Disclaimer : tulisan panjang dan banyak gambar

27 -28Oktober 1928, kongres pemuda diadakan dan menghasilkan sumpah setia yang kemudian lebih dikenal sebagai sumpah pemuda. pada kongres itu, utusan dari berbagai organisasi pemuda yang tersebar di seluruh Hindia Belanda berkumpul bersama termasuk dari Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, PPPI, Pemuda Betawi dan lain-lain. Di masa itu, tantangan yang dihadapi adalah masih dijajahnya Indonesia oleh Belanda dan negara Indonesia belum ada. Kemiskinan, kurangnya pendidikan dan belum dikenalnya nasionalisme membuat pemuda-pemuda tersebut mengucapkan sumpah setia yang berbunyi :

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

82 tahun kemudian, kami 14 blogger dari berbagai daerah merekonstruksi ulang sumpah setia yang diucapkan 82 tahun yang lalu dengan mengikrarkan kembali sumpah pemuda secara digital. dan acara ini juga sekaligus menjadi pemecahan rekor MURI. Ada talkshow tentang sumpah pemuda yang diisi oleh Jaya Suprana, Anhar Gonggong, Iman Brotoseno, Iman Prasodjo dan Sudiyanto.

credit foto : mas Hedi Novianto

penyerahan rekor MURI untuk peserta sumpah pemuda digital terbanyak

talkshow

Di acara itu, blogger juga diikutkan lomba Historia yang membuat saya yang selama ini ogah buat masuk musium akhirnya menginjakkan kaki ke musium sumpah pemuda. Permainannya menarik, mengingatkan saya pada acara Amazing Race. Meskipun kami kalah, tetapi lomba ini membuat saya belajar lagi tentang sejarah Indonesia.

gaya sebelum lomba

kostum panitianya keren...

puzzle yang sudah selesai disusun

meng-upload gambar di twitter

Terima kasih untuk XL dan panitia Sumpah Pemuda 2.0 yang sudah bersedia membiayai saya untuk hadir di acara ini dan akhirnya bisa hadir di pesta blogger 2010. terima kasih juga untuk komunitas wongkito yang mengirim saya untuk hadir di acara ini.

meskipun kalah tetap semangat

Indonesia sudah menjadi tumpah darah kita, kita sudah dikenal sebagai bangsa Indonesia dan bahasa Indonesia adalah bahasa resmi negara kita. Jadi tantangan yang akan dihadapi juga berbeda. yang dihadapi saat itu bagaimana agar persatuan dan kesatuan Indonesia tetap terjaga dan tidak terpecah belah hanya karena kita berbeda suku, golongan maupun agama. dan salah satu tugas blogger adalah melalui tulisannya ikut menjaga hal tersebut dengan tidak membuat tulisan yang berpotensi untuk memecah belah. selain itu, catatan untuk diri sendiri adalah memulai untuk menulis dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. bukan seperti selama ini, menulis dengan bahasa yang campur aduk.