Setiap orang punya cara sendiri untuk mengatasi kesedihan ataupun kemarahan. Ada yang menangis, ada yang bernyanyi, ada yang menyepi, ada juga yang berteriak-teriak.
Saya? saya lebih memilih berjalan kaki sejauh mungkin.
Setiap orang punya cara sendiri untuk mengatasi kesedihan ataupun kemarahan. Ada yang menangis, ada yang bernyanyi, ada yang menyepi, ada juga yang berteriak-teriak.
Saya? saya lebih memilih berjalan kaki sejauh mungkin.
Pantesan kurus *kabur*
Kalo saya makan mbak hehehe *pantes gemuk*
saya?
nonton
makan
jalan-jalan (bukan jalan kaki) :p
Lari dong…
wah itu kebiasaan yang bagus tuh… dengan jalan kaki bisa menemukan macam-macam, melihat sekeliling dan bisa tahu bahwa “kita bukan yang terburuk”
EM
saya? *siapa yang nanya coba!*
saya sukanya diem, ngeliatin apapun itu -clingak clinguk-, jalan, beli eskrim
asekasekk, π
Saya memilih belanja.. *digaplok*
Mbak? Kenapa? Peluks
Haha. Sama persis!
Kalau sedang sedih atau gundah gulana, juga sering jalan kaki sendiri. Menikmati alam dan lingkungan sekitar, sejenak menenangkan dan menjernihkan kepala, sambil kemudian memikirkan apa yang selanjutnya dilakukan. π
Berjalan kaki itu sehat, lho. Bisa bikin langsing pula. Asal jangan seperti saya, jalan kaki kok di area warung-warung tenda tepi jalan. Tergoda dah. π
ndak pa pa mbak jalan kaki asal tau jalan pulang aja.. hehe π
mirip mbak. Jalan kaki keliling daerah kota yang jarang dikunjungi, nyasar ga jelas, pulangnya nenteng makanan dan dvd
kalo bisa pergi2 sih jalan2 tapi seringan sih kalo lagi kesel bongkar pasang isi kamar ehehehe….. butuh pelampiasan buat mengeluarkan energi negatifnya dan mentransfernya menjadi hal yang positip ehehehe….
Pingback: berat badan | My Blog