Siapa tak kenal dia
Boy anak orang kaya
Punya teman segudang
Karena pergaulannya
Baik budi dan tidak sombong
Jagoan lagipula pintar
Oh Boy, cermin anak muda
Seperti ku remaja
Impian kawula muda
Maka tak heran kita
Dia playboy di zamannya
Baik budi dan tidak brutal
Jagoan lagipula pintar
Oh Boy, semua dekat padanya
Kehidupannya tak kenal frustasi
Tiada rumus gengsi
Hatinyapun bersih
Boy Boy Si Boy
Suatu imajinasi anak muda masa kini
Pemuda yang seksi
Siapa anak-anak yang besar di tahun 80-an tak kenal mas boy? sebagian besar mungkin kenal termasuk saya yang menjadi ABG di akhir tahun 80-an. Dan demi kenangan masa lalu itu, saya akhirnya bersedia lagi nonton di 21 Internasional Plaza Palembang, setelah mengalami pengalaman kurang mengenakkan beberapa tahun sebelumnya.
Sebelumnya saya sempat mengira kalau Catatan si Boy yang terbaru ini adalah remake dari Catatan si Boy sebelumnya, mengingat rumor yang beredar menyatakan kalau Ongky Alexander kembali menjadi mas Boy. Sebenarnya saya agak malas menonton film ini, mengingat film ini cuma ada di 21 IP dan takutnya saya membuang duit sia-sia demi film yang ternyata tak bermutu. Tetapi promosi yang kencang di twitter ditambah lagi bujukan oleh teman saya ini membuat saya akhirnya memutuskan untuk menonton bertiga bersama teman saya yang ini juga.
Yang menyebalkan adalah film ini dimulai 15 menit lebih awal daripada jadwal sehingga saya terpaksa menunggu teman-teman saya yang datang belakangan. Dan saya masuk setelah adegan Satrio ditahan di kantor Polisi π¦
Cerita catatan si Boy maju sekitar 20 tahunan setelah Catatan Si Boy pertama. Diceritakan kalau Natasha (Carissa Putri) adalah anak dari Nuke (kalau dulu diperankan oleh Ayu Azhari), pacar Boy di Catatan si Boy yang dikirim ke London oleh orangtuanya agar tidak pacaran lagi dengan si Boy. Nuke koma di rumah sakit sambil memegang buku harian mas Boy yang fenomenal itu. Natasha akhirnya mencari Boy dengan dibantu oleh Satrio (Ario Bayu), Andi (Abimana Setya – dulu lebih dikenal dengan nama Robertino) dan Heri (Albert Halim) yang bekerja di bengkel yang dimiliki Nina (Poppy Sovia). Usaha pencarian inilah yang menjadi inti dari film ini. tentu saja ada konflik di film ini yang melibatkan pacar Natasha (Paul Foster).
Ternyata dugaan saya salah. CeritaΒ film ini mengalir dengan lancar sampai akhir dan jalan ceritanya juga tak mengada-ada. Banyak dialog-dialog yang memancing senyum dan tawa di sini. Penampilan selintas dari Emon atau Eko Mondial (Didi Petet) juga cukup mengejutkan termasuk juga penampilan Btari Karlinda (yang tetap saja cantik meskipun sudah lebih dari 20 tahun dari film pertamanya). Ario Bayu juga tampil menawan di film ini, semakin meyakinkan saya kalau cowok yang bekerja di bengkel itu memang seksi *lirik my betterhalf* terlepas dari sisa-sisa oli yang menempel di kuku. Meskipun tidak sewangi mas boy, satrio cukup layak untuk menjadi Boy generasi sekarang yang tetap sholat dan no free sex *ehem*. Menurut saya, chemistry antar pemainnya sangat baik dan sebagian besar dari mereka bisa berakting secara natural.
Kalaupun ada cacat kalau menurut saya adalah akting Carrisa Putri yang kaku dan banyaknya kata t*i yang bertebaran sepanjang film ini. Tetapi pesan dari film ini sampai sekarangpun masih tetap teringat oleh saya. Bahwa meskipun sering berselisih paham, keluarga adalah tempat untuk kembali. dan kami keluar dari bioskop dengan puas.
Btw, kalau ada yang membayari lagi saya mau kok nonton film ini lagi #mureee
Gambar dicolong dari sini.
lirik lagu : OST Catatan Si Boy (1987) – Ikang Fawzi
lah kok kata umpatannya t*i ya? bukan yang lain…macam kebon binatang.. Hmmm ngga boleh sambil makan dong tuh (sapa lagi yang makan dalam bioskop)
EM
film yg bagus buat perkembangan bangsa kita..
@Mbak Imel
saya nonton sambil makan popcorn mbak π
@amirul
kalau menurut anda begitu π
aku juga liat trailernya kayaknya ok belum lagi yg bilang in film ok ditwitter banyak banget jadi kemakan racun juga…he..he…tapi belum ada kesempatan nonton si Boy nih, pas ke bioskop kemaren malah nonton isidious π
Iya, sering diprovokasi beberapa orang untuk menonton film ini juga. Katanya lumayan.
Yah, tidak terlalu mengenal Catatan Si Boy. Pernah lihat sekali, itupun di televisi. π
Wahh bagus ya..sudah lama tak nonton film
Lha, kok saya ngrasanya film ini malah ga begitu bagus yak?
Ah, mungkin saya sajah yang kelamaan ga nonton film π
Oh, pilem nostalgia bagi pemuda tahun 80-an. π