“If you are happy, i am happy”
Pernah mengatakan kalimat seperti ini? Saya pernah. tapi yang saya rasakan saat itu adalah sebenarnya saya tidak bahagia. Mungkin anda pernah punya masalah seperti saya dulu. sahabat atau teman atau saudara anda melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak anda setujui. Bisa jadi sahabat atau teman atau saudara anda berhubungan dengan seseorang yang menurut anda tidak baik. Atau dalam kasus saya dulu, sahabat saya berhubungan dengan seseorang laki-laki yang menurut saya sangat menyebalkan.
Seringkali dalam hidup ini kita memerlukan persetujuan dari orang-orang sekeliling kita. apalagi kalau kita punya sahabat. adalah sesuatu yang menyenangkan kalau bisa melihat pacar dan sahabat kita juga bisa berbaur bersama. tetapi sayangnya mungkin saja hal itu tidak terjadi. Dalam kasus saya, saya sudah tahu persis kelakuan si laki-laki dan saya menganggap laki-laki itu tidak pantas buat sahabat saya. Sahabat saya menyadari ketidaksukaan saya, meskipun saya tidak pernah menyatakan secara langsung keberatan saya. sebaliknya saya mengatakan “If you’re happy, I’m happy”. Dalam hati sih saya masih uring-uringan dan berharap si sahabat putus saja dengan pacarnya yang menyebalkan itu.
Tetapi akhirnya saya sadar bahwa yang saya lakukan itu salah.ย yang menjalani hubungan danย merasakan segalanya kan sahabat saya. saya toh cuma orang ketiga yang sebenarnya tidak merasakan manfaat apapun. Jadi sebenarnya kalau sahabat saya memang bahagia, kenapa malah saya yang jadi sewot sendiri hanya karena ketidaksukaan saya?ย Sebenarnya yang terpenting kebahagiaan saya atau sahabat saya? Mungkin yang seharusnya saya lakukan adalah mendoakan yang terbaik untuk mereka berdua. sehingga saya bisa dengan tulus mengatakan : “if you’re happy, i’m happy”
kalau namanya lagi dimabuk mau dibilang apa juga gak mempan jeng #apasih
@ansella
jadi memang seharusnya yang saya lakukan adalah diam saja ๐
bagaimana kalau “if you’re happy, i’m okay.” ๐
kayaknya mendingan seperti itu dok…
Menurut saya …
Jika itu bertentangan dengan hati nurani …
Tak perlu kita mengucapkan “if you’re happy… I’am happy”
salam saya
atau pakai kalimat seperti takodok di atas om…
if you’re happy, i’m okay
mana inih yang barunya yaaaa ‘clingak clinguk’
sabar dikit napa sih? *tendang-tendang ansella*
pernah sih mencoba berbesar hati dengan kalimat i’m happy if you’re happy, tapi sisi lain pengen melanjutkan kalimat itu dgn ‘and i can make you happy’
dalam realita sih biar berusaha happy masih juga terasa pedih so i guess kalimat lengkapnya itu i’m happy if you’re happy because of me :p
*puk-puk tamago*
Hehehe..saya juga pernah mengalami dilema mirip seperti itu…Dan karena masih SMP, saya nggak negur cowok yang disenengi sahabatku itu….hehehe..
ah SMP… saya juga pernah mengalami hal seperti itu bu…
Terkadang memang kata-kata hanya lip service semata , saat ini, belum tentu dari 1 dari 10 orang akan berani dengan tulus, ikhlas mengatakan kata-kata tersebut.
iya… saya juga
Ikutin cara-cara Operator di Indonesia aja mbak, jadi gini…
“If you’re happy, I am happy” (*
(* Syarat Ketentuan Berlaku
๐
syaratnya apa?