ini murni bener-bener curhat, tapi hei… inilah gunanya blog ini, sebagai tempat saya curhat. kali ini saya ingin menuliskan pengalaman saya sebagai peserta asuransi kesehatan. semua nama yang terlibat tidak dituliskan secara lengkap karena saya cuma ingin menarik pelajaran dari kasus ini.
Jadi, beberapa minggu terakhir saya terkena penyakit kulit yang susah untuk disembuhkan. oleh karena itu saya memutuskan untuk menggunakan asuransi kesehatan saya yang selama ini hampir tidak pernah digunakan. sebagai orang yang taat prosedur, saya memutuskan untuk pergi ke dokter keluarga untuk meminta rujukan agar bisa berobat ke dokter spesialis kulit di salah satu rumah sakit swasta terkenal di kota Palembang. Kenapa saya memilih rumah sakit ini, karena dari dulu saya selalu berobat di sini dan medical record saya cukup lengkap sehingga dokternya pasti tahu riwayat penyakit saya.
pada rujukan pertama tidak ada masalah. ketika saya diminta untuk kontrol ke rumah sakit tersebut barulah terjadi masalah. form rujukan yang diberikan oleh dokter keluarga ditolak pihak rumah sakit dengan alasan form tersebut adalah form lama yang sudah tidak berlaku lagi. dan ketika saya bertanya jadi apa yang harus saya lakukan, pihak rumah sakit hanya menawarkan dua alternatif : saya kembali lagi ke dokter keluarga minta rujukan baru dengan form yang masih berlaku atau saya diperlakukan sebagai pasien biasa yang membayar. terus terang saja, saya menolak membayar karena saya merasa sudah mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh pihak asuransi dan saya memilih untuk kembali ke dokter keluarga sore harinya.
Gongnya adalah ketika saya meminta rujukan baru dengan form yang baru, pihak dokter keluarga mengatakan kalau selama ini mereka memberikan rujukan dengan memakai form tersebut dan tidak ada form baru seperti yang diminta pihak rumah sakit. yeah great, artinya sampai lebaran monyetpun rujukan itu tidak akan diterima pihak rumah sakit. untungnya saya punya simpanan form baru sehingga saya bisa mendapatkan rujukan dari dokter keluarga tersebut.
oleh karena itu saya bertanya kepada rekan-rekan pembaca blog ini. siapa yang harus disalahkan karena tentu saja harus ada yang dikambinghitamkan. saya? etapi, saya kan konsumen dan konsumen adalah raja π . pihak rumah sakit karena tidak memberikan solusi yang berpihak kepada pasien? pihak asuransi yang tidak tegas memberikan aturan dan tidak mensosialisasikan form baru kepada dokter keluarga? ataukah pihak dokter keluarga yang menurut saya aneh karena tidak punya form yang baru?
hayooo… siapa yang harus dikambinghitamkan…
salah sendiri kenapa sakit ..
hehehehhehehehee …
mbak mau aqiqah ya?
kok nyarinya kambing..
*tweweww..*
π
Bola ping-pong! \m/
Eh mbok disebutkan sekalian nama RSnya, biar nanti ada “Koin untuk Ira”
*ditendang*
setujuuuu…. *kabur jauh-jauh*
1. Dari mana mbak ira dapet form baru itu?
2. Kalo saya, yang salah dokter keluarga yang gak update soal form baru itu. jadi pihak mbak ira gak dapet sosialisasi soal form baru.
foto kopi banyak2 ra form barunya…
@victor
kan sudah dibilang, konsumen adalah raja… jadi gak mungkin salah dong…
@indahonly
*lempar indah ke Maroko*
@lambrtz
hayah…. saya gak mau banyak musuh…
@huang
1. adik saya bekerja di asuransi tersebut
2. jadi dokternya yang salah ya…
@apit
tidak bisa difotokopi Pit, soalnya rangkap empat…
Makanya kalo ndak mao ribet dan bayar mahal jangan sakit mbak
*disuntik*
saya wiken lalu sakit dan gak berani ke dokter karena gak tau prosedurnya dan terlalu lemas buat pergi ke RS sendiri π
Salah pihak asuransi tuh mbak, IMO. π
BTW, bagaimana pengobatan? Sudah baikan kulitnya?
sakit apa sih?
moga lekas baikan π
maaf bukan menjawab persoalan
wakwkakwa
dokter juga manusia kok
π
@christin
*suntik kittin*
biasanya saya bayar sendiri kris… jadi gak ribet kayak gini. baru kali ini aja pengen pake asuransi…
@jensen99
berarti saya harus melayangkan surat protes ke asuransi yang bersangkutan
soal pengobatannya, mendingan sih… cuma masih agak gatal
@goop
sakit kulit
panuπterima kasih doanya…
@darahbiroe
dokter memang manusia kok…
π
Asuransi mestinya sosialisasi ke dokter keluarganya bahwa ada formulir baru. Karena asuransi menyewa dokter, jadi justru asuransilah yang harus jemput bola dengan memberikan formulir baru ke dokter.
@Vicky
ah akhirnya ada juga dokter yang datang…. berarti memang harusnya protes ke asuransi yang bersangkutan… *kirim e-mail ke adik*
semoga lekas sembuh π
hmmm, biasanya kalo saya berobat ke RS secara gratisan (pake asuransi) kok nggak pernah disuruh ngisi form ya? cuma ditanya nama sama kartu asuransinya trus formnya dari RS itu dan diisi sendiri sama susternya gitu, cuma perlu tandatangan doang di notanya sebagai pengganti pembayaran
kumpulin tiga2nya mbak.. interogasi *sambil bawa pentungan*
yang salah jelas njenengan mbak.. pokok nya njenengan.. kenapa pake sakit.. eh.. *kabur ahhh * π
artinya pihak asuransi, pihak rumah sakit dan dokter-nya mbak kurang koordinasi.. jadi semua salah! π
sepertinya saya tahu rumah sakit yang dimaksud.. hihihihi.. untungnya dulu kantor bokap punya rumah sakit sendiri π π
@takodok!
terima kasih…
@TamaGo
berarti pake asuransi yang berbeda… kalo asuransi yang ini, aturannya memang seperti itu….
@desty
hihihihi….. sekalian aja bawa pecut….
@ulan
kan sudah dibilang… konsumen adalah raja…. *kalem*
@Chic
eh, kantor bokapmu itu jadi kantor pacar saya juga… sekarang pake asuransi yang sama hohohoho…
Konsumen selalu benar,
kalau mereka salah mereka bukan konsumen π
nah loh mbak siapa yang salah ? koq balik nanya ya *bingung*
HHmmmm … siapa yang salah ya ?
Saya tidak tau Tik …
Yang jelas .. saya sering dengar jika Asuransi itu mempunyai prosedur yang lumayan ketat untuk klaim-klaiman …
eniwei …
Saya hanya berharap … Itik sehat-sehat selalu …
Itu saja …
Salam saya Tik
@Eru
*tetep ngotot*
iya… kalo salah bukan konsumen dong…
@suzan
tetep harus ada yang disalahkan…
@nh18
walaupun prosedurnya ketat, seharusnya tetap tidak merugikan konsumen kan om?
terima kasih atas doanya om…
Sapa yang salah ya?
Prosedurnya, coz mau rujukanlah, isi form lah dsb. Seharus kalo udah punya kartu asuransi langsung aja di terima berobat, gak perlu a, b, c atau d.
*Curcol neh coz ngerasain ribetnya berobat pake asuransi heheheh*
dokternya enggak update? atau selama ini FORM cuman FORMalitas?
saya sih cuman pengen membiri-biri hitamkan birokrasi. urusan apapun, mulai dari KTP sampe jenguk orang sakit berbelit-belit π
@Hajier
harusnya asuransi juga tegas. kalau aturannya pake form baru, dokternya juga dikasih form yang terbaru tersebut.
@Kuro
asuransinya gak ngasih form baru sih….
eh mosok sih jenguk orang sakit juga berbelit-belit?