Kalau tidak karena anak-anak wongkito mengajak saya untuk menonton film ini, mungkin saya tidak akan terlalu peduli dengan heboh yang ada sekarang. saya memang jarang nonton di bioskop karena saya malas nonton sendirian dan selain itu pacar saya yang tercinta itu ogah nonton di bioskop. konsepnya tentang menonton film adalah duduk sendirian di kamarnya sambil menonton dari layar monitor sebesar 15 inci yang sudah buram dan seringkali harus dipukul-pukul terlebih dahulu agar warnanya tidak merah. dan ditambah dengan pikiran kalau memang dengan uang 7 ribu perak sudah cukup, kenapa harus mengeluarkan uang sejumlah dua puluh ribu ditambah dengan ongkos parkir. menyedihkan memang, but I love him and I think I should accept him just the way he is.
Ok, back to the topic. Karena hari-hari ini dia sedang sibuk dan mengabaikan saya yang seringkali kesepian termasuk di malam minggu dan malam-malam libur lainnya. ajakan menonton dari teman-teman saya ini tentu saja tidak ingin saya lewatkan. ditambah lagi saya tidak harus mengantri untuk menonton karena ada Jafis yang berbaik hati sudi untuk berlama-lama mengantri di sore hari agar kami semua (sebelas orang) bisa menonton dengan nyaman di malam hari.
dan tentang filmnya sendiri, saya hanya akan membuat sinopsis singkat saja karena sudah banyak yang menulis tentang film ini. Ada seorang pakar yang berhasil mendeteksi adanya pergeseran kerak bumi dan oleh karena itu pemerintah Amerika Serikat bersama beberapa negara (termasuk G8 – G20 tidak disebut di sini 😆 ) membuat sebuah kapal yang sepertinya terinspirasi oleh bahtera nabi Nuh. di mana mereka akan menyelamatkan segelintir umat manusia dan hewan-hewan.
Cara untuk memilih umat manusia tersebut adalah dengan apalagi kalau tidak uang. satu kursi di kapal tersebut dihargai 1 milyar euro atau sekitar 16 trilyun rupiah – bahkan dana talangan century pun tidak cukup untuk membeli kursi di kapal ini.
di pihak lain ada seorang novelis miskin yang secara tidak sengaja mengetahui rahasia tentang kapal ini dan demi menyelamatkan anak-anak dan mantan istrinya yang masih dia cintai, dia rela terbang sampai ke Cina untuk bisa masuk ke kapal ini.
Dari situ, film ini hanya bercerita tentang upaya Jackson Curtis – si novelis miskin yang nyambi jadi supir limo itu – untuk pergi ke Cina. dan IMHO, it’s just another disaster movie. film dipenuhi dengan tsunami dan gempa bumi. akhirnya tentu saja happy ending khas film Hollywood lainnya. tidak ada kiamat di sini, ini sama saja seperti film Dante’s peak dan Vulcano cuma dengan skala bencana yang lebih besar.
dan kesimpulan yang saya bawa ketika pulang adalah, bencana bisa terjadi pada siapapun dan kapanpun dan saya tidak akan pernah tahu kapan hidup saya di dunia berakhir dan seperti pepatah entah darimana, beribadahlah seakan engkau akan mati esok.
oh ya, satu hal lagi. yang pada rame protes itu, sudah pada nonton belum sih?
gambar diambil dari sini
nonton dulu…. baru protes….
gue belum nonton.. masih males buat ngantrinya
itulah masalahnya mbak.. yang ngoceh-ngoceh di media itu asbun… nggak ngerti makna film 2012 kok komeng yg macam-macam…
menurutku jangan lihat konteks kiamatnya, tp pesan moralnya yg penting.
saya kagum dengan selipan kisah hidup keluarga penulis itu.. so cool
sepakat! film-nya tidak berbeda jauh dengan film2 made_in_hollywood yg sejenis. seperti the days after tomorrow, armageddon. cuma sekarang di film 2012 tsb bencananya dikumpulin jadi satu aja.
soal kiamat mah, yg saya tau gak ada satupun mahluk di dunia yg selamat. tp di film tentang “kiamat” ini, eh ada yg selamat, mirip nabi nuh pulak! alamak!
btw, untungnya saya berkategori sama dengan doi-nya mbak ira, males nonton bioskop ato lebih tepatnya lebih sering bokek. 😀 terbukti, bioskopnya direnovasi dah lama, saya baru tau pas nobar kemaren. wkwkwkw..!
@Billy
tunggu aja Bil, sepertinya masih akan lama…
@Jafis
so cool, tapi lebay juga…..
@King Arten
itulah… ini kan cuma film bencana biasa… tapi dikait-kaitkan dengan ramalan bangsa Maya itu….
uda nonton…cuman yang heran, kenapa tahunnya harus di reset jadi 0001 yo mbak?
Sepakat dengan ini, tentunya menggunakan monitor yang gak rusak dan tata suara 2.1. 😀 Kelemahannya cuma satu sih, film2 terbaru seperti 2012 tentu tidak tersedia versi digitalnya dengan cepat, kecuali bersedia nonton versi cam-rip. 😛
Tentu saja ini komen justifikasi karena gak ada bioskop disiniya ya.. it just another disaster movie, promo yang berlebihan bikin kesal! masih lebih bagus Astro Boy ketimbang nih film 😆
@Angel Ndutz
mungkin karena dianggap sebagai awal yang baru? karena dunia lama dianggap sudah hancur…
@jensen
di Palembang ada 3 bioskop 21 dan filmnya termasuk baru. sekali-kalinya mengajak saya nonton bioskop pada saat Superman Returns diputar.
@Chic
Astro Boy belum diputar di sini Chic…..
Yang penting happy ending kan?
Soalnya kalau nggak happy ending males nonton…udah capek deg2an akhirnya nggak bahagia……
Lha niat nonton nya untu senang-senang
Belum nonton, disini desak2an-moshing ngantrinya aja uda ‘kiamat’ tersendiri 😛
kalo mau film kiamat mah Knowing tuh, walau ada awal baru lagi sih.. seperti ceritanya CS Lewis
Saya baru mau nonton hari Minggu ini. Doakan semoga tidak kehabisan tiket (lagi) yaa~~ \m/
Saya juga membuat artikel kiamat 2012 di blogku dengan versi agama. Cuma saya belum nonton film ini.
Sudah saya tebak.
Saya kira, mereka yang heboh-heboh soal film itu, paling gara-gara terprovokasi…
Apa lagi belakangan sering bencana, udah deh, film model begitu langsung jadi sasaran…
Padahal, film model gitu udah banyak beradar sebelumnya, seperti deep impact dan sejenisnya. 😛
kenapa prilaku si Nyet itu saya banget?? *tidak peduli inti posting, apalagi 2012nya…*
Hehe itu yg protes keknya salah nonton film deh..
lo bukannya yg ribut-ribut itu bagian dari promosi film nya?
mbak karena aku gak bisa nonton di bioskop akhirnya nonton dvd bajakan itupun hasil perjuangan teman kantor… hasilnya ditengah film aku malah tidur wkwkwkwkwk….
Tiket 2012 untuk tanggal 19/11/09 di XXI Jogja habis hari kemaren
Hebat kan?
Jd hari ini gak ada antrian tiket 2012 di XXI Jogja
______________________________________________
Tidak menolak kunjungan Anda ke blog saia yang lain di http://rizaherbal.wordpress.com/
hahaha.. percis kayak saya tuh. nonton di depan monitor 15 inchi yang kalo gak dipukul2 merahnya ilang. hehehe…
Udah nonton.. special effectnya keren, tapi tipikal film hollywood walopun kiamat tetep aja pemeran utama mah selamat 😛
…
Ku lom nonton, studio21 jaraknya 65 km dr rumah 😦
…
belom liat filemnya
nunggu antriannya bubar dulu mbak, kasian istri saya yang lagi hamil 8,5 bulan itu kalo harus ngantri juga 😆
ya memang hanya bencana saja seeh
penasaran, tp males antri.
nyang mo nonton di 21 jogja, nitip dungggs
Saya gak sempet nonton filnya (tapi sudah membuat postingan atas ramainya wacana Kiamat terisnpirasi issue film ini), tentu saja saya gak protes. Vicky menghantarkan saya kemari, hehe, ternyata ketemu tetangga. Pernah juga liat nama webnya di FB. Baru sekarang sempat mampir. Nice blog. Kapan kita kopdar Ra……?
sepertinya gw akan tetap menunggu New Moon aja, baru bela-belain nonton ke bioskop..hihihihi
btw, bner tuh.. kalo mau protes..nonton dulu dong.. *geli liat berita siang tadi*
Eugh…aku belum nonton. Antriannya udah sepanjang film Harry Potter. Belum lagi minggu depan berencana antri nonton film New Moon.
Wakakakak…dmana2 bioskop cap antri
sebenernya sih ceritanya biasa aja ya. yg keren itu visual effect-nya! tapi dgn cerita yg biasa itu, pesan kemanusiaannya bagus banget: cinta, kebersamaan, dan kekeluargaan. keren!
yg protes2 itu ya cuekin aja.. emang ada orang2 yg bisanya cuma protes. minder kali yah
saya pikir ini karena pelem nyang ngabisin duit banyak, yo musti mbikin sensasi biar laku dan balik modal, syukur untung….
*motif bisnis*
saya nilai ini hanya film petualangan saja, masih bagusan “petualangan serina”…
haduh, saya belum nonton.
males ngantrinya..
@edratna
iya bu, yang penting happy ending 😀 saya melihat film ini sekadar menghibur saja…
@eru
hooo… penonton di Bali brutal juga ya… 😆
@Takodok
saya gak pernah nonton knowing
@Mizzy
saya doakan semoga berhasil adik…..
@Fitri
bagus dong. asal jangan ikut-ikutan ngelarang nonton film ini juga
@Nicholas Hwa
jadi gak nonton nih?
@Snowie
yang jadi pertanyaan, kok mau-maunya diprovokasi. dan seakan-akan diperalat untuk membuat film ini semakin laris ditonton orang
@Mansup
dasar laki-laki… 👿 pasti dirimu menggunakan bioskop hanya sebagai tempat untuk PDKT
@biyungnana
itu dia masalahnya… jangan-jangan nonton film yang lain
@ayahshiva
apa iya orang-orang itu dibayar buat mempromosikan film ini?
@suzan
yang gak salah nonton film? *lirik Ando-kun*
@the riza kasela
tapi kan berarti film ini akan semakin lama bertengger di bioskop
@morishige
hooo… lebih suka nonton DVD bajakan ya? *nuduh*
@Ade
yang penting kan happy ending uni…
@septarius
tunggu saja tayang di tv. biasanya yang box office gini kan cepat ditayangkan di tv
@meylya
gak nyesel juga kalo gak nonton 😆
@mas stein
mas stein keterlaluan 👿 mosok istri sudah hampir melahirkan dipaksa buat ngantri tiket
*pentung-pentung mas stein*
@kawanlama95
iya
@silvian
sayangnya saya gak tinggal di jogja 😆
@newsoul
salam kenal, terima kasih sudah mampir ke sini. tinggal di palembang juga kah?
@hawe69
apa itu new moon? *dihajar pencinta Edward*
ah, soal nyu mun saya tunggu di tivi aja deh…
@nonadita
pasti lebih memilih buat nonton nyu mun
*digampar*
@eliabintang
yah… two thumbs up buat special effectsnya memang benar-benar keren walaupun ada beberapa bagian yang lebay surebay…
@jenderal abee
soal bagus tidaknya tergantung selera kok…. kalo suka film action, film ini benar-benar bagus
@sisihati
ya sudah, tunggu tayang di tivi saja 😆
Ja-jadi… nyet dulu PDKTnya di bioskop?? 😯
abegeh sekali…
@mansup
kami pdkt nya pas masih abegeh kok….
*kalem*
pemikiran pacarmu majuuu juga,… hehehehe
betul mbak, ini seperti dante’s peak sama volcano. ditambah dengan the day after tomorrow. yah…namanya juga disaster movie. bukan kiamat… makanya heran sama yang minta film ini dicabut.
Nah, itulah kehebatan sang penyedia film. Mungkin mereka memanfaatkan situasi belakangan yang bikin filmnya benar-benar “sold out” dengan ganasnya.
sayangnya, saya tidak bisa menahan diri untuk tidak berfikir betapa kejamnya “kapitalis.” Hanya memikirkan keuntungan, dan yang “tidak tahu apa-apa” jadi korban. 😛
Ah, gomen ne, to say such things..
BTW, Biasanya film-film model begini khan gak begitu banyak peminatnya, kalahlah sama HP or KCB.
HHmmm
Minggu lalu kami sekeluarga nonton film …
Bunda dan anak-anak nonton 2012 …
Saya ?
Nonton … “Ninja Assasin”
hahaha … lebih menyeramkan … darah berceceran dimana-mana … mutilasi … dan yang sejenisnya … (BTW … kok lolos sensor ya Film ini ?)
Salam saya
2012 not to bad lar…
tapi jgn di tangepin,soalnya gak ada 1 pun org yg taw kapan terjadi tu judgmentday…horeeeeeee
yang pasti filmnya keren.. just it.. 🙂