#31 itikkecil dan sinetron

Saya sudah lama tidak membuka facebook saya. dan ketika membuka facebook saya hari ini, salah satu grup baru yang diikuti beberapa teman saya di facebook menarik perhatian saya. nama grupnya adalah “gerakan koin untuk artis putri yang ditukar”.

Tentu saja tidak adil untuk menyetujui atau tidak menyetujui suatu gerakan tertentu tanpa melihat terlebih dahulu sinetron tersebut. karena itu saya memutuskan untuk membuang waktu saya demi menonton sinetron yang dimaksud. maklum saja, sudah lama saya tidak nonton sinetron. lebih baik saya membaca buku atau bermain game *eh* atau nonton acara lain asal bukan sinetron.

*ternyata putri yang ditukar sudah diputar*
*oh ada Nikita Willy, eh ada Atalarik juga. Iszur Muhtar juga. jah, ada Vonny Cornellya. bintang jadul ternyata sudah jadi emak-emak dan bapak-bapak di sini πŸ˜† *

hus! fokus! *keplak diri sendiri*

ternyata menonton ini bisa menyebabkan stress menahun, kejang-kejang dan disorientasi hidup. Bayangkan kalau misalnya saya bisa mengancam orang seperti ini.

“Kamu bandel ya! sebagai hukumannya, kamu harus menonton putri yang tertukar selama lima belas menit!”
“tapi…”
“Melawan ya? Kalau begitu hukumannya ditambah menjadi satu jam!”
“Ini tidak adil!”
“Baiklah! Kalau begitu, kamu harus menonton sinetron Putri yang tertukar selama tujuh hari berturut-turut”

Hmm… Jadi intinya adalah cerita tentang dua anak, Amira dan Zahira yang diduga tertukar. dan sepanjang saya menonton sinetron ini yang dipersoalkan adalah apakah benar si Amira dan Zahira ini tertukar atau tidak. Saya tidak tahu pasti sudah berapa episodekah sinetron ini diputar. Tapi kalau saya yang jadi penulis skenarionya satu episode juga sudah selesai. tes DNA saja. kan katanya bapaknya kaya raya. dan semua pertanyaan yang menggayut selama ini pasti akan langsung terjawab.

Kembali ke soal gerakan di atas tadi. Saya setuju dengan adanya gerakan itu. Indonesia perlu dibebaskan dari pembodohan semacam ini. tapi di sisi lain, kenapa sinetron seperti ini terus diputar tentu karena ada pasarnya. ada penonton setia yang menonton. contoh lain tentu saja adalah cinta fitri yang fenomenal itu.

Mungkin ada yang beranggapan, kenapa harus membuang uang, meskipun koin untuk menyumbang gerakan ini. saya menganggap ini adalah salah satu investasi kalau misalnya gerakan ini akhirnya berhasil untuk mengumpulkan uang yang bisa membuat para pemain sinetron ini beristirahat *kasihan sekali mereka selama ini* kita sudah membebaskan Indonesia dari salah satu bentuk pembodohanΒ  meskipun tentu saja sepertinya itu tidak mungkin.

PS : Soal ini silakan dibaca juga di :
1. Antara Mamah, diriku dan Putri yang Ditukar
2. Absurditas di Putri yang Ditukar

28 thoughts on “#31 itikkecil dan sinetron

  1. Mbak’e.. Itu si prabu udah test DNA lho, cuma hasil testnya diburu org2 jahat kayak si wisnu, meisya, lena.. Mmm sapa lg ya.. Dan akhirnya kertas hasil testnya dibakar πŸ˜€ #korbansinetron
    *ngumpet sebelum dirajam massa*

  2. Bunda saya tuh, hobi banget nonton sinetronnya demi melihat akting si Rizki….
    Bah, asli nyebelin itu pilem, berjam-jam baru bersambung. ><

  3. kenapa artis-nya disumbangin koin? toh mereka bisa memilih main di sinetron atau film seperti apa.
    kalo koinnya untuk bikin sinetron yang bermutu sih okey2 saja… πŸ™‚

  4. Pingback: nonadita » Absurditas di Putri yang Ditukar

  5. rcti stiap hri, start jm 5.30 sore ’till 10.30 pm, menghidangkan sinetron “sekelas” putri tertukar..
    ibundaku slah satu audiense ny :((

  6. Ada si Surti yang lucu πŸ˜€

    Setuju sekali. Ada asap pasti ada api. Sinetron masih seperti sekarang karena memang banyak peminatnya.

    Bibiku di kampung, misalnya. Saban malam waktunya dihabiskan di depan tivi: nonton sinetron. Malah terkadang memprovokasi ibuku untuk ikutan nonton, dengan pola-pola provokasi ala orang MLM yang memprospek calon anggota baru.

    Kalau gerakan-gerakan penolakan ini berlanjut, seharusnya pemerintah harus memerhatikan. Pemerintah bisa memberi pengaturan, misalnya masa tayang sebuah sinetron maksimal sekian jam dan tidak boleh dilanjutkan setelah kurun waktu tertentu tersebut meskipun dengan judul yang baru.

  7. kira2 bisa gak ya badan sensor ngasih value2 yang harus ditaati oleh shootnetron maker? batasan2, syarat2 lah. kayak gak boleh lewat berapa episod, jalan cerita harus jelas, jam tayang ga boleh stripping…ah mimpi indah -_-

  8. Iya sih, setuju. Sinetron Indonesia sekarang kebanyakan ngga bermutu ngga mendidik, menjual mimpi setinggi langit, mengada-ngada, kapan sih bisa maju…. tapi koq masih banyak orang-orang yang suka….heran???????????

  9. Hyess! Akhirnya rahasia tentang Amira yang tertukar selama ini sudah diungkapkan langsung dari bibir Ibu kandungnya sendiri! \m/!! *metal*

    Etapi semprul itu, tadi streaming RCTI-nya sempat tersendat, dan ada gangguan eksternal, jadinya kelewat deh, bagaimana nasib Aini, Ibu kandung Amira πŸ˜₯

  10. kadang yang absurd, aneh, menggelikan, ngga banget itu tetap jadi langganan tontonan hihi.. apalagi kalau dirumah bukan Anda yang berkuasa xixixi..

    *lirik nonadita yg sering ngetwit PyD

  11. Ide bagus, kalo gw punya anak dihukumnya nonton sinetron aja dipojokan 😐

    Tiap mindahin channel ke sinetron kadang penasaran, cuma lama-lama enek juga melihat `gambaran` antagonisnya yang punya stereotipe:
    “Orang kaya, punya mobil yang gampang banget dipake nabrak orang, ngeracun itu mudah ga usa pake nurani, bunuh orang dengan nyuruh preman bertato dan tampang serem apalagi”

    Kan ga semua preman mesti bertato dan tampang sereeeem,, #eaaa

    • Hukumannya kalo ngelawan bisa ditambah mesti bikin sinopsis soal episode yang ditonton + analisis mendalam kenapa antagonis dan protagonis melakukan hal seperti itu dari sisi ekonomi, psikologi dan sosial

Leave a Reply to umenumen Cancel reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.