itikkecil dan 2012

Kalau tidak karena anak-anak wongkito mengajak saya untuk menonton film ini, mungkin saya tidak akan terlalu peduli dengan heboh yang ada sekarang. saya memang jarang nonton di bioskop karena saya malas nonton sendirian dan selain itu pacar saya yang tercinta itu ogah nonton di bioskop. konsepnya tentang menonton film adalah duduk sendirian di kamarnya sambil menonton dari layar monitor sebesar 15 inci yang sudah buram dan seringkali harus dipukul-pukul terlebih dahulu agar warnanya tidak merah. dan ditambah dengan pikiran kalau memang dengan uang 7 ribu perak sudah cukup, kenapa harus mengeluarkan uang sejumlah dua puluh ribu ditambah dengan ongkos parkir. menyedihkan memang, but I love him and I think I should accept him just the way he is.

Ok, back to the topic. Karena hari-hari ini dia sedang sibuk dan mengabaikan saya yang seringkali kesepian termasuk di malam minggu dan malam-malam libur lainnya. ajakan menonton dari teman-teman saya ini tentu saja tidak ingin saya lewatkan. ditambah lagi saya tidak harus mengantri untuk menonton karena ada Jafis yang berbaik hati sudi untuk berlama-lama mengantri di sore hari agar kami semua (sebelas orang) bisa menonton dengan nyaman di malam hari.

dan tentang filmnya sendiri, saya hanya akan membuat sinopsis singkat saja karena sudah banyak yang menulis tentang film ini. Ada seorang pakar yang berhasil mendeteksi adanya pergeseran kerak bumi dan oleh karena itu pemerintah Amerika Serikat bersama beberapa negara (termasuk G8 – G20 tidak disebut di sini 😆 ) membuat sebuah kapal yang sepertinya terinspirasi oleh bahtera nabi Nuh. di mana mereka akan menyelamatkan segelintir umat manusia dan hewan-hewan.

Cara untuk memilih umat manusia tersebut adalah dengan apalagi kalau tidak uang. satu kursi di kapal tersebut dihargai 1 milyar euro atau sekitar 16 trilyun rupiah – bahkan dana talangan century pun tidak cukup untuk membeli kursi di kapal ini.

di pihak lain ada seorang novelis miskin yang secara tidak sengaja mengetahui rahasia tentang kapal ini dan demi menyelamatkan anak-anak dan mantan istrinya yang masih dia cintai, dia rela terbang sampai ke Cina untuk bisa masuk ke kapal ini.

Dari situ, film ini hanya bercerita tentang upaya Jackson Curtis – si novelis miskin yang nyambi jadi supir limo itu – untuk pergi ke Cina. dan IMHO, it’s just another disaster movie. film dipenuhi dengan tsunami dan gempa bumi. akhirnya tentu saja happy ending khas film Hollywood lainnya. tidak ada kiamat di sini, ini sama saja seperti film Dante’s peak dan Vulcano cuma dengan skala bencana yang lebih besar.

dan kesimpulan yang saya bawa ketika pulang adalah, bencana bisa terjadi pada siapapun dan kapanpun dan saya tidak akan pernah tahu kapan hidup saya di dunia berakhir dan seperti pepatah entah darimana, beribadahlah seakan engkau akan mati esok.

oh ya, satu hal lagi. yang pada rame protes itu, sudah pada nonton belum sih?

gambar diambil dari sini

44 thoughts on “itikkecil dan 2012

  1. itulah masalahnya mbak.. yang ngoceh-ngoceh di media itu asbun… nggak ngerti makna film 2012 kok komeng yg macam-macam…

    menurutku jangan lihat konteks kiamatnya, tp pesan moralnya yg penting.

    saya kagum dengan selipan kisah hidup keluarga penulis itu.. so cool

  2. sepakat! film-nya tidak berbeda jauh dengan film2 made_in_hollywood yg sejenis. seperti the days after tomorrow, armageddon. cuma sekarang di film 2012 tsb bencananya dikumpulin jadi satu aja.

    soal kiamat mah, yg saya tau gak ada satupun mahluk di dunia yg selamat. tp di film tentang “kiamat” ini, eh ada yg selamat, mirip nabi nuh pulak! alamak!

    btw, untungnya saya berkategori sama dengan doi-nya mbak ira, males nonton bioskop ato lebih tepatnya lebih sering bokek. 😀 terbukti, bioskopnya direnovasi dah lama, saya baru tau pas nobar kemaren. wkwkwkw..!

  3. konsepnya tentang menonton film adalah duduk sendirian di kamarnya sambil menonton dari layar monitor […]

    Sepakat dengan ini, tentunya menggunakan monitor yang gak rusak dan tata suara 2.1. 😀 Kelemahannya cuma satu sih, film2 terbaru seperti 2012 tentu tidak tersedia versi digitalnya dengan cepat, kecuali bersedia nonton versi cam-rip. 😛
    Tentu saja ini komen justifikasi karena gak ada bioskop disini

  4. @Angel Ndutz
    mungkin karena dianggap sebagai awal yang baru? karena dunia lama dianggap sudah hancur…

    @jensen
    di Palembang ada 3 bioskop 21 dan filmnya termasuk baru. sekali-kalinya mengajak saya nonton bioskop pada saat Superman Returns diputar.

    @Chic
    Astro Boy belum diputar di sini Chic…..

  5. Saya kira, mereka yang heboh-heboh soal film itu, paling gara-gara terprovokasi…
    Apa lagi belakangan sering bencana, udah deh, film model begitu langsung jadi sasaran…

    Padahal, film model gitu udah banyak beradar sebelumnya, seperti deep impact dan sejenisnya. 😛

  6. Saya gak sempet nonton filnya (tapi sudah membuat postingan atas ramainya wacana Kiamat terisnpirasi issue film ini), tentu saja saya gak protes. Vicky menghantarkan saya kemari, hehe, ternyata ketemu tetangga. Pernah juga liat nama webnya di FB. Baru sekarang sempat mampir. Nice blog. Kapan kita kopdar Ra……?

  7. sepertinya gw akan tetap menunggu New Moon aja, baru bela-belain nonton ke bioskop..hihihihi

    btw, bner tuh.. kalo mau protes..nonton dulu dong.. *geli liat berita siang tadi*

  8. sebenernya sih ceritanya biasa aja ya. yg keren itu visual effect-nya! tapi dgn cerita yg biasa itu, pesan kemanusiaannya bagus banget: cinta, kebersamaan, dan kekeluargaan. keren!

    yg protes2 itu ya cuekin aja.. emang ada orang2 yg bisanya cuma protes. minder kali yah :mrgreen:

  9. saya pikir ini karena pelem nyang ngabisin duit banyak, yo musti mbikin sensasi biar laku dan balik modal, syukur untung….
    *motif bisnis*
    saya nilai ini hanya film petualangan saja, masih bagusan “petualangan serina”…

  10. @edratna
    iya bu, yang penting happy ending 😀 saya melihat film ini sekadar menghibur saja…

    @eru
    hooo… penonton di Bali brutal juga ya… 😆

    @Takodok
    saya gak pernah nonton knowing

    @Mizzy
    saya doakan semoga berhasil adik…..

    @Fitri
    bagus dong. asal jangan ikut-ikutan ngelarang nonton film ini juga

    @Nicholas Hwa
    jadi gak nonton nih?

    @Snowie
    yang jadi pertanyaan, kok mau-maunya diprovokasi. dan seakan-akan diperalat untuk membuat film ini semakin laris ditonton orang

    @Mansup
    dasar laki-laki… 👿 pasti dirimu menggunakan bioskop hanya sebagai tempat untuk PDKT

    @biyungnana
    itu dia masalahnya… jangan-jangan nonton film yang lain

    @ayahshiva
    apa iya orang-orang itu dibayar buat mempromosikan film ini?

    @suzan
    yang gak salah nonton film? *lirik Ando-kun*

    @the riza kasela
    tapi kan berarti film ini akan semakin lama bertengger di bioskop

    @morishige
    hooo… lebih suka nonton DVD bajakan ya? *nuduh*

    @Ade
    yang penting kan happy ending uni…

    @septarius
    tunggu saja tayang di tv. biasanya yang box office gini kan cepat ditayangkan di tv

    @meylya
    gak nyesel juga kalo gak nonton 😆

    @mas stein
    mas stein keterlaluan 👿 mosok istri sudah hampir melahirkan dipaksa buat ngantri tiket
    *pentung-pentung mas stein*

    @kawanlama95
    iya

    @silvian
    sayangnya saya gak tinggal di jogja 😆

    @newsoul
    salam kenal, terima kasih sudah mampir ke sini. tinggal di palembang juga kah?

    @hawe69
    apa itu new moon? *dihajar pencinta Edward*
    ah, soal nyu mun saya tunggu di tivi aja deh…

    @nonadita
    pasti lebih memilih buat nonton nyu mun
    *digampar*

    @eliabintang
    yah… two thumbs up buat special effectsnya memang benar-benar keren walaupun ada beberapa bagian yang lebay surebay…

    @jenderal abee
    soal bagus tidaknya tergantung selera kok…. kalo suka film action, film ini benar-benar bagus

    @sisihati
    ya sudah, tunggu tayang di tivi saja 😆

  11. betul mbak, ini seperti dante’s peak sama volcano. ditambah dengan the day after tomorrow. yah…namanya juga disaster movie. bukan kiamat… makanya heran sama yang minta film ini dicabut.

  12. yang jadi pertanyaan, kok mau-maunya diprovokasi. dan seakan-akan diperalat untuk membuat film ini semakin laris ditonton orang

    Nah, itulah kehebatan sang penyedia film. Mungkin mereka memanfaatkan situasi belakangan yang bikin filmnya benar-benar “sold out” dengan ganasnya.

    sayangnya, saya tidak bisa menahan diri untuk tidak berfikir betapa kejamnya “kapitalis.” Hanya memikirkan keuntungan, dan yang “tidak tahu apa-apa” jadi korban. 😛

    Ah, gomen ne, to say such things..

    BTW, Biasanya film-film model begini khan gak begitu banyak peminatnya, kalahlah sama HP or KCB. :mrgreen:

  13. HHmmm
    Minggu lalu kami sekeluarga nonton film …
    Bunda dan anak-anak nonton 2012 …

    Saya ?
    Nonton … “Ninja Assasin”
    hahaha … lebih menyeramkan … darah berceceran dimana-mana … mutilasi … dan yang sejenisnya … (BTW … kok lolos sensor ya Film ini ?)

    Salam saya

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.