Beberapa hari yang lalu, temenku yang sok ganteng dan sok narsis ini kasih kabar kalo ia mau ke Palembang dan minta di fasilitasi untuk ketemu dengan youth rep dari LSM yang peduli dengan remaja di Palembang sini. Sebagai tuan rumah yang baik sayah memutuskan untuk mengajak ia bersama anak-anak remaja itu untuk makan siang di warung legenda. Karena aku tahu kalo temenku yang narsis itu sangat suka untuk berfoto.
Dengan semangat empat lima kami (aku, mbak Titi, Febti, Tongtong dan Iyos) menuju ke depan Benteng Kuto Besak. Hooo…. ternyata untuk menuju ke Warung Legenda ini harus menaiki perahu ketek menyeberangi sungai Musi. Cari sana-cari sini ternyata perahu yang ada perahu yang kecil. Aku agak ngeri juga karena goyangan perahunya amat kuat. Sesampai di sana masih sepi. Baru nyadar kalo ternyata hari ini hari Jumat. Karena itu Tongtong dan Iyos kupaksa untuk sholat. Ada dua pilihan, nyeberang lagi untuk sholat di Masjid Agung atau jalan cari masjid yang ada di dekat situ. Setelah tanya dengan pelayan di sana, mereka memutuskan untuk sholat di masjid yang ada di dekat situ.
Memang agak lama pesanannya datang. Tapi yang lebih lama lagi adalah menunggu Tongtong dan Iyos selesai Sholat. Jadi selama sejam itu…
menunggu….
menunggu….
dan menunggu…..
Sambil nunggu, kita akhirnya menghabiskan satu piring ikan seluang goreng…….
Pas kutelpon, Tongtong bilang ia ada di pasar… Ternyata tempat sholatnya jauh juga. Buktinya begitu mereka sampai keringat mereka berdua bercucuran. Setelah itu…. sambil ngobrol kita menghabiskan makanan yang ada di meja.
Begitu selesai makan, rombongan narsis langsung berfoto kembali…
Tapi pas tagihannya datang… omigod, i think this is a kind of robbery… well, suasananya memang enak. Tapi kalo soal makanannya, masih banyak tempat makan yang lebih enak dan lebih murah di Palembang sini. Aku sih tidak keberatan untuk bayar makanan yang mahal asal sepadan dengan apa yang dimakan. Jadi kesimpulannya, aku tidak akan merekomendasikan makan di sini untuk teman-temanku. Lain kalo misalnya mereka yang kepingin makan di situ. Kalo suasananya sih bener-bener asyik. Kalo untuk jalan-jalan tempat ini ok. Tapi kalo tujuannya untuk wisata kuliner… mendingan cari tempat yang lain saja…..
ini yang tak sempat kunikmati ketika aku masih tinggal di palembang: makan di atas sungai musi. 😦
hm …, jadi terbayang nikmatnya pindang ikan patin. kuahnya yang paling kusuka, bukan ikannya.
kapan itik kecil berenang ke danau toba? 😉
@Batak News
itiknya gak bisa berenang bang….. 😀
iya ya kapan????
akhirnya sempet juga mengkomen neh cerita…basiccaly ceritanya sepihak…gak tau aja kalau kita keringetannya ampe kayak mandi sauna aja…tapi overall semua itu terbayar penuh dengan kenikmanatan suasana palembang dan tentunya pempek pempek yang luar biasa itu….hmmmm tapi ada yang kurang bu…kurang kapal selam wuahahahhahaaha
@tong-tong
bukannya elu dan iyos aja yang keringetan, kita sih kagak…..