Sungguh, selama ini saya mengira bahwa anda tidak dapat berbuat lebih rendah daripada ketika anda memaksakan untuk memasukkan cerita kematian istri kakak Ipul ke dalam film anda Arwah Kuntilanak Duyung. Menghubung-hubungkan tol cipularang dengan kuntilanak duyung yang berumah di dalam laut tentulah perbuatan bodoh. Tapi ya sudahlah, kalau anda bilang ada hubungannya, apa boleh buat. Toh setiap orang punya pilihan untuk percaya atau tidak dan saya termasuk orang yang tidak percaya.
Ketika anda menyebarkan berita bahwa anda membiayai operasi keperawanan mbak depe demi kesuksesan film pacar hantu perawan, saya menganggap bahwa itu adalah upaya yang tentunya sia-sia. Dengan sejarah memiliki dua mantan suami, siapa pula yang bakal percaya bahwa mbak depe masih perawan.
Tetapi ketika mendengar berita bahwa Mr bean akan dipasangkan dengan depe dalam film terbaru anda yang berjudul Mr Bean kerasukan depe, saya hanya bisa bertanya-tanya, kegilaan macam apa yang anda lakukan kali ini. dan bagaimana pula Rowan Atkinson bisa sudi bermain di film tentang pocong-pocongan ini. Mungkin kalau melihat tingkah Mr bean anda bakal beranggapan bahwa rowan atkinson adalah seorang manusia yang tolol. Tetapi kalau anda tahu latar belakang pendidikannya maka anda akan sadar bahwa Rowan Atkinson adalah Master di teknik elektro dan anda juga akan sadar bahwa aktingnya yang tampak bodoh dan kekanak-kanakan dalam Mr bean adalah sebuah komedi yang direncanakan dengan baik dan ditulis dengan sempurna.
Anda bisa berkilah apapun, tetapi penempatan nama Mr. Bean dalam credit title, penampakan Teddy, boneka kesayangan Mr bean dan juga tingkahnya yang meniru-niru mr. Bean menunjukkan bahwa pada dasarnya anda memang menggunakan brand Mr. Bean. Ketika produksi film ini anda bahkan membuat pernyataan bahwa memang Rowan Atkinson yang bermain di film ini. Tapi lupakanlah soal itu, di Indonesia ini nampaknya memang kita terbiasa menggunakan segala sesuatu yang serba palsu alias kw, jadi nampaknya penggunaan nama Mr bean sudah dianggap wajar saja.
Mungkin masih dapat dimaafkan kalau anda memberikan cerita yang menarik untuk ditonton. Namun 65 menit yang saya habiskan dalam bioskop adalah waktu yang penuh kesia-siaan. Anda bahkan ingkar memberikan janji yang anda sendiri tuliskan dalam poster anda.
Saya tidak menemukan adegan depe memamerkan goyangan gergajinya pada mr bean. Saya bahkan sama sekali tidak tertawa ketika mr. Bean berenang di kolam renang bersama Teddy ataupun adegan lain yang melibatkan mr Bean palsu ini. Anda bahkan tidak bisa memberikan cerita yang utuh untuk dinikmati. Saya tidak mengerti apa gunanya Marwan XL ditaruh di dalam cerita ini. Sama seperti saya tidak mengerti kenapa anda nampaknya dengan percaya diri menuliskan bahwa yang datang adalah komedian dunia. Dewa komedi? dewa komedi dari Hongkong! Dan anda masih saja berkelit dengan mengatakan bahwa Mr bean yang bermain di fim ini asli dari Inggris. Orang bodoh pun tahu kalau Mr bean adalah Rowan Atkinson. Kalaupun anda mengatakan sudah mengurus lisensi, lantas kenapa ada pernyataan dari facebook page bahwa itu tak ada hubungannya dengan Mr. Bean? Mungkin memang anda adalah penganut prinsip tak ada rotan akar pun jadi, tak ada Rowan Atkinson, yang palsu pun jadi.
Saya bahkan tidak tahu harus berkomentar apa tentang film ini. Karena nampaknya memang ini merupakan potongan-potongan cerita yang digabungkan menjadi satu dan disambungkan dengan paksa agar cukup selama 65 menit. Kemudian jadilah cerita tentang asrama pocong di mana Mr bean adalah salah satu pocong yang tinggal di sana dan marni (depe) dan parmin (doyok) adalah pocong newbie yang mati karena parmin hendak memenuhi ngidamnya marni yang ingin bertemu dengan catwoman. Marni kemudian ditaksir mr bean karena mirip dengan catwoman (depe lagi). Lantas ada olimpiade pocong dengan janji siapa pemenangnya bebas jalan-jalan ke mana saja, meskipun setahu saya memang selama ini pocong bebas merdeka. Karena mereka memenangkan olimpiade pocong ini, mereka memutuskan untuk nonton konser catwoman bersama-sama.
Bagian terabsurdnya adalah ketika catwoman konser dan mendadak curhat dengan mengatakan, “saya datang dengan cinta untuk kalian.” dan dilanjutkan dengan curhat tentang kehidupannya di masa lalu dan kisahnya yang berhubungan dengan Parmin. Dan kemudian begitu saja. Film ini berakhir. Meninggalkan saya yang terbengong-bengong berusaha mencari-cari maksud dan tujuan film ini.
Anda bisa mengatakan seperti yang dikutip dari detik, “Saya baru tahu kalau ada penonton yang kecewa. Selama yang saya tahu, penonton terhibur kok!”
Well, yang jelas saya tidak.
Rating: 1/10
Gambar dicolong dari: sini
tersenyum …
there is no bussines like show bussines …
(their kind of show bussines …)
salam saya
nampaknya yang dipentingkan adalah keuntungan di sini.
Pingback: Surat terbuka untuk KK Dheeraj | My Blog- Typhoon Pepeng
Judul pilemnya aja udah memuakkan….
hehehe…
Indonesia Tanpa KK Dheeraj! Sampah banget tuh orang!
jadi maksudnya kirim balik ke indihe sana?
saya kasih rating -10
hihihi
wogh… lebih kejam lagi ternyata
telaten sekali sampeyan mengumpulkan sampah-sampah berserakan yang dijatuhkan sama si dheeraj, salut!
saya kan pemulung mas 😀
huahahaha malah jadi pengen nonton buat nyela-nyelain. yang pasti tujuan dia dapet sih, yaitu bikin orang penasaran. tapi caranya itu enggak bangeeeeet!
dari dulu caranya memang enggak banget Chik.
yang gw heran, kok Ira sabar menonton yaa :))
ini adalah salah satu cara untuk menguji kesabaran kak pit.. *benerin kerudung*
KK Dheeraj biangnya film ‘sampah’. Gak tau malu banget ya membohongi publik seperti itu. Saya nggak pernah ada ketertarikan sama sekali pada film yang judulnya udah nyeleneh duluan. Apalagi kalo genrenya horor ala Indo.
Rating: nol besar!
Thanks for saving my time, ma’am!
your welcome…
Ngakak lihat ratingnya.
mau dikasih nol tapi kok gak sampe hati…
Mbak, daku menghargai dirimu yang mau menonton film ini.. Cuma besok-besok jangan sia-doakan duitmu buat nonton film sampah, mbak.. Sayang. Terlalu berharga 20rb buat nonton itu..
25 ribu Chi… 25 rebu duit yang digunakan demi sebuah tulisan ini.
sungguh sebuah kesabaran yang dahsyat sampai bisa tahan melihat hingga akhir…
karena itulah aku bisa menjadi lebih tabah anakku…
arrgghh!! padahal saya sudah bertekad ngantri pertama baca reviewnya… >,< …
etapi posternya dahsyaaaaatttt!!! sbage orang yg biasa ngeliatin poster iklan berlama-lama, saya salut dengan pesan yang amat sangat bombastis yang disampaikan :)) eksekusi yang cukup menarik…
etapi bukannya kita bisa menuntut itu kalo janji yang ditawarkan sebuah iklan tidak sesuai dengan fakta yang ada? 😀
*lospokus*
menghabiskan waktu kalau menuntut. orangnya juga tak punya malu kok.
bahahahahha~ postingan satir ini LOL
iya ya, ini satir. tapi rasanya masih kurang kak…
Pertama lihat poster film ini tuh pas lagi ngantri buat nonton Prometheus kurang lebih seminggu lalu. Saya bener-bener kesedek dan berhenti jalan, menganga ngeliat posternya. Yang gila itu ada tulisan ‘Rowan Atkinson’ soalnya di pojok kanan bawah posternya… bareng sama casting lainnya… ya terangan saya shock berat. Sampai-sampai nonton Prometheus jadi ga khusyuk.
Sampai rumah saya search di internet, nyari-nyari info tentang kebenaran Rowan Atkinson datang ke Indonesia cuma buat main di film kaya gitu. Tapi waktu itu bahkan halaman-halaman situs resminya beliau ga memberikan informasi sedikit pun tentang film ini. Dan page website lain yang memuat berita tentang film ini adalah yang sudah mbak lampirkan di atas… ya terangan saya kira beneran dan saya hampir mati saking gak ngertinya, KOK BISA, gitu.
Dua hari lalu, saya tuh udah nyaris banget mau beli tiketnya buat nonton film ini, cuma untuk memastikan apa bener Mr Atkinson beneran main. Untunglah udah ada postingan terbaru dari FB Page-nya yang resmi itu, jadinya saya mengurungkan niat saya, bersyukur bahwa ternyata Mr Atkinson tidak datang beneran, dan saya mulai mengutuki abis-abisan si produser, sutradara, pokoknya semua yang terlibat dalam film ini. Hadeu. Bener-bener dah… 😦
err… meskipun yang main bener-bener Rowan Atkinson, apa yang bisa diharapkan dari KK Dheeraj, tadinya kalau yang main beneran Rowan Atkinson malah surat terbukanya ditujukan buat Rowan Atkinson 😀
Bagaimana kalau kita melakukan semacam aksi “penghitaman” dengan cara menganggap bahwa KK Dheeraj beserta segala hasil karyanya tidak ada di muka bumi ini? 😀
agak susah… fansnya masih banyak tuh.
Two thumbs buat mbak Ira! Syalut bgt, sudah mw rugi 25 rebu, ngeluarin tenaga buat nulis ini, dan sabaaaarrrr~ bgt.
Aku pertama kali liat iklan ini ∂ΐ Inet. Shock dan speechless bgt, Rowan? Seleb sekaliber Rowan Atkinson mw main film sampah model gini? Dibayar brp dia ya sampe mw menjatuhkan citranya sbg komedian dunia lgsg ke titik terbawah. 😐
errr… yang maen mr bean kw sekian 😀
yang saya heran, kenapa juga mbak ira MAU nonton. Produser-produser busuk itu baru akan berhenti bikin film busuk kalo gak ada lagi yang mau nonton. Ngapain juga encourage mereka untuk menambah lagi sampah di perfilman indonesia.. Buat nyela-nyela sekalipun tetep aja mereka yang meraup untung.
masalahnya adalah penonton film semacam ini masih banyak pha. dan mau apa lagi, mereka mungkin merasa terhibur dengan film ini meskipun saya tidak. ini sama seperti sinetron, meskipun kita membencinya setengah mati ternyata toh penontonnya juga masih ada.
Iya… Memang penggemar mereka masih banyak, buktinya film2 dia laku2 aja dan dia bikin lagi bikin lagi film begituan *sigh
Saya tadinya juga sering nonton film2 dia dan produser gak mutu lainnya buat nyela2 dan buat diketawa2in gitu. Ada kesenangan tersendiri heheeu 😉 tapi sekarang2 males deh, gak mau lagi nonton meskipun cuman buat nyela. Soalnya tetep aja jatohnya nambah jumlah penonton film itu…
KK Dheeraj mesti dihukum atas penipuannya ini. Sudah kehabisan kata-kata buat nyela-nyela film2 dia beserta satu sutradara lainnya yang hobi banget bikin film sampah 😐
Halah, sudah terang kok dia berupaya cari celah supaya bisa mengelabui tanpa secara teknis berbohong. Kalau ada kesalahpahaman itu ya direncanakan.
Ini hebat sekali:
Wah formatting-nya kacau. 😐 Maafkan.
Dedengkotnya KW rupanya KK … ^_^
Rating 1/10? Sepertinya mbak Itikkecil terlalu berbaik hati untuk memberikan rating segitu. Kalo saya sih udah ngasih 0/10.
↑ Jadi ingat kalau Roger Ebert udah terlalu gak suka sama film, malah gak dikasih rating sama sekali. 😛
kok mbak ira nonton sih? kepaksa ato gmn nih?
Hahahaha, masih belum insaf juga nonton pocong dkk
@ Pak Guru
Lha memang nama Beanaly itu terlalu dicari-cari. Nama aslinya malah ketahuan sekarang, William Ferguson. William biasa panggilan Bill, bukan Bean. Macam kubilangkan di Fesbuk: Ini tipu-tipu ala tari ular India, menggeleng pertanda iya, mengangguk pertanda tidak, tangan bergerak kaki tak menari, dusta terpancak ngaku tak sudi. :))
Mba Ira. Bagaimana ini? Saya tak bisa bayangkan dirimu berada di dalam bioskop selama sejam lebih untuk film yang… eee… eee…. posternya aja sedemikian begitu rupa. *bergidik*
Salut atas ketabahannya.