Adalah Bertie, anak kedua yang selalu menjadi bayang-bayang kakaknya dan sejak usia 4 tahun menjadi gagap. Sebagai seorang Duke of York, salah satu tugasnya adalah berpidato. dan bayangkanlah siksaan yang dialami seseorang yang gagap untuk bisa berpidato dengan sempurna di depan publik.
“my husband is required to speak publicly,” kata Elizabeth, Duchess of York kepada Lionel Logue, seorang ahli terapi bicara.
“Perhaps he should change jobs, ” komentar Logue tanpa mengetahui siapa sebenarnya yang mereka diskusikan.
Dan dalam film ini saya menyaksikan ketakutan Bertie yang sesungguhnya enggan untuk menjadi raja hanya karena sang kakak King Edward VIII lebih memilih untuk menikahi janda Amerika daripada menjadi raja. Dan salah satu ketakutan terbesarnya adalah keharusan untuk berpidato dalam setiap kesempatan. jangankan membacakan pidato yang panjang, menyampaikan pesan natal saja adalah sebuah siksaan baginya.
“I’m not a king, I am a naval officer. It’s the only thing I know about,” keluhnya kepada sang istri ketika melihat tumpukan naskah pidato yang harus dibacanya.
Benang utama film ini adalah perjuangan King George VI untuk menyembuhkan kegagapannya. dan Lionel Logue seorang Australia yang “unorthodox” dan “controversial” lah yang berhasil membantunya dengan caranya yang tidak biasa. bukan hanya mengajari seni pernafasan yang baik, Lionel juga menggali masa lalu yang menyebabkan kegagapannya. Dan untuk seterusnya setiap kali sang Raja berpidato, Lionel Logue selalu mendampingi.
Sudah lama saya tidak menonton film yang dinominasikan untuk Oscar. dalam bayangan saya film-film yang dinominasikan biasanya suram dan terkadang sulit untuk dimengerti. dan surprisingly saya menikmati film ini. dialognya terkadang mengundang senyum bahkan tawa dan akting Colin Firth sebagai King George VI aka Bertie sungguh memukau. wajarlah Colin Firth memenangkan Golden Globe Awards dan Screen Actors Guild Award untuk perannya sebagai the stammerer and reluctant king. dan Geoffrey Rush sebagai Lionel Logue sungguh berbeda dengan perannya sebagai kapten Barbossa dalam rangkaian film Pirates of Caribbean.
IMHO, film ini layak ditonton terutama karena durasinya cuma 118 menit dan karena ada Colin Firth . Dan satu lagi, menonton film ini seperti reuni film Harry Potter karena beberapa pemeran Harry Potter ikut menjadi pendukung film ini.
PS : saya tahu kalau berdasarkan waktu Indonesia ini sudah tanggal 19 Februari, tetapi berdasarkan GMT saat ini masih tanggal 18 lho. jadi saya tidak bolos kan? *tersenyum licik*
PPS : terima kasih untuk Suzan yang sudah menyediakan tiket dan snack gratis untuk menonton film ini. lain kali ajak-ajak lagi ya…
ahaha secara global masih di tgl 18 tah ‘cubit2 mba ira’ 🙂
sikasik, nanti cari bajakannya ahhh #eh
sepertinya filmnya menarik yah..
besok masih ada ga yah kan katanya film2 hollywood lagi boikot indonesia
ada colin firth ada helena bonham-carter, kurang apa lagiiiiii 😀
Pingback: The King’s Speech « Insan Perubahan
Pingback: Kungfu Pocong Perawan | My Blog