Sebagai pengguna transmusi yang setia, ke mana-mana saya pergi biasanya naik transmusi. Tapi dulu pernah saya naik transmusi tapi lupa memeriksa apakah ada uang tunai di dalam tas. Untungnya setelah mengorek-orek bagian dalam ransel saya menemukan uang receh sejumlah 4 ribu. Untungnya lagi, kondekturnya sudi terima pembayaran saya.
Bulan depan katanya transmusi tidak menggunakan karcis lagi. Sebagai gantinya disiapkan smart card. Smart card ini ada dua jenis, yang dapat diisi ulang dan yang sekali pakai.
Kondektur transmusi sudah mulai gencar menawarkan kartu ini kepada penumpang transmusi. Saya langsung beli satu dong, dan langsung diisi ulang banyak-banyak biar tak perlu repot lagi mengeluarkan uang ketika di transmusi. Kerepotan ketika menggunakan kartu ini adalah ketika transit di mana penumpang harus diperiksa satu-satu. Bayangkan kalau kita sedang buru-buru. Kemudian kartu ini tidak ada nomornya sehingga kalau kartu ini hilang, wassalam.
wahai itik kecil.. petugas yang bertugas di dalam bus itu Pramugara, sedangkan yang di halte itu Pengawas. Jangan lagi gunakan istilah kondektur atau kenek yaa.. peace! =D
Noted. Terima kasih atas koreksinya.