Penularan HIV di Indonesia sudah memasuki tahapan baru. Kalau selama ini, kelompok berisiko seperti PSK, waria, pengguna jarum suntik dan pengguna PSK yang dianggap sebagai kelompok yang memberikan kontribusi terbesar pada kasus HIV di Indonesia; ada kecenderungan kasus HIV juga sudah terjadi di populasi umum seperti ibu rumah tangga dan balita.
Sampai dengan Desember 2001, jumlah kasus AIDS di Indonesia baru mencapai 671 kasus. Tetapi, lihatlah data kasus bulan Juli – September 2007 saja ada 695 kasus, dan total kasus AIDS sudah mencapai angka 10384 kasus! Dalam waktu kurang dari sepuluh tahun, kasus yang terjadi sudah bertambah menjadi lebih dari sepuluh kali lipat. Dan ada kecenderungan terjadinya percepatan kenaikan kasus.
Kenapa bisa seperti ini?
Seperti dalam tulisan saya terdahulu, sebagian besar dana penanggulangan HIV dan AIDS ditanggung oleh donor dan negara asing. Akibatnya program penanggulangan HIV tergantung pada selera donor. Apa yang terjadi setelah donor pergi? Bayangin, ada donor saja jumlah kasus sudah naiknya sepuluh kali lipat lebih. Bagaimana kalau donor pada cabut ya?
Selain itu, penyangkalan juga penyebab kenapa kasus AIDS semakin banyak.
Oh, kami orang-orang yang beragama. Jadi gak mungkinlah kena AIDS
Di sini anaknya baek-baek semua, gak mungkin nyuntik
Para PSK sudah dibersihkan dari sini. Jadi kami sudah bebas dari AIDS
Untuk menyelesaikan masalah, kita harus mengakui kita punya masalah. Bagaimana mau menekan penularan HIV kalau, ada pengguna jarum suntik di sana tapi dibilang gak ada. Ada PSK yang berkeliaran di jalan dibilang tidak ada. Ada bapak-bapak yang suka jajan ke PSK dibilang alim semua. Padahal kalau semakin cepat mereka tahu status mereka, semakin bagus. Konselornya bisa mendorong mereka untuk mengurangi perilaku berisiko, syukur-syukur kalau bisa berhenti. Dan mereka tidak bisa menularkan ke orang lain. Jadi kasus AIDS tidak akan bertambah.
Jadi yang kita butuhkan adalah pemimpin yang :
-
Mau memobilisasi dana untuk penanggulangan AIDS, jadi kita tidak perlu ngemis-ngemis lagi ke donor.
-
Mau mengakui masalah yang ada di daerahnya. Jadi kalau ada PSK ataupun waria, katakan saja ada. Jadi program pencegahan dapat dilakukan.
-
Punya program yang jelas untuk menangani soal AIDS ini.
Masih banyak lagi sebenernya. Mungkin ada yang mau nambahin? Maklum, lagi males mikir
Terakhir, kepada semuanya. Selamat Hari AIDS Internasional.
halah… kok pake males mikir segala…
Iya… kok bisa males, sih?
Pingback: Sudah-kah Kita Peduli Dengan AIDS? « extremusmilitis imperialism
Ra, janji sudah di-tepati.
Pemimpin yang ber-sedia duduk, berjalan, ber-gaul dengan para ODHA, untuk menunjuk-kan kepedulian-nya, tanpa harus mem-beda-beda-kan dan men-diskriminasi-kan mereka.
Selamat Hari AIDS Internasional 2007 juga yaks 😉
Pingback: I Have AIDS. Will You Hug Me? « the caplang
selamat hari aids sedunia,mbak!
sebenernya mudah aja kok buat negara yang kaya ini menghimpun dana,mbak. cadangan devisa kita aja masih lebih dari cukup kok setelah digunain buat bayar hutang2 kita.
cuma yang jadi masalahnya, adakah pemerintah bener2 mau to do that?
apalagi kebiasaan korupsi yang udah mendarah daging. ngakunya, dana gak ada. tapi sebenernya udah masuk kantong masing2. selama ini kan selalu begitu.
so, sallute buat mbak ira. keep going, mbak!
Departemen Kesehatan ada program begitu nggak ya? 🙄
Syarat pemimpin seperti itu kaya’nya berat buat mereka. Mungkin akan menurunkan gengsi mereka.
Jika ibu2 rumah tangga tertular .. maka selanjutnya akan anak2 mereka. Memang sangat memprihatinkan. Orang2 yang tak berdosa / bersalah harus menanggung akibatnya.
Pingback: » Hari AIDS Sedunia > Thoughts, Dreams, and Emotions…
Pingback: Injury Time For AIDS « :: a l m a s c a t i e :::
Pingback: Untuk Teman « Mahasiswa Dalam Tempurung
Semoga pemimpinnya cepat di temukan.
Pingback: Tribute to HIV/Aids « Myresource
*ngecek trekbek*
kok belum sampai ya?
🙄
saya lebih cenderung untuk menyebut HIV/AIDS .. sebab seorang yg positif HIV belum tentu terkena AIDS .. tetapi mereka ini sebagai carier HIV dan sangat rentan untuk menularkan kepada orang2 disekelilingnya…
Tul;
pemimpin yang jujur, baik hati, adil, dan rajin menabung..
😀
oh, dan saya tau kenapa kita jadi hipokrit 🙂
tambahan mbak : pemimpin yang punya hati nurani dan peduli dengan masalah kemanusiaan.
pemimpin massam itu belum lahir, mbak.
Salam kenal.
http://tobadreams.wordpress.com/
Pingback: mir, izinkan saya membunuh ustadz itu? « wak AbduLSomad
Pingback: The Queer and The Curious » AIDS Awareness
Pingback: Hayo Siapa Berani Melawanku…. « SANTRI BUNTET
Pingback: ODHA ala Pramuka? « Siwi’s Personal Website
Pingback: Pengidap HIV Aids, Malam-Malam « ::bb&bb blog::
soale pemimpine takut kena HIV juga mba’..
Pingback: Telmark.
aku ikutan komen aja ya ra..
kmrn nda sempet nulis..
coba kl pemimpinnya kl RIP Lady Diana. pasti ga ragu2 deh
Pemimpin yang ditunggu…
untuk peduli,
dari semua capres yg beredar, siapa kira-2 yg cocok??
🙂
@caplang & suandana
emangnya gak boleh males mikir 👿
@musmus
lo…. tapi masih banyak yang beranggapan kalo penanggulangan HIV dan AIDS itu kerjaannya LSM
@mataharicinta
tergantung political will. Mau mengakui AIDS sebagai masalah atau tidak?
@alex
ada. Dan tahukah dirimu, dana untuk satu provinsi itu bisa sampai 2 milyar dari funding.
@erander
iya bang, kalo ibu rumah tangga yang tertular resikonya bisa lebih besar. Itulah kenapa PSK merupakan salah satu target penting dalam penangggulangan HIV dan AIDS karena PSK bisa nularin ke pelanggan dan dari pelanggan bisa ke istri atau gendaknya.
@danalingga
eh, dirimu mau gak jadi pemimpin yang seperti itu.
@Mrs. Fortynine
tuh, udah nyampe trekbeknya 😀
@warnetubuntu
iya 😀
@Armand

@morissupersaiya
eh, bukannya itu bagian dari butir-butir pancasila?
@Pyrrho
iya bang, kapan ya punya pemimpin seperti itu?
@tobadreams
salam kenal juga bang Viky
@brainstorm
padahal kalo melakukan perilaku berisiko bakalan kena juga tuh
@Harri
sayang yang bersangkutan sudah meninggal 😦
@goop
sepakat
@rezco
belum ada tuh…. tapi ibu Ani Yudhoyono jadi duta untuk program AIDS di Indonesia
Saya butuh pemimpin yg berani mensosialisasikan penggunaan kondom pada masyarakat.
Karena saya pikir, kondom merupakan cara jitu (meski bukan satu-satunya) untuk meminimalisir resiko terinfeksi HIV akibat bersebadan.
Lagipula, kondom, sejauh di gunakan dgn benar, adalah alat kontrasepsi yg baik hati pada tubuh perempuan..
Bagi om-om yg suka jajan, pakailah kondom. Setidaknya, cobalah dulu. Pada menit-menit pertama mungkin akan terasa ganjil, tapi dijamin, beberapa menit berikutnya, anda tak tahu lagi apa bedanya pakai dan tak pakai kondom..
mmmm..
jadi pemimpin kita ituh harus bisa apa aja inih..
**ngumpulin artikel artikel tuntutan..**
berbicara tentang virus HIV…
😯
Dan itu tersalur semua?!
Menakjubkan.
Aliran dana selalu dalam jumlah milyaran di endonesa ini ya? Betapa kayanya 😆
Tapi jangan pake bagi2 kondom dunk…….itu kan sama aja ngajarin maling asal jangan ketahuan polisi…dan para aktifis tahu gak sih fungsi kondom?
bukan berarti aku tutup mata ada sebagian masyarakt yg beranggapan sex-pranikah bukan sesuatu yg terlarang, saya akui itu ada.
Pemimpin yang bukan hanya peduli tapi juga bisa mencari solusi untuk ODHA… * sok tahu yah Ade *
Peduli yok.
-Ade-
sippp lah dukung !!!!
pemimpin yang kita cari semoga bukan tipe pemimpi sejati tapi pemimpin sejati.. 🙂
@qzink666
good idea 😀
@tikabanget
😀
@alex
begitulah 😀
@usamah
setahu saya fungsi kondom itu untuk mencegah penularan HIV.
@Sayap KU
kapan ya ada pemimpin yang seperti itu.
@pahmiii
😀
@kurtubi
entah kapan dapet pemimpin sejati itu.