Ayat-ayat cinta

Bertentangan dengan niat awal saya, akhirnya saya menonton film ini di bioskop. Malam minggu kemaren saya dipaksa menemani adik dan sepupu saya menonton film ini.

Saya datang tanpa ekspektasi apapun karena saya belum pernah membaca novelnya. Sepertinya sudah banyak yang membahas soal film itu jadi saya hanya akan mengomentari sedikit saja soal film ini.

Sayang sekali bagian di Mesir itu kebanyakan pakai bahasa Indonesia. Lebih bagus kalau misalnya pas di Mesir itu pake bahasa Arab dan dikasih subtitle. selain itu janggal sekali melihat kebanyakan orang Mesir itu ternyata aktor Indonesia.

Secara keseluruhan filmnya lumayan bagus, walaupun banyak bagian yang seharusnya membuat saya terharu malah membuat saya terkikik karena geli. Mungkin karena saya tidak baca novelnya saya jadi bingung kenapa hampir semua tokoh perempuan di film ini nyaris putus asa dan kehilangan gairah hidup karena tidak mendapatkan cinta Fahri. I mean, get real. Kalau misalnya sudah jadi milik orang lain ya kita juga harusnya cari yang lain. Fedi Nuril tidak meyakinkan sebagai laki-laki yang patut diperebutkan sampai mati, just my two cents ya….

Di luar itu yang menyebalkan adalah orangtua yang nekad membawa anaknya nonton film ini walaupun jelas-jelas bubar film ini jam sebelas malam 🙄 .

PS : belakangan ini saya agak kesusahan untuk blogging karena  jaringan internet di kantor saya mati. Jadi maafkan kalau saya tidak bisa blogwalking maupun membalas komentar yang masuk.

35 thoughts on “Ayat-ayat cinta

  1. “Di luar itu yang menyebalkan adalah orangtua yang nekad membawa anaknya nonton film ini walaupun jelas-jelas bubar film ini jam sebelas malam”

    Setujuhhh, pas saya nonton malah ada anak kecil yang pk acara nangis segala, katanya : ma..ma..ayek… (ma..ma pulang..)
    wekssss….!!!

  2. Secara keseluruhan filmnya lumayan bagus, walaupun banyak bagian yang seharusnya membuat saya terharu malah membuat saya terkikik karena geli.

    Sama ketika saya ketawa masuk rumah hantu di pasar malam? 😆

  3. @goop
    itu aja mendadak kok 😀

    @au’
    orang tua yang bener-bener kurang kerjaan

    @edy
    😆

    @Nike
    makanya saya gak kecewa, saya kan belum baca novelnya 😀

    @Effendi
    iya 😆 soalnya gaya sinetron sekalee

    @suandana
    :mrgreen:

  4. Fedi Nuril tidak meyakinkan sebagai laki-laki yang patut diperebutkan sampai mati, just my two cents ya….

    Jadi laki-laki seperti apa yang pantas diperebutkan sampai titik darah penghabisan, Tik ? 😆

    Saya sendiri belum nonton walaupun sudah baca novelnya. Dan semoga tetap tidak menonton.

  5. Berulang-ulang selalu ane sampeykan dan tegaskan, ane kagak suka pelem endonesa… kagak ada teks-na atawa subtitle-na… :mrgreen:

    Mpok… kalo menurut ane, Ayat-ayat Cinta sebaekna jangan dibikin pelem layar lebar. Mungkin lebih bagus kalo dibuat sintantron dulu, entar liat dulu bageymana reaksi ama apresiasi penonton. Kalo sekiranya bagus, baru dibikin pelemnya. Kalo ternyata masyarakat juga antusias dengan pelemnya, baru dibikin komiknya :mrgreen:
    *difecut 40 kali*

  6. Ho ho ho, saya sih gak masalah mau filem ini dibilang sesat atau dosa jariah (bahasanya Uwak) atau bagus atau gimana…

    Tapi melihat MD Entertainment dipajang gede-gede di poster film, saya sudah bisa menerka bakal jadi seperti apa film ini….

    *Kembali mengusung slogan “Musnahkan Punjabi di seluruh dunia”*

  7. @takochan
    untung gak bayarin desti tiketnya 😆

    @almas
    kalo mau dibayarin nonton, ayo ke sini :mrgreen:

    @thelobiezz
    jarang film yang diangkat dari novel itu bisa memenuhi ekspektasi pembaca novelnya

    @Pyrrho

    Jadi laki-laki seperti apa yang pantas diperebutkan sampai titik darah penghabisan, Tik ?

    kayak bang fertob :mrgreen: Richard Gere 😆
    *kidding*
    saya belum menemukan tuh…….. mungkin si nyet *dihajar massa*
    masalahnya saya orang yang realistis bang, kalo sudah jadi milik orang lain, ngapain harus dikejar terus. kan pria lain masih banyak

    @aRuL
    laki-laki yang bisa menerima saya apa adanya

    @cK
    bukan cuma satu Chik, mungkin lebih dari lima

    @Cabraw
    takutnya kalo dibikin setantron bakal dipanjang-panjangin sampai ratusan episode dan ceritanya bakal tambah gak masuk akal

    @Junarto Imam Prakoso
    😆 saya masih gak ngerti apa itu cinta

    @Amed
    Punjabi haters ternyata 😆

    @stey
    tunggu kalo ada yang mau bayarin aja stey
    *ditabok stey*

  8. Pingback: Laki-laki yang patut diperebutkan sampai mati versi saya « Itik Kecil

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.