabrik, supermarket dan bahkan bandara. Selain itu, di showcase ini juga ditunjukkan keuntungan menggunakan lampu LED Philips. Yang jelas, menggunakan lampu ini bakal tahan hingga 15 tahun, cahaya lebih nyaman di mata, ada garansi dua tahun dan yang terpenting adalah lebih hemat energi sampai dengan 85%. Sebagai contoh lampu LED 5 watt itu setara dengan 60 watt lampu biasa. Kamar saya menggunakan lampu Philips essential dan itupun saya sudah lupa kapan terakhir kali mengganti lampunya. Nanti kalau lampu itu tewas mau coba lampu Philips LED ini saja.
Keluar dari showcase ini, kami langsung dihadapkan dengan berbagai stand komunitas. Ada komunitas pencinta hewan-hewan reptil yang bawa-bawa ular gede keliling ke mana-mana, ada komunitas fotografi, motor dan sepeda BMX. Setelah jalan terus ke ujung, ternyata sedang ada kompetisi Touch the LED yang berhadiah Honda Brio. Salah seorang teman kami, Suzan ikut lomba ini. Jadi kami menunggu sampai dengan giliran Suzan tiba. Sambil menunggu sesi berikutnya, penonton kompetisi ini dihibur dengan kehadiran Denada.
Kami akhirnya pergi ke LED Garden karena ternyata ada kuis di twitter yang berhadiah home theater bagi lima orang yang berhasil menebak dengan benar jumlah lampu LED yang dipasang di taman ini. Arie dan Fandagri dengan serius menghitung jumlah lampu yang ada di sini. Mereka menghitung ada 238 lampu LED.
Setelah Denada selesai menghibur penonton, acara dilanjutkan dengan Kompetisi Touch the LED kembali. Suzan ada di antara peserta yang siap bertarung untuk maju ke babak berikutnya. Sayangnya Suzan hanya bertahan beberapa menit saja. Ketika ditanya apakah karena lampunya panas, ternyata bukan. Lampu LEDnya malah tidak terasa panas. Efek begadang malam sebelumnya menyebabkan Suzan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan Honda Brio *pukpuk Suzan*.
Akhirnya kami duduk di pinggir sungai Musi sekalian mengetag tempat yang nyaman untuk memotret jembatan Ampera di malam hari sambil mendengarkan JKT48 dan Syahrini mengadakan rehearsal sebelum pementasan yang sesungguhnya berlangsung pada jam 20.00 nantinya.
Dan pada jam 19.10 acara seremonial penyalaan lampu jembatan ampera dilakukan oleh Walikota Palembang, Bapak Eddy Santana Putra dan Head of Country Marketing Manager PT Philips Indonesia, Bapak Ryan Tirta Yudhistira serta CFO PT Philips Indonesia, Bapak Ruud Zwerink. Pada saat pertama kali lihat lampunya menyala, reaksi saya adalah: cuma segini doang nih? Ternyata saya salah. Lampu Philips LED yang ada di jembatan ampera ini bisa menyala dengan berbagai variasi warna termasuk warna pelangi. *menyesali diri kenapa lupa bawa tripod*. Selain mendandani jembatan ampera, Kota Terang Hemat Energi bersama Philips LED juga mendandani Kambang Iwak. Jadi dengan menggunakan lampu Philips LED, diharapkan kota Palembang bisa terang benderang dengan penggunaan listrik yang tidak terlalu besar.
Ketika kami makan malam, ada berita menggembirakan dari twitter. Arie, Fandagri dan Suzan mendapat hadiah home theater dari Philips karena menang kuis di twitter.
Patut diacungi jempol ide marketing dari perusahaan lampu ini …
meriah …
sukses
Salam saya
Meriah dan menghibur warga kota palembang om.
Reblogged this on MARJANI UNTUK PENDIDIKAN.
Aku iri sama Ariiieee haha. Btw di rumah daku sebagian pake Philips juga lho mbak 😉
Arie beruntung terus tuh.
wah meriah sekali acaranya.. sukses ya buat acara selanjutnya bersama lampu philips
salam kunjungan kembali
Pingback: Everfresh | Itik Kecil